Covid-19

Vaksinasi COVID-19 Saat Hamil Bisa Melindungi Bayi

Tri Yuniwati Lestari, 17 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Studi menemukan, vaksin COVID untuk ibu hamil dapat memberi perlindungan pada bayi di kandungan. Ketahui manfaat ibu hamil vaksin COVID-19 di sini.

Vaksinasi COVID-19 Saat Hamil Bisa Melindungi Bayi

Bayi yang baru lahir belum bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19. Saat ini vaksin hanya dapat diberikan kepada anak berusia 6 tahun ke atas.

Meski belum menerima vaksin, penelitian baru-baru ini menemukan bahwa bayi baru lahir bisa mendapatkan perlindungan terhadap coronavirus dari ibu hamil yang menerima vaksin virus corona.  

Berikut penjelasan mengenai manfaat vaksin COVID untuk ibu hamil menurut studi. 

Bagaimana Vaksin COVID-19 pada Ibu Hamil Dapat Melindungi Bayi?

Sejak munculnya vaksin COVID-19, CDC memang telah merekomendasikan ibu hamil untuk mendapatkan vaksin. Karena, ia berisiko tinggi mengalami komplikasi jika terinfeksi selama kehamilan. 

Vaksin juga telah terbukti aman dan efektif untuk ibu dan bayi. Studi yang dirilis pada 15 Februari 2022 oleh CDC mengatakan, ibu yang mendapat dua dosis lengkap vaksin Moderna ataupun Pfizer saat hamil bisa membantu menjaga bayi tetap aman dari virus corona saat lahir. 

Antibodi yang terbentuk dari vaksin tampaknya diturunkan dari ibu ke bayi melalui plasenta. Jadi, vaksinasi selama kehamilan dapat menawarkan perlindungan terhadap risiko penyakit parah dan rawat inap pada bayi yang terinfeksi virus corona.

Artikel Lainnya: Ibu Hamil Boleh Vaksin COVID-19, Ini Syaratnya

Penemuan tersebut didapatkan dari data yang diambil pada bulan Juli 2021 hingga Januari 2022. Para peneliti CDC memeriksa data dari hampir 400 bayi berusia di bawah 6 bulan yang dirawat di rumah sakit (dengan atau tanpa COVID-19) di 17 negara.

Sekitar setengah dari jumlah bayi yang diteliti dirawat inap karena infeksi coronavirus. Sementara, bayi-bayi lainnya mengidap kondisi lain. 

Pada dua kelompok tersebut, usia rata-rata bayi yang diteliti adalah 2 bulan. Sekitar 20 persen bayi memiliki setidaknya satu kondisi medis yang mendasari, dan sekitar 20 persen lahir prematur.

Para peneliti dari CDC menemukan, di antara bayi-bayi yang dirawat di rumah sakit karena virus corona, 84 persen lahir dari ibu yang tidak divaksinasi selama kehamilan.

Temuan lainnya menunjukkan, bayi yang lahir dari ibu yang divaksinasi selama kehamilan 61 persen lebih kecil kemungkinannya dirawat inap karena coronavirus, dibandingkan bayi yang lahir dari ibu yang tidak divaksinasi. 

Kemudian, mereka juga melihat bahwa waktu pemberian vaksin COVID-19 untuk ibu hamil juga menjadi hal penting.

Bayi yang lahir dari ibu yang divaksinasi setidaknya 21 minggu pada kehamilannya memiliki risiko 80 persen lebih kecil dirawat di RS karena virus corona. 

Lalu, angka perlindungan turun menjadi 32 persen untuk bayi yang lahir dari ibu yang mendapat suntikan vaksin dalam 20 minggu pertama kehamilan.

Meski begitu, mendapatkan vaksin saat hamil tetap terbukti lebih efektif mencegah bayi terinfeksi coronavirus, dibandingkan bila sang ibu tidak divaksinasi.

Artikel Lainnya: Hamil di Masa Pandemi Bikin Stres? Redakan dengan Cara Ini

Setuju dengan studi yang diterbitkan CDC, dr. Sara Elise Wijono, MRes, mengatakan memang benar bayi yang baru lahir bisa mendapatkan kekebalan untuk virus corona dari ibu yang menerima vaksinasi saat hamil.  

“Tapi, jangan lupa juga untuk tetap taat protokol kesehatan. Kemudian, dikombinasikan juga dengan ASI eksklusif,” tambahnya.

Menurut dr. Sara, penemuan ini sangat baik untuk mendorong ibu hamil mendapat perlindungan terhadap coronavirus dari vaksinasi. Jadi, ibu hamil tidak perlu takut atau ragu lagi untuk divaksin. 

Perlukah Ibu Hamil Mendapatkan Booster Vaksin COVID-19?

American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan booster untuk semua wanita hamil yang memenuhi syarat. 

Dokter Sara menjelaskan, suntikan booster direkomendasikan untuk semua orang yang sudah berusia 18 tahun ke atas, termasuk mereka yang sedang hamil. 

“Kalau berdasarkan rekomendasi dari POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia), untuk booster ibu hamil berjarak 4 bulan dari vaksin kedua. Jenis vaksin yang diberikan akan menyesuaikan dengan rekomendasi Kemenkes,” ucapnya. 

Pastikan untuk rutin kontrol dengan dokter kandungan demi memastikan kondisi ibu dan bayi sehat, serta memenuhi syarat vaksin COVID-19 ataupun booster-nya.

Jika ingin berkonsultasi selama kehamilan, gunakan fitur LiveChat dokter kandungan di aplikasi KlikDokter agar mudah dan cepat.

(FR/AYU)   

Referensi:

  • Wawancara dr. Sara Elise Wijono, MRes.
  • Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2022. Effectiveness of Maternal Vaccination with mRNA COVID-19 Vaccine During Pregnancy Against COVID-19–Associated Hospitalization in Infants Aged
  • TIME. Diakses 2022. Getting Vaccinated During Pregnancy Cuts Baby's COVID-19 Risk, Study Says.
  • Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2022. COVID-19 Vaccines While Pregnant or Breastfeeding.

Ditinjau oleh dr. Sara Elise Wijono, MRes.

Kehamilaninfeksi virusCovid-19vaksin virus corona

Konsultasi Dokter Terkait