Diabetes

Makan Telur Kebanyakan Bisa Picu Diabetes, Benarkah?

Nesia Qurrota Ayuni, 20 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Telur memang bergizi untuk tubuh, namun ada studi yang bilang konsumsi yang berlebihan bisa menyebabkan diabetes. Apa benar?

Makan Telur Kebanyakan Bisa Picu Diabetes, Benarkah?

Apa Anda suka mengonsumsi telur? Selain bisa dijadikan berbagai olahan masakan, telur digemari karena memiliki kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Misalnya, menjadi sumber protein yang baik dan berperan dalam penyembuhan luka. 

Meski begitu, telur juga terkenal akan kadar kolesterolnya yang tinggi, terutama pada bagian kuningnya. Menurut Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA), 1 kuning telur mengandung 186,5 miligram kolesterol. 

Seperti yang banyak diketahui, kolesterol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Kemudian, dalam studi terbaru, kebanyakan makan kuning telur juga disebut juga dapat memicu diabetes

Diabetes akibat Kebanyakan Makan Telur

Melansir Science Daily, penelitian terbaru dari University of South Australia (UniSA) menyebut, konsumsi telur secara berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes. 

Penelitian tersebut dilakukan pada sejumlah orang dewasa di China dari tahun 1991 hingga 2009. 

Peneliti menemukan, orang yang secara teratur mengonsumsi satu atau lebih telur setiap harinya (setara 50 gram) dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 60 persen. 

“Pola makan merupakan faktor yang dapat diketahui dan dimodifikasi. Hal ini yang kemudian dapat berkontribusi dalam timbulnya diabetes tipe 2,” kata ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat di UniSA, dr. Ming Li. 

“Jadi, pemahaman yang baik tentang faktor makanan yang mungkin bisa memengaruhi prevalensi penyakit sangatlah penting,” sambungnya. 

Artikel lainnya: 12 Jenis Diabetes Melitus yang Mungkin Mengintai Anda

Diketahui, dari 1991 hingga 2009, konsumsi telur masyarakat China meningkat hampir dua kali lipat. Pada saat itu pula, prevalensi diabetes di sana terus meningkat bahkan melebihi angka global. 

Meski begitu, dr. Li mengatakan masih diperlukan lebih banyak penelitian lain untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara konsumsi telur dengan diabetes. 

Hal senada juga diungkapkan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan. Ia menuturkan, penelitian yang menyebut kebanyakan konsumsi telur meningkatkan risiko diabetes sejatinya masih baru dan membutuhkan studi lebih lanjut. 

“Itu harus diteliti lebih lanjut. Memang beberapa penelitian yang ada bisa menyimpulkan hal tersebut, tapi belum bisa dijelaskan hubungan sebab-akibatnya,” jelas dr. Iqbal. 

Hindari Bahaya Makan Telur dengan Cara Ini

Menurut dr. Iqbal, terdapat sebuah studi yang menemukan asupan telur sebanyak 7 butir dalam seminggu atau 1 butir tiap hari tidak menyebabkan efek signifikan pada kenaikan jumlah kolesterol darah orang yang sehat. 

Sementara itu, orang dengan diabetes sebaiknya tidak mengonsumsi telur secara berlebihan. 

Dilansir dari Healthline, orang dengan diabetes sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 200 miligram kolesterol setiap hari. Yang artinya, jumlah tersebut sekitar 1 butir kuning telur. 

Tapi, jika hanya makan putih telur saja, maka sebenarnya tidak masalah. Sebab, pada telur, kolesterol hanya terdapat pada bagian kuning.

Artikel Lainnya: Apakah Diabetes Bisa Disembuhkan?

Lalu, bagaimana pengolahan telur yang direkomendasikan?

Telur rebus bisa menjadi pilihan Anda. Telur rebus adalah makanan berprotein tinggi yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Kandungan protein akan membantu seseorang tetap kenyang tanpa memengaruhi gula darah di dalam tubuh.  

Selain memperlambat pencernaan, protein juga memperlambat penyerapan glukosa. Hal tersebut sangat menguntungkan penderita diabetes.

Penting juga untuk memerhatikan kualitas telur yang hendak dikonsumsi. Pilihlah telur dari ayam yang sehat atau ayam organik (diternakkan secara alami). Sebab, ayam yang sehat akan menghasilkan telur yang sehat untuk dikonsumsi.

Bila ingin konsultasi ke dokter lebih mudah seputar konsumsi telur, pakai Live Chat dari KlikDokter!

(FR/JKT)

telur

Konsultasi Dokter Terkait