Kesehatan Bayi

Waspadai Bila Testis Bayi Tidak Turun

dr. Dyah Novita Anggraini, 04 Agt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kondisi testis yang tidak turun pada bayi dikenal dengan istilah kriptorkismus. Hal ini tidak menimbulkan rasa sakit pada bayi, sehingga kerap sulit untuk diidentifikasi.

Waspadai Bila Testis Bayi Tidak Turun

Testis atau buah zakar merupakan salah satu organ terpenting laki-laki. Hal ini dikarenakan testis berperan dalam proses pembentukan sperma dan hormon yang dinamakan testosteron.

Normalnya testis terbentuk dalam rongga perut, dan pada usia 7 bulan kehamilan akan turun secara bertahap dari rongga perut melalui saluran sepanjang selangkangan ke kantung testis (skrotum). 

Proses tersebut vital untuk pembentukan sperma, karena suhu di skrotum tergolong lebih rendah dibandingkan suhu tubuh.

Namun, terdapat suatu kondisi di mana proses turunnya testis pada bayi dapat terhenti. Dalam dunia medis, hal ini dinamakan dengan kriptorkismus. 

Kriptorkismus adalah terhentinya proses penurunan testis, satu atau keduanya, di suatu tempat antara rongga perut dan kantung testis. Simak penjelasan lengkap mengenai kondisi testis tidak turun pada bayi berikut ini. 

Penyebab Testis Bayi Belum Turun

Hingga kini, penyebab testis bayi belum turun tidak diketahui secara jelas. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang mungkin memperbesar kemungkinan bayi mengalami kondisi ini. 

Faktor risiko tersebut meliputi: 

  • Bayi yang lahir prematur.
  • Bayi dengan berat badan lahir rendah.
  • Riwayat keluarga dengan gangguan yang sama.
  • Gangguan selama janin dalam kandungan yang dapat mengganggu perkembangan organnya.
  • Paparan zat berbahaya selama kehamilan seperti pestisida, dietilstilebestrol, dioxin.
  • Riwayat konsumsi alkohol selama kehamilan.
  • Riwayat paparan asap rokok selama kehamilan.
  • Riwayat diabetes saat hamil.
  • Obesitas.

Artikel lainnya: Mengenal Kriptorkidisme, Kelainan Testis pada Anak Laki-laki

Ciri dan Cara Diagnosis Testis Bayi yang Belum Turun

Lalu, bagaimana ciri-ciri testis bayi belum turun? Sebenarnya, tidak ada ciri khas lain selain tidak ditemukannya testis di dalam skrotum saat pemeriksaan fisik. 

Jika testis belum teraba, dokter akan melakukan pemeriksaan ulang saat bayi berusia 3-6 bulan. 

Kondisi kriptorkismus ini tidak menyebabkan gangguan berkemih, nyeri atau gangguan tumbuh kembang pada anak. 

Cara mendiagnosa apakah ada kriptorkismus pada bayi saat lahir, yakni dengan melihat atau meraba area skrotum bayi pada pemeriksaan fisik. Namun, pada beberapa kasus diperlukan pemeriksaan lanjutan seperti berikut: 

  • Laparoskopi, yaitu suatu prosedur dengan memasukkan selang yang memiliki kamera melalui perut yang sudah dilakukan sayatan kecil. 
  • USG atau MRI menggunakan zat kontras untuk melihat gambaran dan posisi testis secara detail. 
  • Tes darah untuk mengetahui kadar hormon yang dapat menentukan turun atau tidaknya testis pada bayi. 
  • Tes genetik untuk menentukan kromosom seks.

Artikel Lainnya: Alat Kelamin Tidak Jelas, Kenali Gejala Ambiguous Genitalia pada Bayi

Adakah Bahaya dari Kriptorkismus?

Kondisi buah zakar pada bayi yang belum turun dapat menimbulkan berbagai gangguan jika dibiarkan tanpa penanganan. 

Kantung testis merupakan ruangan dengan kondisi optimal untuk perkembangan dan fungsi testis, salah satunya kondisi suhu sejuk.

Berbagai gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat testis tidak turun pada bayi, antara lain: 

Pengobatan Kriptorkismus

Pada banyak kasus, testis masih bisa turun sampai anak umur 6 bulan. Tetapi jika zakar anak tidak turun setelah usia 6 bulan, maka anak perlu mendapatkan pengobatan khusus.

  • Terapi Hormon

Penanganan kriptorkismus bisa dilakukan dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin (hCG).

Hormon ini akan mendorong testis untuk menghasilkan hormon. Jika kadar hormon meningkat, maka hal ini akan menstimulasi testis untuk turun ke area skrotum.

  • Pembedahan

Jika tidak turun juga setelah pengobatan, maka harus dilakukan tindakan bedah dengan syarat anak belum berumur 1 tahun.

Pasalnya, jika testis tidak diturunkan saat anak berusia di atas dua tahun, maka testis tersebut sudah tidak dapat berfungsi lagi untuk memproduksi spermatozoa. Hal ini akan akan meningkatkan risiko terjadinya kanker testis.

Jika orang tua menemukan kejanggalan atau kemungkinan bayi mengalami kriptorkismus, segera bawa si Kecil ke dokter atau dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Semakin dini penanganan kriptorkismus, maka semakin baik proses penyembuhannya.

Ingin konsultasi mengenai masalah kesehatan secara mudah dan gratis? Langsung saja unduh aplikasi KlikDokter! Di sini, kamu bisa berbicara kepada dokter yang siap siaga 24 jam melalui fitur Live Chat. Mari #JagaSehatmu dan keluarga selalu!

[RS]

Kesehatan BayiTestisKriptorkismus

Konsultasi Dokter Terkait