Diabetes

Penyakit Diabetes Meningkatkan Risiko Gangguan Liver

Aditya Prasanda, 21 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penyakit diabetes tingkatkan risiko gangguan liver berupa perlemakan hati nonalkohol. Sebaliknya, kondisi ini juga dapat memperburuk penyakit diabetes.

Penyakit Diabetes Meningkatkan Risiko Gangguan Liver

Penderita diabetes tipe 2 dapat mengalami gangguan liver atau hati. Disampaikan dr. Reza Fahlevi, Sp. A., kondisi tersebut dapat terjadi karena penyakit diabetes merusak pembuluh darah kecil di tubuh, termasuk di organ hati.

Selain itu, diabetes tipe 2 juga menyebabkan penderitanya berisiko tinggi mengalami berat badan berlebih atau obesitas.

“Komplikasi diabetes ini juga bisa memicu fatty liver atau perlemakan hati,” kata dr. Reza. 

Dokter Kenneth Cusi, ahli endokrin dari University of Florida, Amerika Serikat, mengatakan perlemakan hati merupakan kondisi menumpuknya lemak berlebih di organ hati. Salah satu jenis yang umum dialami penderita diabetes tipe 2 dan obesitas adalah perlemakan hati nonalkohol.

Bagaimana penyakit diabetes dapat menyebabkan gangguan liver? Simak selengkapnya di sini.

Artikel Lainnya: Benarkah Makan Dua Buah Sehari Turunkan Risiko Diabetes?

1 dari 2

Diabetes dan Perlemakan Hati Nonalkohol

Diabetes tipe 2 meningkatkan risiko Anda untuk mengalami perlemakan hati nonalkohol. Kondisi menumpuknya lemak di hati ini terjadi pada orang yang sedikit atau tidak mengonsumsi alkohol sama sekali.

Sayangnya, perlemakan hati nonalkohol sangat sulit didiagnosis. Pasalnya, kondisi ini hanya menimbulkan sedikit gejala.

Gejala perlemakan hati nonalkohol membuat diabetesi (sebutan bagi penderita diabetes) mudah lelah dan mengalami nyeri di bagian kanan atas perut, tepat di bawah tulang rusuk.

Jika tidak ditangani segera, perlemakan hati nonalkohol meningkatkan risiko diabetesi mengembangkan penyakit steatohepatitis nonalkohol. Kondisi ini terjadi karena lemak di hati memicu peradangan berbahaya sehingga menciptakan jaringan parut hati.

Pada dasarnya, jaringan parut dibentuk hati guna memperbaiki dirinya sendiri. Namun, jaringan parut menyebabkan hati tidak dapat berfungsi normal seperti semula. 

Pada gilirannya, jaringan parut hati menyebabkan sirosis dan penyakit hati stadium akhir. Sayangnya, kondisi ini tidak disadari banyak penderita diabetes.

“Sekitar 3 dari 4 pasien diabetes tipe 2 maupun prediabetes mengalami perlemakan hati nonalkohol. Setengah dari mereka mengembangkan steatohepatitis nonalkohol. Namun sayangnya, banyak dari mereka tidak menyadarinya,” papar dr. Kenneth Cusi dikutip dari WebMD.

2 dari 2

Perlemakan Hati Nonalkohol Picu Diabetes

Perlemakan hati nonalkohol, sebaliknya juga dapat memicu diabetes tipe 2 maupun prediabetes.

“Pasalnya, salah satu fungsi organ hati adalah mengatur gula darah. Tetapi lemak di hati membuat organ ini menjadi kurang responsif terhadap insulin,” jelas dr. Kenneth Cusi.

Insulin merupakan hormon yang membantu sel tubuh menyerap dan memanfaatkan gula darah sebagai energi. Perlemakan hati nonalkohol lantas menyebabkan  penumpukan gula dalam darah yang memicu diabetes tipe 2.

Artikel Lainnya: Penyebab Pria Lebih Rentan Terkena Diabetes

Mengatasi Gangguan Liver Diabetesi

Dokter Kenneth Cusi mengatakan, cara paling efektif untuk mengatasi perlemakan hati nonalkohol maupun steatohepatitis nonalkohol adalah dengan menurunkan berat badan.

Selain itu, gangguan liver tersebut juga dapat diatasi dengan operasi bariatrik, yaitu prosedur bedah untuk membantu menurunkan berat badan.

Ditambahkan oleh dr. Regina Castro dari Mayo Clinic, gangguan liver akibat diabetes juga dapat diatasi dengan:

  • Menurunkan tekanan darah tinggi.
  • Menjaga kadar kolesterol trigliserida maupun kolesterol jahat LDL (low-density lipoprotein).
  • Tidak mengonsumsi alkohol.

Gangguan liver berupa perlemakan hati nonalkohol dan steatohepatitis nonalkohol dapat dialami penderita diabetes tipe 2.

Untuk mencegahnya, pastikan Anda menjaga kadar gula darah. Selain itu, lakukan program penurunan berat badan dengan diet dan gaya hidup yang sehat.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar diabetes, konsultasi ke dokter via Live Chat di aplikasi Klikdokter.

(OVI/JKT) 

Diabetes