Covid-19

Varian Delta Tingkatkan Risiko Masuk RS Dua Kali Lipat

Aditya Prasanda, 31 Agt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Peneliti di Inggris menemukan bahwa COVID-19 varian delta sebabkan risiko masuk RS lebih besar, dibandingkan varian alfa. Cek selengkapnya di sini.

Varian Delta Tingkatkan Risiko Masuk RS Dua Kali Lipat

Orang yang terinfeksi COVID varian delta memiliki risiko dua kali lipat lebih besar untuk dirawat di rumah sakit. Hal ini dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi varian alfa.

Kesimpulan tersebut diperoleh melalui sebuah penelitian skala besar di Inggris. Hasil studinya dirilis dalam jurnal The Lancet pada Jumat (27/8) lalu.

Selain mengetahui bahaya COVID-19 varian delta, peneliti juga menemukan cara paling efektif untuk mengatasi risiko penularannya. Simak penjelasan lengkapnya di sini. 

 

Studi soal Risiko Masuk RS karena COVID-19 Varian Delta

Riset yang berlangsung dari 29 Maret-23 Mei 2021 tersebut digagas oleh Public Health England (PHE) dan Medical Research Council. 

Artikel lainnya: COVID-22, Virus Lebih Berbahaya dari Mutasi COVID-19 Delta

Penelitiannya dilakukan dengan menganalisis data 43.338 pasien yang terinfeksi coronavirus di Inggris. Data perawatan kesehatan tersebut mencakup status vaksinasi, perawatan darurat, tanggal masuk rumah sakit, serta informasi pasien lainnya.

Melalui metode Whole Genome Sequencing, peneliti kemudian mencari tahu tingkat infeksi tiap varian SARS-CoV-2. Hasil penelitian menemukan sebanyak 34.656 pasien terinfeksi varian alfa. Sementara itu, 8.682 orang lainnya terinfeksi COVID varian delta.

Riset juga menemukan pasien yang terinfeksi strain delta berisiko dua kali lipat lebih besar dirawat di rumah sakit, dibandingkan mereka yang terjangkit virus corona varian alfa. 

Temuan tersebut diperoleh usai peneliti mempertimbangkan usia, jenis kelamin, etnis, serta status vaksinasi pasien.

Dari 43.338 pasien yang terinfeksi virus corona, hanya 1,8 persen pasien yang telah memperoleh vaksinasi lengkap.

Sementara itu, 24 persen pasien masih menerima satu dosis suntikan vaksin. Adapun tiga perempat pasien dari total keseluruhan, tidak memperoleh vaksinasi sama sekali.

Berdasarkan hasil tersebut, Anne Presanis, anggota penelitian sekaligus ahli statistik senior di Unit Biostatistik MRC Universitas Cambridge, mengungkapkan, pasien yang tidak divaksinasi berpeluang lebih besar masuk RS karena COVID.

Artikel lainnya: Fakta Soal Hiperendemi yang Perlu Diketahui

Vaksinasi Cegah Risiko Infeksi Varian Delta

Sejumlah penelitian telah menunjukkan vaksinasi penuh (dua dosis) mencegah perburukan gejala maupun risiko rawat inap pasien yang terinfeksi varian alfa maupun delta.

“Kita sudah tahu bahwa vaksinasi penuh menawarkan perlindungan yang sangat baik terhadap infeksi varian delta,” kata peneliti Gavin Dabrera.

“Oleh karena itu, jika Anda belum mendapatkan vaksinasi dua dosis, lakukanlah segera,” jelas konsultan epidemiologi di National Infection Service, Public Health England, tersebut.

Vaksinasi COVID-19 saat ini merupakan solusi paling ampuh guna mencegah penularan coronavirus. Maka, untuk mencegah risiko infeksi yang disebabkan varian virus corona, lakukanlah vaksinasi segera, apa pun jenis vaksinnya.

Dokter Arina Heidyana mengatakan “Vaksinasi COVID penting untuk memicu imun tubuh membentuk antibodi terhadap virus corona. Supaya kalau nanti amit-amit terkena coronavirus, gejala yang dirasakan tidak berat dan menurunkan risiko kematian juga.”

“Lalu diharapkan juga dengan semakin banyak orang divaksin, maka akan terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok,” dia menambahkan.

Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan online via Live Chat dari aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait