Tips Parenting

Pertanyaan yang Sering Diajukan Anak Saat Ortunya Bercerai

Novita Asavasthi, 05 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada beberapa pertanyaan yang sering diajukan anak saat orangtuanya bercerai. Bagaimana cara menjawab pertanyaan tersebut?

Pertanyaan yang Sering Diajukan Anak Saat Ortunya Bercerai

Keputusan untuk bercerai tidak bisa diambil dengan mudah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, dipikirkan, dan diputuskan dengan matang. Terlebih, jika dalam pernikahan sudah dikaruniai anak.

Tidak bisa dihindari juga bila anak akan bertanya-tanya tentang perceraian atau bagaimana nasibnya nanti setelah orang tuanya berpisah.

Salah-salah bicara atau menjawab, si kecil bisa keliru memahami perceraian dan mengalami kebingungan akan kondisi keluarganya.

Untuk itu, ketahui hal apa saja yang sering ditanyakan anak ketika orang tuanya akan atau sudah bercerai. Intip pula jawaban bijak agar buah hati paham dan dampak emosional akibat perceraian bisa dihindari.

Ortu Wajib Menjelaskan Tentang Perceraian Pada Anak

Psikolog Ikhsan Bella Persada, M. Psi., menjelaskan bahwa anak perlu tahu dan dijelaskan apa itu perceraian.

“Perlu dijelaskan, soalnya nanti anak bisa bingung, kok, tiba tiba mama papanya nggak bareng lagi. Akhirnya memengaruhi emosi dan perkembangan anak juga. Anak bisa berpikir bahwa dia yang menyebabkan mama papanya bertengkar. Dan akhirnya menyalahkan dirinya sendiri,” kata Ikhsan.

Ikhsan juga memaparkan, kunci utama agar perceraian bisa diterima dan dicerna dengan baik oleh anak adalah dengan mengatakannya secara jujur.

Begitu juga cara dalam menjawab pertanyaan yang diajukan anak. “Sesuaikan dulu dengan usia anak, karena tiap usia berbeda juga cara mencerna informasi si anak,” jelas Ikhsan.

Artikel Lainnya: Takut Menyakiti Hati, Bagaimana Cara Jelaskan Perceraian ke Anak?

Pertanyaan yang Umum Dilontarkan Anak Saat Ortu Bercerai

Umumnya Anda akan diberondong pertanyaan tentang perceraian ketika anak berusia balita hingga memasuki masa remaja.

Ada kemungkinan juga anak usia balita akan bertanya lebih dari sekali mengapa Anda dan pasangan tidak lagi bersama. Hindari menjawab pertanyaan sambil marah, membentak, atau bahkan hanya diam saja.

Risikonya, emosi anak bisa tidak stabil, rasa percaya dirinya mandek, dan perkembangan mental anak ke depan jadi terganggu akibat ortunya bercerai.

Anda harus selalu sabar dan bersedia menjawab setiap pertanyaan yang anak ajukan. Berikut cara menjawab pertanyaan anak tentang perceraian, sesuai saran dari psikolog.

  1. “Apa Itu Cerai?”

Ketika anak menanyakan tentang apa itu perceraian, Ikhsan menyarankan para orang tua langsung menjawab ke point-nya menggunakan bahasa sederhana.

“Misalnya, katakan bahwa cerai itu artinya mama dan papa sudah tidak tinggal bersama karena punya kegiatan masing-masing,” kata Ikhsan. Anda juga bisa mengatakan bahwa cerai bukan berarti si anak tidak disayang lagi oleh orang tuanya.

Agar arti kata cerai tidak menjadi konotasi buruk, sebaiknya jawaban ini juga dikompromikan dengan anggota keluarga yang lain.

Maka, saat anak bertanya apa itu cerai pada orang lain, ia bisa mendapatkan jawaban yang sama dan tidak membingungkan.

Artikel Lainnya: Benarkah Perceraian Jadi Solusi Terbaik saat Hubungan Suami Istri Bermasalah?

  1. “Kenapa Kalian Bercerai?”

Terkadang anak akan menyalahkan salah satu dari orang tuanya atas perpisahan yang terjadi. Bahkan, anak bisa berpikir bahwa dirinya adalah penyebab perpisahan orang tuanya.

Untuk menghindari hal itu, jangan jawab pertanyaan perceraian dengan kalimat, “Papa kamu sudah nggak sayang lagi dengan kita” atau “Ini gara-gara kamu nakal susah diatur, makanya Mama jadi pergi.”

Mau seberapa buruk alasan Anda bercerai, jangan pernah mengatakan atau membuat anak berpikir bahwa mereka adalah penyebab perceraian Anda berdua.

Sebaiknya katakan dengan bahasa yang bijak agar anak bisa paham dan tidak merasa bersalah. Misalnya seperti, "Ayah dan Mama sudah mencoba berbagai cara untuk bisa bareng-bareng, tapi kita nggak bisa memperbaikinya.”

“Bisa juga dijelaskan kalau cara berpikir mama dan papa sudah tidak sama lagi, tapi kita masih tetap jadi papa dan mama kamu, begitu. Bilang juga kalo sebagai orang tua kita akan selalu mencintai si anak,” saran Ikhsan.

Artikel Lainnya: Cara Memperbaiki Mental Anak Setelah Perceraian Orang Tua

  1. “Apa Papa Mama Bakal Kembali Bersama Lagi?”

Terkadang, ada orang yang sudah yakin atau masih belum tahu apakah perceraian keputusan tepat yang diambil. Untuk menjawab pertanyaan tentang perceraian ini, katakan saja sesuai apa yang Anda rasakan. 

Apabila yakin berpisah, Anda bisa katakan, “Papa dan Mama tidak akan bersama-sama lagi. Tapi, kita bakal pergi bareng dan ketemu sama-sama kok.”

Jika belum yakin apakah perceraian ini mantap diputuskan, jelaskan dengan kalimat, "Mama ngerti Adik mau kita tinggal sama-sama. Tapi, untuk sekarang, Mama dan Ayah tinggal di rumah berbeda dulu.”

Hindari mengatakan “tidak tahu” atau “lihat nanti gimana” kepadanya. Ini akan membuat si kecil bertanya-tanya dan berharap bahwa ortunya dapat kembali bersama.

  1. “Nanti Aku Tinggal Di Mana?”

Pertanyaan ini mungkin terlontar saat si kecil tahu bahwa orang tuanya tidak lagi tinggal bersama.

Untuk itu, Anda bisa menjawab sesuai kenyataan. Misalnya, di hari kerja si kecil akan tinggal dengan Mama. Sedangkan saat weekend, buah hati dijadwalkan menginap di rumah Ayahnya.

Untuk memperjelas, katakan dengan lembut ke anak, “Dari Senin sampai Jumat, Adik di rumah sama Mama. Nanti di hari libur seperti Sabtu dan minggu, Adik bisa nginap di rumah Papa.”

Supaya anak merasa tenang dan tetap dekat dengan Anda, katakan hal seperti, “Walau tidak serumah, Adik bisa telepon Papa atau Mama setiap hari, kok.” atau “Adik jangan sedih, kita, kan, bisa chat atau video call setiap hari.”

Artikel Lainnya: Cara Memperbaiki Mental Anak Setelah Perceraian Orang Tua

  1. “Kapan Bisa Ketemu Papa atau Mama?

Ini adalah salah satu kekhawatiran yang dimiliki anak ketika mereka tahu bahwa akan jarang melihat kedua orang tuanya secara bersamaan.

Terlebih, anak harus pindah rumah. Beradaptasi di tempat, suasana, dan orang baru adalah penyesuaian yang berat bagi anak.

Tak jarang, pertanyaan kapan bisa bertemu salah satu orang tuanya akan muncul ketika ia merasa sedang tidak nyaman.

Untuk mengendalikan situasi ini, jawab pertanyaan sesuai kesepakatan Anda dengan pasangan. Misalnya seperti, “Kan, ini hari libur, Adik nginep di rumah Papa dulu. Besok kita bareng-bareng ketemu Mama, ya.”

Jika ia masih merasa gelisah dan tak nyaman, ajak video call atau telepon mantan pasangan agar ia kembali merasa nyaman.

Apabila masih ada pertanyaan tentang perceraian atau tips parenting lainnya, jangan ragu konsultasi langsung ke psikolog atau dokter lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.

(AYU/JKT)

Perceraian

Konsultasi Dokter Terkait