Covid-19

Studi: Booster Vaksin mRNA Tingkatkan Efikasi Vaksin Sinovac

Aditya Prasanda, 09 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Riset mengungkapkan, penerima dua dosis vaksin Sinovac perlu mendapatkan booster vaksin mRNA guna mencegah infeksi Omicron. Simak alasannya di sini.

Studi: Booster Vaksin mRNA Tingkatkan Efikasi Vaksin Sinovac

Sebuah studi terbaru mengungkapkan efikasi (tingkat kemanjuran) dua dosis vaksin CoronaVac produksi perusahaan farmasi Sinovac dapat meningkat. Hal ini berlaku jika penerima vaksin Sinovac memperoleh booster vaksin messenger RNA (mRNA).

Penelitian soal efek booster vaksin mRNA terhadap efikasi vaksin Sinovac tersebut digagas oleh Yale School of Medicine di Amerika Serikat. Hasil risetnya dipublikasikan melalui jurnal Nature Medicine, berikut temuannya.

Booster Vaksin mRNA Tingkatkan Efikasi Vaksin Cominarty

Studi bermula dari temuan soal ketidakefektifan dua dosis vaksin CoronaVac dalam melawan mutasi virus corona Omicron alias B.1.1.529.

Berdasarkan riset sebelumnya yang dilakukan University of Hong Kong dan Chinese University of Hong Kong, dua dosis vaksin CoronaVac tidak dapat menghasilkan antibodi netralisasi yang cukup untuk melawan infeksi B.1.1.529.

Antibodi netralisasi merupakan jenis antibodi yang berperan membunuh virus, termasuk SARS-CoV-2. Antibodi ini dapat mencegah virus corona masuk kembali ke dalam sel tubuh serta memicu proses imun lanjutan.

Karena tidak dapat memicu antibodi netralisasi yang dibutuhkan tubuh, penerima dua dosis vaksin CoronaVac tetap berpeluang terinfeksi Omicron.

Artikel Lainnya: Waspada, Virus COVID-19 Omicron Bisa Sebabkan Peradangan Jantung

Berangkat dari temuan tersebut, peneliti dari Yale School of Medicine menguji booster vaksin yang punya platform berbeda dengan vaksin inactivated virus CoronaVac.

Booster yang digunakan yaitu vaksin dengan platform messenger RNA (mRNA), dalam hal ini vaksin Cominarty besutan Pfizer-BioNTech.

Vaksin mRNA merupakan vaksin yang mengadaptasi cara kerja mRNA, yaitu molekul berantai tunggal yang secara alami ada di sel tubuh manusia. Bedanya, mRNA di dalam vaksin disintesis secara kimia.

Perbedaan lainnya yaitu mRNA tubuh berperan menyampaikan instruksi kepada sitoplasma untuk membuat protein. Sementara itu, vaksin mRNA dirancang membawa potongan protein lonjakan yang berasal dari permukaan virus SARS-CoV-2.

Protein lonjakan alias spike protein digunakan virus corona untuk memasuki sel tubuh manusia dan membuatnya lebih menular.

Vaksin mRNA memberikan instruksi kepada sel-sel tubuh untuk membuat protein spike tersebut.

Setelah sel membuat protein serupa, sistem kekebalan tubuh membangun respons kekebalan dan membuat antibodi, sehingga mencegah infeksi coronavirus di kemudian hari.

Artikel Lainnya: Fakta COVID-19 Varian IHU yang Perlu Anda Ketahui

Penelitian kemudian dilakukan dengan menguji sampel darah 101 peserta dewasa  di Republik Dominika. Para relawan sebelumnya divaksinasi lengkap menggunakan Coronavac. Mereka juga memperoleh booster vaksin mRNA Pfizer.

Hasil penelitian menemukan bahwa booster vaksin mRNA meningkatkan antibodi netralisasi peserta secara signifikan. Sehingga menaikkan tingkat efikasi vaksin CoronaVac Sinovac.

Antibodi netralisasi tersebut tidak hanya efektif melawan infeksi Omicron, namun juga COVID-19 varian Delta.

Antibodi netralisasi yang dihasilkan booster Pfizer 1,4 kali lebih tinggi daripada yang dihasilkan dua dosis CoronaVac.

Peneliti menduga hal ini disebabkan oleh karakteristik vaksin mRNA yang berbeda dengan vaksin inactivated virus CoronaVac.

Dijelaskan dr. Dyah Novita Anggraini, vaksin inactivated virus menggunakan virus corona yang telah dimodifikasi atau dinonaktifkan.

“Jadi virusnya sudah dimatikan, karena bagian RNA-nya sudah hancur. Jadi tidak bisa bereplikasi di dalam tubuh, namun tetap dapat merangsang pembentukan antibodi,” katanya.

Meski begitu, vaksin inactivated virus memang tidak seefektif vaksin mRNA dalam mengatasi infeksi virus corona.

Karenanya, untuk mendapatkan perlindungan maksimal, penerima dua dosis vaksin CoronaVac, direkomendasikan memperoleh booster vaksin mRNA.

Jika ingin tanya lebih lanjut seputar COVID-19, konsultasi ke dokter via LiveChat.

(OVI/AYU)

Referensi:

  • Wawancara dr. Dyah Novita Anggraini.
  • Yale School of Medicine. Diakses 2022. Sinovac vaccine efficacy against Omicron increases following mRNA booster, Yale study finds.
  • Al Jazeera. Diakses 2022. Can Sinovac protect Indonesia from the Omicron wave?
virus coronaVaksin BoosterSinovacmRnavaksin covid

Konsultasi Dokter Terkait