Kesehatan Balita

Amankah Sunat untuk Anak 1 Tahun? Ini Penjelasan Dokter

Aprinda, 26 Feb 2023

Ditinjau Oleh dr. Dyah Novita

Kebanyakan sunat dilakukan ketika anak berusia sekolah dasar. Lantas, amankah jika sunat dilakukan saat anak berusia 1 hingga 3 tahun?

Amankah Sunat untuk Anak 1 Tahun? Ini Penjelasan Dokter

Sunat atau sirkumsisi dapat dilakukan secara suka rela atau keharusan karena alasan medis. Misalnya anak yang memiliki fimosis, yakni kondisi kulit ujung penis terlalu kencang yang dapat mengganggu proses berkemih dan ereksi.

Meskipun terdengar mengerikan, sunat ternyata bermanfaat mencegah infeksi. Pada anak yang tidak disunat, kotoran dapat menumpuk di bawah kulit ujung penis sehingga bisa mengundang bakteri untuk menginfeksi. 

Di Indonesia, sunat menjadi tradisi dan umumnya dilakukan di usia anak-anak. Nah, apakah sunat boleh dilakukan saat anak berusia 1 tahun? Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini!

Sunat untuk Anak 1-3 Tahun Apakah Aman?

Sebenarnya, tidak ada batasan usia yang ideal untuk melakukan sunat. Bahkan, sunat  boleh dilakukan pada bayi setelah 48 jam ia dilahirkan. Pada usia ini, sunat lebih mudah dilakukan. Perdarahan pun lebih sedikit.

Ini diperkuat dengan hasil studi yang diterbitkan pada Iranian Red Crescent Medical Journal, sunat lebih baik dilakukan saat anak berusia kurang 1 dari tahun. Alasannya, karena di usia tersebut, komplikasi anestesi lebih minim terjadi.

Sesuai dengan penelitian di atas, dr. Dyah Novita Anggraini juga menyampaikan, “Anak usia 1 tahun sudah boleh sunat.”

Anak usia 2, 3 tahun, atau lebih besar, beberapa di antaranya mungkin sudah mengerti istilah sunat atau khitan. Mereka yang mengerti hal ini dan sudah aktif, bisa jadi lebih rewel. Bahkan, ada pula yang menolak untuk disunat.

Walaupun keputusan sirkumsisi di usia tersebut atau nantinya ada di tangan Mama dan Papa, kesiapan mental anak perlu dipertimbangkan. Di samping itu, kondisi kesehatan anak juga patut diperhatikan, terutama pada anak yang lahir prematur.

Mama dan Papa perlu berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter untuk menentukan waktu sunat yang aman. Mengingat, bayi yang lahir prematur atau dengan masalah sistem kekebalan tubuh sangat rentan mengalami infeksi.

Metode Sunat Apa yang Cocok untuk Anak 1-3 Tahun?

Sunat adalah proses membuang kulit yang menutupi penis bagian depan (kulup). Menurut dr. Dyah, lebih baik orangtua memilih metode sunat yang durasi penyembuhannya lebih cepat.

“Seperti laser, klamp, atau stapler, yang nggak butuh penjahitan luka seperti di metode konvensional,” jelas dr. Dyah lebih lanjut. Berikut uraiannya.

1. Metode Laser 

Pada metode laser, dokter menggunakan sinar laser berenergi tinggi untuk memotong kulit penis dengan sedikit atau tanpa perdarahan. 

Prosedurnya hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit dan sembuh lebih cepat dibanding metode lainnya. Oleh karena itulah, metode sunat untuk anak usia 1,2, hingga 3 tahun ke atas ini lebih sering dipilih.

2. Metode Klamp

Sementara pada metode klamp, dokter memasukkan kulup yang akan dipotong ke dalam tabung klamp. Kemudian, tabung dijepit menggunakan pengunci. 

Setelah 5 hari, tabung klamp bisa dilepas. Metode ini tidak memerlukan jahitan dan berisiko kecil terjadi perdarahan. 

3. Metode Stapler 

Adapun metode sunat lainnya menggunakan stapler. Dokter membuat sayatan kecil di bagian kulup untuk memasang inner bell dari alat stapler.

Bila sudah terpasang, dokter mulai memotong kulup menggunakan outer bell. Kemudian, dokter menutup luka dan menggunakan staples khusus untuk menghentikan perdarahan. 

Jadi, sunat untuk anak usia satu tahun itu aman asal dilakukan oleh tenaga profesional dan sesuai dengan kondisi kesehatannya. Jika Mama dan Papa masih bingung memilih metode sunat yang tepat untuk Si Kecil, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter.

Mama dan Papa juga bisa gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Dapatkan juga berbagai informasi seputar kesehatan anak dan #JagaSehatmu di aplikasi KlikDokter!

(JKT)

SunatAnaklaki-laki

Konsultasi Dokter Terkait