Kesehatan Bayi

Cegah Bayi Baru Lahir Bangun Semalaman dengan Cara Ini

dr. Dyan Mega Inderawati, 23 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Harus menyusui dan masih belum sepenuhnya pulih, bayi baru lahir yang bangun semalaman bisa bikin ibu frustasi. Cegah dengan empat cara ini!

Cegah Bayi Baru Lahir Bangun Semalaman dengan Cara Ini

“Selamat begadang, ya!” Mungkin ucapan tersebut sering terdengar ketika pasangan suami istri baru menjadi orang tua. Faktanya, ucapan tersebut bukannya menakut-nakuti, tapi memang kerap dihadapi orang tua baru, khususnya kondisi bayi baru lahir bangun semalaman. Familiar dengan kondisi ini?

Bayi baru lahir yang terus-terusan terjaga saat waktunya tidur pada malam hari bisa mengakibatkan kelelahan, frustasi, bahkan tak jarang menyebabkan sindrom baby blues yang membuat sang ibu menjadi depresi. Nah, kalau sudah begini, begadang semalaman karena bayi yang “meminta” untuk ditemani wajib diatasi dan dicari solusinya.

Mengenal perubahan pola tidur bayi

Selama dalam kandungan, bayi tidak bisa membedakan waktu siang mana malam. Ia akan tidur kapan pun ia suka dan terjaga di sisa waktu aktifnya. Kebiasaan inilah yang akan terus berlangsung di awal-awal ia dilahirkan.

Secara bertahap, otak akan mulai menyelesaikan pola tidur ini dengan waktu siang dan malam, tapi memang butuh proses dan waktu. Memang ada sebagian bayi yang melalui proses ini lebih cepat, tapi banyak juga yang butuh waktu lebih lama.

Umumnya, ketika bayi menginjak usia tiga bulan, ia sudah cukup beradaptasi dengan ritme sirkadian tubuh, yaitu pola aktif dan istirahat yang mengikuti waktu siang dan malam. Semakin bertambah usia, kematangan otak yang mengatur ritme sirkadian ini akan semakin sempurna. Berdasarkan survei yang dibuat organisasi nirlaba asal Amerika Serikat, National Sleep Foundation, menginjak usia 9 bulan, 70-80 persen bayi sudah mampu tidur lelap selama 9-12 jam lamanya pada malam hari.

Namun apakah teori ini berlaku pada semua bayi? Ternyata tidak. Ada beberapa bayi yang nyatanya terus terbangun setiap 3 jam, 2 jam, atau bahkan setiap jam!

Penyebab bayi yang terbangun ini tidak melulu karena lapar. Terkadang, bayi hanya minta ditemani, dibelai, atau ditimang-timang sepanjang waktu tidurnya. Walau ini terbilang normal, tapi tidak selamanya pola tidur  seperti ini sehat, baik untuk bayi maupun orang tuanya.

Bayi membutuhkan tidur yang benar-benar lelap agar otaknya mampu berkembang dengan baik. Tidak hanya bayi, orang tua pun butuh banyak beristirahat agar dapat tetap sehat, fokus, dan bisa berpikir jernih dalam memberikan perawatan maksimal untuk buah hati.

Tips agar bayi bisa tidur semalaman

Begadang karena harus menemani bayi baru lahir yang bangun semalaman memang bisa bikin frustasi. Namun, jangan khawatir karena ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar ia terlelap semalaman.

1. Ajak bayi tetap aktif di siang hari

Bayi yang berusia 3-11 bulan membutuhkan sekitar 14-15 jam tidur dalam sehari. Jika Anda ingin bayi tidur selama 12 jam pada malam hari, maka tidur siangnya cukup 2-3 jam saja. Selebihnya, ajak bayi bermain, bernyanyi, atau menjaganya tetap aktif. Ini pun bisa membantu memperkuat ikan orang tua dengan bayinya.

2. Disiplin dalam mengatur jam tidur

Ketaatan mematuhi jam tidur juga merupakan salah satu kunci agar bayi dapat tidur semalaman dengan tenang. Ingat, bayi yang terlalu mengantuk atau kelelahan juga kerap terbangun, gelisah, dan rewel di tengah tidur malamnya. Untuk itu, jangan ajak bayi bermain dengan berlebihan menjelang jam tidurnya. Sebaliknya, ajak ia bernyanyi, membacakan buku cerita, memijat, atau melakukan aktivitas menenangkan lain mendekati jam tidurnya. Segera setelah jam istirahatnya tiba, letakkan ia di tempat tidurnya.

3. Redupkan lampu di kamar

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, otak bayi butuh waktu untuk beradaptasi dengan waktu siang dan malam. Proses ini dapat Anda bantu optimalkan dengan mengajarkan konsep gelap dan terang dalam keseharian bayi.

Biasakan melakukan kegiatan bersama di ruangan yang terang pada siang hari. Sebaliknya, redupkan lampu pada malam hari agar ia tahu bahwa jam tidurnya sudah tiba. Sebisa mungkin jagalah lampu tetap redup walau ia harus ganti popok pada malam hari.

4. Biasakan dengan tangisan

Prinsipnya, bayi menangis itu wajar. Hal ini yang harus diterapkan ketika membiasakan pola tidur barunya, terutama pada bayi yang harus tidur di ruangan sendiri.

Awalnya, pasti bayi merasa tidak nyaman ditinggal sendirian. Beberapa ahli menyarankan untuk membiarkan bayi menangis selama 5 menit, kemudian tenangkan ia dan kembali ditidurkan. Jika bayi menangis lagi, biarkan lebih lama sekitar 10 menit untuk kemudian ditenangkan dan ditidurkan.

Di hari berikutnya, waktu pertama yang dibutuhkan dibuat lebih lama menjadi 10 menit. Begitu seterusnya. Proses ini memang butuh kesabaran dan keteguhan hati. Namun, dengan konsistensi dan kesabaran, dalam beberapa minggu bayi akan terbiasa tidur sendiri dan lelap sepanjang malam.

Bayi baru lahir bangun semalaman memang kerap terjadi pada masa-masa awal ia dilahirkan, tapi bukan berarti ini tak bisa dicegah. Setiap bayi membutuhkan metode yang berbeda-beda dalam membantu lelap tidur malamnya. Tugas Anda adalah cari tahu metode apa yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan kondisi Anda agar proses menjadi orang tua (baru) ini dapat dilalui dengan lancar, sehat, dan membahagiakan.

[RN/ RVS]

Tangisan BayiBayibayi baru lahirBayi tidurIbu dan Bayipola tidur bayiBayi Tidak Bisa Tidur

Konsultasi Dokter Terkait