Sperma Dikerubuti Semut, Apakah Tanda Penyakit Diabetes?

Kamu mungkin pernah melihat urine dikerubungi semut. Ada yang bilang air pipis yang dikerumuni semut adalah salah satu tanda diabetes. 

Penyakit diabetes yang tidak terkontrol memang bisa membuat tubuh mengeluarkan molekul gula lewat urine. Karena itu, diabetes sering disebut pula sebagai penyakit kencing manis.

Lalu, bagaimana jika yang dikerubuti semut adalah sperma? Apakah sperma yang dikerumuni semut juga bisa menandakan seseorang menderita diabetes?  

Sperma Dikerumuni Semut, Benarkah Gejala Diabetes?

Diabetes adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang selalu tinggi. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Diabetes hanya bisa dikendalikan dengan obat dan gaya hidup agar tidak berujung komplikasi.

Nah, salah satu tanda diabetes yang sudah parah, yaitu urine dikerubuti semut. Adapun sperma yang dikerumuni semut tidak berkaitan dengan diabetes.

Artikel lainnya: Mitos Sperma Encer Tanda Tak Subur, Benarkah?

Lalu, kenapa sperma dirubung semut? Jawabannya karena sperma mengandung senyawa yang disebut sebagai fruktosa. 

Fruktosa pada cairan sperma tergolong cukup tinggi. Bahkan, menurut penelitian di Journal of Virology, kadar fruktosa sperma 300 kali lipat lebih banyak daripada kadar fruktosa darah. 

Jumlah fruktosa yang sangat banyak diperlukan untuk menunjang pergerakan, fungsi, dan kehidupan sel sperma.

Fruktosa adalah zat gula yang biasanya terkandung dalam buah. Nah, fruktosa inilah yang membuat sperma memiliki daya tarik tersendiri bagi semut. Selain itu, aroma khas sperma juga menarik perhatian semut. 

Jadi, sperma yang dikerumuni semut tidak ada kaitannya dengan diabetes, ya. Kondisi ini wajar dan tidak menandakan adanya bahaya.

Artikel lainnya: Cairan Sperma Mengandung Banyak Kalori dan Protein, Benarkah?

Bisakah Diabetes Dideteksi dari Sperma Penderitanya?

Diabetes sangat mungkin memengaruhi kesuburan pria. Hal ini tercermin pula pada kualitas sperma pengidap diabetes (diabetesi). 

Sebuah riset di Asian Journal of Andrology, menemukan bahwa kualitas sperma diabetesi berisiko mengalami gangguan. Diabetes bisa mengganggu pergerakan, integritas DNA sperma, dan kandungan air mani.

Gangguan ini dapat diwariskan orang tua kepada keturunan laki-laki. Karena itu, anak laki-laki dengan orang tua penderita diabetes berisiko mengidap penyakit serupa.

Meski begitu, diabetes tidak bisa dideteksi dari kualitas sperma seseorang. Standar baku pemeriksaan diabetes, yaitu melalui pemeriksaan gula darah. Kondisi gula darah yang diperiksa, meliputi gula darah puasa, gula darah sewaktu, maupun hemoglobin A1c (HbA1c).

Artikel lainnya: Menilik Frekuensi Ejakulasi yang Ideal bagi Pria untuk Jaga Kesehatan

Selain itu, terdapat sejumlah gejala diabetes yang bisa dikenali, di antaranya:

1. Mudah Merasa Lelah 

Lonjakan kadar gula darah terus-menerus dapat mengganggu fungsi organ vital tubuh. Proses metabolisme pun jadi terganggu.

Alhasil, energi yang seharusnya didapatkan dari makanan, justru tidak dapat diserap tubuh dengan optimal. Akibatnya, penderita diabetes mudah merasa lelah. 

2. Gampang Lapar dan Haus 

Mudah merasa lapar (polifagia) dan mudah merasa haus (polidipsi) adalah gejala khas diabetes yang perlu kamu waspadai. Meski sudah makan dan minum secara teratur, penderita diabetes tidak kunjung merasa kenyang. 

Terganggunya fungsi metabolisme menyebabkan tubuh terus-menerus mengirimkan sinyal lapar dan haus ke otak.

3. Luka Tidak Kunjung Sembuh  

Diabetes mengurangi fungsi saraf kaki penderitanya. Akibatnya, risiko diabetesi mengalami luka di kaki kian besar. 

Luka cenderung sulit sembuh karena gula darah yang tinggi turut mengganggu peredaran darah di dalam tubuh.

Artikel lainnya: 7 Ciri Sperma yang Sehat untuk Mempercepat Kehamilan

4. Sering Buang Air Kecil 

Tubuh diabetesi berusaha untuk mengeluarkan gula darah berlebih melalui urine. Karenanya, penderita diabetes jadi lebih sering buang air kecil.

Itulah empat gejala umum diabetes yang harus diwaspadai. Jadi, tanda diabetes bukan sperma yang dikerubungi semut, ya!

Apabila satu dari keempat gejala diabetes di atas sering kamu alami, segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan dini dapat mengurangi risiko diabetes berkembang menjadi komplikasi. Dokter dapat merekomendasikan pengobatan dan perawatan yang tepat untuk mengontrol penyakit metabolik kamu.

Kamu juga bisa berkonsultasi lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Kini #JagaSehatmu jadi lebih mudah dan cepat, tanpa harus antre di rumah sakit ataupun klinik. Segera konsultasi, jangan tunggu sakit!

(ADT/JKT)