HomeInfo SehatDiabetesMenilik Kebutuhan Gula Harian Berdasarkan Usia
Diabetes

Menilik Kebutuhan Gula Harian Berdasarkan Usia

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 26 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kamu boleh mengonsumsi gula asalkan tidak berlebihan. Ketahui kebutuhan gula harian agar kesehatan tubuh kamu terus terjaga dengan baik.

Menilik Kebutuhan Gula Harian Berdasarkan Usia

Setiap usia memiliki kebutuhan gula yang berbeda-beda. Kebutuhan ini mesti dipatuhi, karena kekurangan atau kelebihan kadar gula malah berisiko meningkatkan gangguan kesehatan.

Faktanya, Nutrition Journal menyebut asupan kalori berlebihan dari gula dapat meningkatkan risiko berat badan yang berujung pada obesitas. Kondisi ini merupakan awal dari banyak sekali penyakit, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan stroke.

Bahayanya lagi, penyakit-penyakit tersebut dapat berkembang dan menyebabkan komplikasi yang lebih berbahaya lagi. Contohnya, menjadi penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit mata, hingga merusak fungsi reproduksi.

Oleh karena itu, jika kamu masih berusia produktif, memiliki segudang impian, dan selalu ingin tampil prima, terapkan gaya hidup sehat. Patuhi juga anjuran rekomendasi kebutuhan gula harian dengan cermat.

Kebutuhan Gula pada Anak dan Remaja

Anak adalah kelompok khusus yang perlu mendapatkan perhatian terkait asupan gula harian. Hal ini karena anak cenderung menyukai makanan manis dan belum dapat mengontrol menu makan sehari-hari.

Menurut Pedoman Gizi Seimbang dari Kemenkes, jumlah gula maksimal yang dianjurkan dalam sehari adalah 10 persen dari kebutuhan energi harian. Artinya, setiap orang memiliki batas jumlah harian yang berbeda.

Untuk batas gula harian pada anak juga harus dilihat berdasarkan usia, karena masing-masing usia memiliki kebutuhan energi yang berbeda. Berikut anjuran gula untuk anak-anak:

1. Usia 0-1 Tahun

Bayi yang berusia 0-6 bulan dianjurkan untuk diberikan ASI eksklusif. Artinya, orangtua tak perlu memberikan makanan apapun selain ASI, karena semua kebutuhan gizinya sudah terpenuhi dengan menyusu ASI.

Sementara, ketika usia 6 bulan, si kecil mulai diberikan MPASI. Menurut Pedoman Gizi Seimbang, MPASI tidak perlu ditambahkan gula dan garam.

2. Usia 1-6 Tahun

Jika mengacu pada kecukupan energi harian, usia 1-6 tahun membutuhkan sebanyak 1350-1400 Kkal dalam sehari. Artinya, jumlah kalori yang diperbolehkan dari gula sebanyak 135-140 kalori.

Bila dikonversikan ke dalam takaran rumah tangga, jumlah gula yang dianjurkan adalah maksimal 2,5 sendok makan atau 5 sendok teh.

3. Usia 7-9 Tahun

Anak di usia 7-10 tahun membutuhkan energi harian sebanyak 1650 kkal. Jika dilihat dari angka tersebut, batas konsumsi gula yang dianjurkan tidak lebih dari 3 sendok makan atau 6 sendok teh gula.

4. Usia 10-18 tahun

Untuk kelompok anak memasuki usia remaja di kisaran 10-15 tahun, kecukupan energi harian sebesar 1900-2000 kkal. Artinya anjuran gula dalam sehari antara 30-50 gram dalam sehari, atau setara dengan 3,5 sendok makan hingga 4 sendok makan.

Semakin jarang menambahkan gula ke dalam makanan dan minuman semakin baik. Pasalnya, banyak yang tidak sadar bahwa banyak makanan dan minuman yang mengandung gula, apalagi yang berbentuk kemasan.

Artikel Lainnya: Alasan Pentingnya Membatasi Konsumsi Gula

Kebutuhan Gula Orang Dewasa

Dampak Konsumsi Gula Berlebih pada Kesehatan Mental (Doucefleur/Shutterstock)

Kebutuhan gula harian orang dewasa adalah tidak lebih dari 10 persen angka kecukupan energi. per hari. Jadi, untuk mendapatkan angka pasti, kamu perlu menghitung kebutuhan energi harian.

Bila mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang, rata-rata kebutuhan energi orang dewasa adalah sebesar 2000 kalori.

Dari angka ini, batas kalori yang dianjurkan dari gula adalah 200 kalori. Jika dihitung dalam ukuran rumah tangga, orang dewasa tidak boleh mengonsumsi gula lebih dari 50 gram per hari atau setara dengan 4 sendok makan.

Memenuhi kebutuhan gula harian sangat penting untuk menunjang kesehatan tubuh secara keseluruhan. Pastikan kamu selalu memperhatikan hal tersebut, agar tubuh tidak kekurangan maupun kelebihan asupan gula.

Angka anjuran tersebut juga berlaku untuk semua jenis gula, dari gula pasir, gula merah, madu, bahkan gula yang ada di dalam kemasan makanan. Oleh karena itu, penting untuk membaca label pangan pada kemasan makanan agar kamu tahu berapa banyak jumlah gula yang ada di dalamnya.

Artikel Lainnya: Konsumsi Minuman Manis Saat Hamil Sebabkan Obesitas pada Bayi?

Jangan lupa juga memperhatikan kecukupan asupan gizi lain setiap hari. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan mengonsumsi menu bergizi seimbang, secara rutin dan teratur.

Imbangi dengan penerapan gaya hidup sehat, berolahraga secara rutin dan teratur, cukup tidur, serta kelola stres dengan baik.

Apabila menemukan gejala suatu penyakit, segera periksakan diri ke dokter sebelum terlanjur parah. Semakin cepat dideteksi dan diatasi, semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh.

Tetap nikmati makanan manis favoritmu, namun tetap batasi porsinya agar tidak melebihi kebutuhan gula harian. Dengan begitu, kamu dapat terhindar dari berbagai gangguan kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, dan penyakit degeneratif lainnya.

Jika ingin tahu lebih detail mengenai kebutuhan gula dan kebutuhan gizi harian, kamu bisa konsultasi langsung dengan dokter di aplikasi KlikDokter. Jangan lupa #JagaSehatmu selalu ya!

(NB/JKT)

gulagizi

Konsultasi Dokter Terkait