Tips Parenting

Anak Dipukul Temannya? Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Siti Putri Nurmayani, 29 Apr 2024

Ditinjau Oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog

Meski merasa kesal mendapati anak dipukul temannya, orang tua tetap perlu menyikapinya dengan tenang. Ini 9 hal yang harus dilakukan.

Anak Dipukul Temannya? Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Mama dan Papa mungkin pernah mendapati anak mengeluh usai dipukul temannya. Perlakuan tersebut bisa jadi membuat Mama-Papa merasa kesal.

Beberapa orang tua mungkin menyarankan agar anak membalas pukulan tersebut. Namun, ada juga orang tua yang meminta anak diam saja.

Nah, sebenarnya bagaimana sikap orang tua jika anak dipukul temannya? Yuk, ketahui jawabannya di bawah ini.

1. Tetap Tenang

Hal pertama yang bisa dilakukan Mama dan Papa adalah tetap tenang. Agar tidak tersulut emosi dengan perlakuan tidak menyenangkan yang diterima si kecil, Mama dan Papa bisa melakukan latihan pernapasan dengan kesadaran penuh. 

Kebiasaan melatih pernapasan dalam dan perlahan, membuat Mama-Papa lebih siap menghadapi kondisi stres yang bisa memantik emosi.

Cara ini dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang. Pada gilirannya, alih-alih menyalahkan anak atau memintanya membalas pukulan, Mama-Papa bisa menyikapi anak yang dipukul temannya dengan lebih bijak. 

Misalnya dengan meyakinkan si kecil bahwa semuanya dapat diatasi dengan baik tanpa kekerasan.

2. Lihat dari Perspektif Anak

Di usianya, anak mungkin masih sulit mengendalikan diri. Hal ini bisa membuat mereka bersikap lebih agresif sehingga memukul anak lain. Mereka bahkan belum bisa memahami alasan melakukan tindakan tersebut

Menurut Psikolog Klinis dari Columbia University, Amerika Serikat, Laura Markham, Ph. D., salah satu alasan anak memukul temannya karena dia merasa takut.

Karenanya, Mama-Papa sebaiknya tidak langsung menyalahkan aksi pemukulan yang dilakukan seorang anak. Namun, bukan berarti orang tua harus memaklumi anak dipukul temannya, ya!

3. Dengarkan Apa yang Dikatakan Anak

Dengarkan Apa yang Dikatakan Anak

Disampaikan Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, Mama dan Papa bisa menghampiri anak terlebih dahulu ketika ia mengeluh dipukul temannya. Tanyakan padanya apa yang terjadi dan apa yang dia rasakan. 

“Buat anak divalidasi dulu dari apa yang ia rasakan, apakah ia sedih, marah, atau takut,” ujar Ikhsan.

Ketika anak memberitahu apa yang terjadi, dengarkan dan sikapilah secara terbuka, meski ceritanya terasa menyakitkan.

Dukung anak secara netral, jangan menyalahkan dia maupun temannya. Soalnya, ketika orang tua bereaksi terlalu keras terhadap cerita anak, si kecil mungkin akan berhenti bercerita karena takut membuat Mama-Papa merasa kesal.

4. Ajarkan Anak Agar Tidak Membalasnya

Kendati ada keinginan untuk mengambil tindakan sendiri dan membalas perlakuan anak yang memukul si kecil, jangan pernah lakukan hal tersebut. 

Mama-Papa harus memberikan contoh pada anak mengenai cara menyikapi masalah. Menghukum anak yang memukul tidak akan menghentikan tindakan kekerasan lain di kemudian hari. 

Hal ini justru bisa meningkatkan rasa takut anak. Anak mungkin bisa memukul orang lain di waktu mendatang.

Artikel Lainnya: Penyebab dan Cara Mengatasi Anak yang Berperilaku Kasar

Ajarkan kepada anak untuk tidak membalas pukulan tersebut. Ingatkan bahwa membalas tidak akan membantu anak merasa lebih baik.

Mama dan Papa bisa menarik napas dalam-dalam dan pikirkan hal apa yang perlu dilakukan untuk membantu anak mengatasi masalah tersebut.

5. Informasikan kepada Orang Tuanya

Ketika anak dipukul temannya, Psikolog Ikhsan mengatakan bahwa Mama dan Papa bisa menyampaikan tindak kekerasan tersebut ke orang tua anak yang bersangkutan. Sampaikan bahwa anaknya telah memukul si kecil karena suatu alasan.

Hal ini bertujuan agar orang tuanya memahami apa yang terjadi dan mengambil tindakan untuk anaknya. 

6. Ajarkan Anak untuk Tegas

Orang tua bisa mengajarkan kepada anak untuk bersikap tegas terhadap segala bentuk perlakuan tidak menyenangkan, termasuk pemukulan.

Artikel Lainnya: Cara Mengajarkan Anak Berani Berkata Tidak Saat Dibully

7. Ajarkan Anak untuk Menenangkan Diri

Mama dan Papa bisa mengajarkan anak untuk menenangkan diri. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan strategi lampu lalu lintas.

Minta anak untuk memejamkan mata dan membayangkan lampu lalu lintas. Ketika anak merasa sangat emosi, lampu merah menyala, artinya dia harus mengambil tiga napas dalam dan memikirkan sesuatu yang menenangkan.

Saat lampu berubah menjadi kuning, ajarkan anak untuk mengevaluasi masalahnya. Ajak mereka berpikir apakah masalah ini bisa ia tangani atau tidak.

Ketika lampu berubah menjadi hijau, minta anak memilih strategi untuk memecahkan masalah, misalnya dengan menghindar dari pemicu masalah atau meminta bantuan.

8. Hibur Anak dengan Melakukan Aktivitas Menyenangkan

Hibur Anak dengan Melakukan Aktivitas Menyenangkan

Bantu anak untuk merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Mama dan Papa bisa mengajaknya untuk melakukan aktivitas yang ia senangi.

Setiap kali berhasil melakukan aktivitas tersebut, hal ini dapat membantu buah hati mengembangkan harga diri yang lebih baik.

Menghibur anak dapat mengalihkan perhatiannya, mengurangi rasa sedih, dan mencegah buah hati merasa frustasi akibat perlakuan tidak menyenangkan yang dia terima. 

Artikel Lainnya: Orang Tua Wajib Tahu, Ini Penyebab Anak Menjadi Nakal

9. Pantau Perkembangan Anak

Memantau perkembangan anak setelah mengalami kekerasan merupakan tindakan yang sangat penting. Kekerasan dapat meninggalkan dampak psikologis yang cukup besar pada anak, seperti rasa takut, kecemasan, dan trauma. 

Dengan memantau perkembangan anak, kamu dapat lebih mudah mendeteksi apakah ada perubahan perilaku, emosi atau dampak kesehatan lebih lanjut. 

Setiap orang tua, baik secara fisik dan emosional cenderung melindungi anak yang dipukul temannya. Meski begitu, penting bagi Mama-Papa untuk mengajarkan anak menyikapi masalah tanpa kekerasan.

Tanamkan pada anak, kendati dia tidak dapat menghentikan sikap buruk orang lain kepadanya, dia memiliki kendali penuh untuk merespons apa yang terjadi.

Apabila Mama-Papa bingung mengenai cara menyikapi anak yang dipukul temannya, konsultasikan langsung pakai fitur konsultasi psikolog online. Untuk gunakan layanan tersebut kamu bisa unduh aplikasi Klik Dokter terlebih dahulu, #JagaSehatmu dan keluarga.

(ADT/JKT)

Tips ParentingBullying pada Anak

Konsultasi Dokter Terkait