HomeInfo SehatCovid-19Sudah Sembuh tapi Terinfeksi Virus Corona Lagi, Bagaimana Efeknya?
Covid-19

Sudah Sembuh tapi Terinfeksi Virus Corona Lagi, Bagaimana Efeknya?

Ayu Maharani, 20 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Meski sempat dinyatakan sembuh, katanya, mantan pasien masih bisa terinfeksi virus corona lagi! Benarkah demikian dan apakah efeknya lebih parah?

Sudah Sembuh tapi Terinfeksi Virus Corona Lagi, Bagaimana Efeknya?

Bicara soal perkembangan virus corona atau COVID-19, memang tak akan ada habisnya. Hingga kini, penyakit yang bikin gempar dunia tersebut masih belum ada obat ataupun vaksinnya.

Bahkan, pasien yang sudah dinyatakan sembuh pun, katanya masih bisa terkena virus itu untuk kedua kalinya. Adakah alasan kenapa seseorang bisa terinfeksi virus corona lagi walaupun sudah sempat sembuh?

Semua Virus Memang Bisa Menginfeksi Lagi

Menanggapi hal di atas, dr. Arina Heidyana dari KlikDokter menjelaskan memang benar seseorang yang sudah sempat dinyatakan sembuh bisa tertular kembali jika berada dekat dengan orang yang masih sakit (berada di lingkungan bervirus).

“Yang namanya virus, nggak cuma coronavirus, memang tetap bisa menginfeksi tubuh manusia berulang-ulang kali. Apalagi jika seseorang memiliki daya tahan tubuh lemah. Kalau kekebalan tubuh kalah, virus bisa masuk ke masa inkubasinya lagi, dan orang tersebut akan menunjukkan gejala sakit kembali,” kata dr. Arina.

Ini sama halnya ketika Anda terkena flu biasa. Mungkin Anda pernah kesal dan mengatakan kalimat seperti ini “Perasaan baru beberapa hari sembuh dari flu, deh, sekarang sudah bersin-bersin lagi!”. Nah, jadi mirip seperti itu kondisinya.

Selain karena tetap berada di satu lingkungan dan berdekatan dengan orang yang masih terinfeksi virus corona, ada satu lagi yang bisa meningkatkan risiko terinfeksi kembali. Hal itu adalah  langsung beraktivitas berat dan terlalu memforsir diri.

Ketika baru sembuh, tubuh membutuhkan waktu untuk meningkatkan kembali daya tahannya seperti semula. Itu semua bisa dilakukan dengan cara memperbanyak istirahat, makan makanan bergizi, dan juga tidak stres.

Kalau baru banget sembuh Anda langsung bekerja lembur atau bepergian malam dan telat makan, tentu tubuh akan kembali drop. Orang yang baru sembuh tidak boleh langsung kembali 100 persen ke aktivitas semula selama beberapa hari ke depan.

Apakah Infeksi Berulang Lebih Berbahaya?

Dilansir dari laman Taiwan News, seorang dokter di Kota Wuhan, Provinsi Hubei mengatakan, kalau seseorang sangat mungkin untuk terinfeksi coronavirus kedua kalinya.

Beberapa orang ada yang bisa sembuh berkat kemampuan daya tahan tubuhnya yang membaik.

Sayangnya, obat-obatan yang diberikan untuk meredakan gejala dari virus mematikan tersebut akan merusak jaringan jantung.

Lalu, ketika seseorang terinfeksi lagi, antibodinya tidak bisa membantu secara maksimal dan penderitanya bisa berisiko terkena gagal jantung.

Kendati demikian, sampai sekarang belum ada pemberitaan mengenai terkena infeksi virus korona dua kali (reinfeksi) yang berakibat fatal, ini karena beberapa pernyataan sifatnya masih berupa teori.

Hal ini membuat kita tidak bisa langsung mengiyakan bahwa reinfeksi yang terjadi akan berdampak lebih parah ketimbang infeksi yang pertama.

Infeksi virus corona disebut-sebut juga pandai mengelabui. Awalnya diketahui punya masa inkubasi 14 hari. Namun, kini bisa memanjang sampai 24 hari!

Bahkan, jika suspect hanya dites sekali saja lalu hasilnya negatif, belum tentu hasilnya benar-benar negatif dari virus corona, lho!

Oleh sebab itu, beberapa dokter di Tiongkok menyarankan untuk melakukan pengecekan positif atau negatif terkena virus corona dalam beberapa kali.

Bahkan, hal ini sempat terjadi pada dr. Li Wenliang, dokter pertama yang memperingati tentang wabah corona Desember kemarin. Namun, ia juga terjangkit dan telah meninggal akibat virus corona itu sendiri.

Dokter Li awalnya hanya sekali melakukan tes virus corona, hasilnya pun saat itu negatif. Namun setelah dilakukan tes ulang, barulah ia dinyatakan positif COVID-19.

Jadi jelas, untuk mendiagnosis coronavirus ini harus dilakukan tes beberapa kali, tidak cukup cuma sekali.

Artikel lainnya: Fakta Virus Corona dan Influenza, Bagaimana Pencegahan Terefektifnya?

Tidak Ada yang Kebal dari Virus Corona!

Sementara itu, karena di Indonesia sendiri belum ada kasus positif virus corona, sebagian masyarakat di sini ada yang menganggap bahwa “orang kita” kebal terhadap virus mematikan itu.

Pada kenyataannya, hal itu tidak benar, ya. Meski di sini belum ada kasus positif, namun beberapa hari lalu ada pemberitaan tentang puluhan orang Indonesia di kapal pesiar Diamond Princess negatif COVID-19!

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengungkapkan bahwa 3 dari 78 WNI yang menjadi kru kapal positif terkena virus corona.

Total orang yang positif di kapal tersebut sekarang mencapai 446 orang. Dua dari tiga WNI sudah dibawa ke rumah sakit di Kota Chiba, Jepang.

Jadi, siapapun, termasuk orang Indonesia, berisiko terinfeksi virus corona, baik untuk pertama kalinya maupun untuk kedua kali. Sangat penting untuk mencegah COVID-19, terutama menjaga kebersihan diri dan menguatkan daya tahan kekebalan tubuh.

Jika ingin tahu bagaimana cara meningkatkan daya tahan tubuh dan virus corona, silakan berkonsultasi pada dokter kami melalui fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

virus coronawabahinfeksi virusCovid-19

Konsultasi Dokter Terkait