Mengenal Sleep Training pada Bayi dan Cara Menerapkannya

Setelah lahir, bayi menghabiskan banyak waktu untuk tertidur. Si kecil akan tidur siang secara teratur dan tidur dengan lelap di malam hari. Tak jarang, ia akan bangun sesekali di malam hari untuk menyusu.

Namun seiring dengan bertambahnya usia, jam tidur bayi akan berubah. Ia bisa terjaga di malam hari dan tertidur di siang. Hal ini membuat Mama dan Papa kesulitan menghadapinya.

Untuk mengatasi hal tersebut, mungkin orang tua bisa mulai menerapkan sleep training pada bayi. 

Apa Itu Sleep Training pada Bayi?

Dikutip dari Sleep Foundation, sleep training adalah latihan tidur agar bayi merasa nyaman untuk tertidur sendiri di sepanjang malam. Bila si kecil terbangun, nantinya ia akan belajar menenangkan diri, kemudian tertidur kembali. 

Pada dasarnya, sulit untuk mengetahui kapan si kecil siap untuk melakukan sleep training. 

“Orang tua bisa mulai melakukan sleep training pada bayi saat si kecil berusia 4-6 bulan,” ungkap dr. Dyah Novita Anggraini. 

Di usia ini, biasanya bayi sudah bisa belajar menenangkan diri. Namun, terdapat beberapa bayi yang mulai pelatihan tidur lebih awal atau lebih dari usia 6 bulan. 

Saat jam tidur bayi berantakan, ini tentu membuat tumbuh kembangnya terganggu. Selain itu, orang tua juga berisiko mengalami depresi, stres, dan kesehatan tubuh pun ikut terganggu. 

Di sisi lain, bayi yang tidur lebih nyenyak cenderung memiliki lebih sedikit masalah perkembangan dan perilaku. Ia juga memiliki temperamen yang baik secara keseluruhan. 

Artikel Lainnya: Biasakan Bayi Tidur Siang, Ini Tips Lengkapnya

Perlukah Sleep Training pada Bayi?

Dikutip dari Cleveland Clinic, ada banyak penelitian jangka panjang yang mempelajari sleep training dan tidak ada bukti bahwa pelatihan tidur dapat memberikan dampak negatif secara fisik atau psikologis bagi anak maupun orang tua. 

Pelatihan tidur pada anak justru dapat meningkatkan kualitas tidur bayi, keterikatan antara bayi dan orang tua, serta meningkatkan suasana hati orang tua. Selama bayi terus tumbuh dan berkembang di lingkungan yang baik, pelatihan tidur bisa dilakukan secara aman dan sehat.

Meski sleep training bisa membantu bayi agar memiliki jadwal tidur yang baik, tetapi jika orang tua memilih untuk tidak melakukan pelatihan tidur, hal tersebut bukanlah masalah yang besar. 

Menurut Dokter Vita, semuanya akan bergantung pada pilihan masing-masing orang tua. 

Metode Sleep Training

Sulit untuk menentukan berapa lama waktu yang diperlukan untuk berhasil melatih bayi tidur secara teratur. Biasanya, ini akan dipengaruhi oleh metode sleep training yang dilakukan oleh orang tua.

Berikut sejumlah metode yang umum dilakukan dalam pelatihan tidur:

1. Metode Cry It Out

Metode pelatihan yang satu ini dilakukan dengan membiarkan bayi menangis ketika terbangun di malam hari. Mama dan Papa tidak merespon tangisan anak dan membiarkannya menangis sendirian. Pada akhirnya, bayi akan merasa lelah menangis dan menenangkan dirinya sendiri untuk kembali tidur.

2. Metode Ferber

Metode pelatihan tidur selanjutnya adalah ferber. Mama dan Papa bisa menidurkan bayi di tempat tidurnya sendiri untuk tidur. Setelah meninggalkan kamar tidurnya, orang tua bisa masuk kembali ke kamar pada waktu-waktu yang sudah ditentukan untuk memeriksa kondisinya. 

Akan tetapi, pastikan untuk tidak memindahkan bayi dari boks, ya!

3. Pick up, Put down

Melatih anak agar tidur juga bisa dilakukan dengan metode pick up, put down. Ketika si kecil mulai rewel dan terbangun di malam hari, Mama bisa menggendongnya terlebih dahulu. Kemudian, letakkan kembali ke boks tidur ketika ia mulai terlelap. 

4. The Chair

Untuk melakukan teknik pelatihan tidur yang satu ini, Mama bisa duduk di kursi yang ditempatkan di dekat boks tempat tidur. Ketika si kecil tidur, orang tua bisa duduk hingga ia terlelap, kemudian tinggalkan ruangan secara bertahap. Apabila ia menangis, Mama bisa kembali duduk di kursi tersebut.

5. Bedtime Fading

Cara pelatihan tidur ini dilakukan dengan menidurkan bayi secara lebih awal atau lebih lambat. Mama bisa menggeser waktu tidur 15 menit setiap malam, hingga si kecil mendapatkan waktu yang ia inginkan. 

Artikel Lainnya: Cara Menidurkan Bayi dengan Metode Fading? Cek Efektivitasnya di Sini!

Cara Menerapkan Sleep Training pada Bayi

Dari banyaknya metode pelatihan tidur yang bisa dipilih, Mama dan Papa tetap perlu memerhatikan cara sleep training yang tepat. Berikut tips yang bisa dilakukan supaya bisa melakukan sleep training dengan tenang dan konsisten:

1. Segera Tidurkan Bayi ketika Mengantuk

Dengan menidurkan bayi ketika ia mengantuk, nantinya si kecil akan terbiasa untuk tertidur sendiri. Saat ia terbangun di malam hari, buah hati pun akan dengan mudah tertidur kembali. 

2. Pisahkan Diri dari Si Kecil

Saran Dokter Vita, teknik sleep training yang utama adalah bayi perlu memiliki kamar tidur sendiri. Dengan begitu, bayi bisa memisahkan diri dari orang tua, sehingga nantinya dapat belajar menenangkan diri. 

3. Pastikan Waktu Tidurnya Konsisten

Konsistensi merupakan hal penting dalam melatih bayi agar tertidur. Mama perlu membuat jadwal tidur anak dan melakukannya secara konsisten setiap malam. 

4. Pahami Masa-Masa Sulit

Pelatihan tidur bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Mungkin ada saat-saat di mana bayi merasa tidak enak badan atau salah satu orang tua sedang berada di luar kota. Orang tua perlu bersabar dan menerima hal tersebut, karena itu merupakan bagian dari proses. 

Akan tetapi, jika bayi terus menangis di malam hari, jangan sungkan untuk konsultasi dengan dokter anak. #JagaSehatmu dengan mengunduh aplikasi KlikDokter dan gunakan layanan Tanya Dokter untuk konsultasi lebih praktis. 

(NM)