Tips Parenting

Kapan Anak Bisa Mengikuti Lomba Olahraga?

Tri Yuniwati Lestari, 24 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ingin mendaftarkan anak untuk ikut lomba olahraga? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan orangtua.

Kapan Anak Bisa Mengikuti Lomba Olahraga?

Ketika anak mulai menunjukan ketertarikan dan bakatnya terhadap olahraga, mungkin Anda berpikir untuk mendaftarkannya mengikuti lomba atau pertandingan. 

Namun, sebelum mendaftarkan si kecil ikut kompetisi olahraga, ada beberapa hal yang perlu orangtua amati. Anda perlu melihat kesiapan yang anak miliki sebelum ia mengikuti kompetisi olahraga. 

Menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, beberapa kesiapan yang perlu diperhatikan sebelum anak mengikuti kompetisi olahraga seperti usia, kemampuan anak terhadap bidang olahraga tersebut, lalu kesiapan anak dalam menerima hasil dari kompetisi yang diikuti. Berikut penjelasan lengkapnya. 

1. Pastikan Usianya Sudah Cukup Besar

Melansir dari VeryWell, menurut ahli, anak-anak dapat siap berkompetisi saat ia berusia delapan tahun. 

Di bawah usia delapan tahun, anak dinilai belum cukup matang untuk menerima hasil menang atau kalah dari kompetisi olahraga yang mereka ikuti. 

Bagi anak-anak di bawah usia delapan tahun, olahraga merupakan aktivitas fisik menyenangkan, untuk belajar keterampilan baru, dan sebagai sarana memahami sifat sportivitas.

“Sebenarnya dikenalkan sejak dini boleh, misalnya sejal taman kanak-kanak besar atau awal sekolah dasar. Akan tetapi, bukan untuk menuntut anak menang dalam kompetisi, maka pastikan anak juga menyukai atau berminat melakukannya. Hargai setiap usahanya juga,” ucap psikolog Gracia. 

Menurut psikolog Gracia saat mulai menginjak usia 9 atau 10 tahun ke atas, umumnya anak sudah paham tentang konsep kompetisi, menang kalah, kerjasama tim, kooperatif dan lain-lain.

2. Ketika Anak Punya Minat Terhadap Olahraga

Orangtua dapat memberikan pemahaman kepada anak mengenai lomba olahraga yang akan diikuti.

Pastikan juga anak benar-benar ingin mengikuti perlombaan olahraga tanpa rasa paksaan. Kemudian, lihat kembali persiapan dan kesiapan mental anak untuk mengikuti kompetisi.  

Pastikan Anda merasa anak cukup dewasa untuk mendengarkan dan menghormati pelatih, serta mengerti cara bekerja sama dalam tim.

Jika anak menyukai olahraga sepak bola, tetapi tidak memiliki kesabaran untuk melakukan latihan rutin, kemungkinan ia belum siap untuk bergabung dengan tim atau pertandingan.

Artikel Lainnya: 6 Manfaat Olahraga untuk Tumbuh Kembang Anak

3. Saat Anak Mengerti Konsep Menang dan Kalah

Menurut psikolog Gracia, hal paling penting untuk sebelum anak mengikuti lomba olahraga adalah memahami konsep menang dan kalah.  

Sampaikan kepada anak bahwa kalah atau gagal adalah hal wajar dalam perlombaan. Apabila kalah lomba, ajak dan lakukan evaluasi bersama anak untuk mengetahui kemampuan apa yang perlu ditingkatkan kembali. 

Orangtua dan anak juga bisa melakukan latihan bersama dahulu sebelum mulai bertanding.

“Ajarkan anak tentang konsep menang dan kalah yang biasa dalam kompetisi, arahkan value yang lebih bermakna dari kompetisi seperti menambah pengalaman atau keberanian anak dan sebagainya,” saran psikolog Gracia. 

Perlu diingat, sebagian anak dapat merasa bahwa bekerja sama dalam tim dapat menghilangkan rasa tekanan yang cukup besar. Namun, sebagian lainnya mungkin dapat merasa cemas atau khawatir akan mengecewakan rekan satu timnya. 

Oleh karena itu, orangtua perlu memerhatikan apakah anak sudah siap dalam mengikuti kompetisi dalam tim atau belum. 

Itu dia tadi beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mendaftarkan anak ke dalam perlombaan olahraga. 

Apabila memiliki pertanyaan lain seputar pola asuh atau kesehatan anak, Anda dapat berkonsultasi dengan psikolog dan dokter melalui fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter

(OVI/AYU)

Referensi: 

  • Wawancara Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog
  • Very Well. Diakses 2022. When Should Kids Start Playing Competitive Sports?
  • Healthy Children. Diakses 2022. Is Your Child Ready for Sports?
  • National Institute of Health. Diakses 2022. At what age should a child begin regular continuous exercise at moderate or high intensity?

 

pola asuhOlahragaAnak

Konsultasi Dokter Terkait