HomeIbu Dan anakKesehatan AnakAnak Sering Ngompol? Waspada Penyakit Ini
Kesehatan Anak

Anak Sering Ngompol? Waspada Penyakit Ini

dr. Muhammad Isman S, 26 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anda perlu waspada jika anak sering ngompol. Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya penyakit atau gangguan kesehatan.

Anak Sering Ngompol? Waspada Penyakit Ini

Ngompol adalah kondisi umum yang terjadi pada bayi hingga balita. Karena pada usia-usia tersebut, kemampuan persarafan mereka belum tumbuh sempurna sehingga belum mampu mengatur waktu buang air kecil dengan baik. Akan tetapi, sampai kapan ngompol dikatakan hal yang wajar?

Kebanyakan anak-anak usia 5 tahun telah menyelesaikan toilet training-nya. Namun ternyata, sekitar 15% dari mereka masih mengalami ngompol di celana. Setelah usia 7 tahun, hanya sebagian kecil dari anak-anak yang masih pipis di celana dan kebanyakan dialami oleh anak laki-laki.

Walaupun masih cukup banyak anak-anak yang sering ngompol, kebanyakan dari mereka merasa malu untuk menyampaikan masalahnya kepada orang tua. Lalu, apa penyebab anak-anak masih sering ngompol saat tidur?

Anak Sering Ngompol Bisa Jadi Gejala Penyakit

Terdapat beberapa penyebab anak masih sering ngompol walaupun usia mereka sudah lewat dari 7 tahun. Ada penyebab yang normal, ada pula yang merupakan gejala penyakit. Berikut di antaranya:

1. Faktor Genetik

Tiga dari empat kasus anak-anak yang masih ngompol diturunkan dari gen salah satu orang tuanya. Artinya, orang tua anak itu juga mengalami hal yang sama di waktu kecil. Para peneliti telah menemukan lokasi gen spesifik yang berkaitan dengan ngompol, yaitu gen yang mengatur kandung kemih, seperti kromosom 8, 12, dan 13.

2. Anak Mengalami Tidur yang Dalam (Deep Sleep)

Para peneliti telah menemukan hubungan yang erat antara tidur yang nyenyak dengan kebiasaan ngompol di malam hari. Karena pada saat tidur nyenyak, otak tidak mendapatkan sinyal bahwa kandung kemihnya sedang penuh dan harus segera dikosongkan.

3. Pematangan Kandung Kemih atau Sistem Saraf yang Lambat

Ketahuilah bahwa membutuhkan waktu untuk membuat koordinasi yang baik antara saraf dan kandung kemih. Sebagian anak dapat mengalami keterlambatan pematangan koordinasi tersebut, yang membuatnya masih sering ngompol di celana.

4. Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Manis Sebelum Tidur

Mengonsumsi minuman manis yang tinggi gula bisa membuat anak-anak ngompol di malam hari. Hal ini dikarenakan tingginya konsentrasi glukosa di dalam tubuh mereka.

5. Rendahnya Anti-Diuretic Hormone (ADH)

ADH adalah hormon yang menyampaikan ke ginjal untuk menurunkan produksi urine. Beberapa penelitian menunjukkan, beberapa anak yang masih ngompol memproduksi hormone ADH ini lebih sedikit pada saat tidur. Oleh karena itu, produksi urine mereka akan meningkat.

6. Konstipasi

Konstipasi adalah kondisi ketika anak-anak sulit untuk buang air besar. Hal tersebut membuat feses banyak tertinggal di dalam usus yang dapat menekan kandung kemih.

Alhasil, kandung kemih anak berkontraksi dengan tidak terkontrol, baik pada waktu berjalan ataupun tidur.

7. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK dapat membuat anak sulit mengontrol waktu buang kecil. Gejala ISK pada anak tergantung dari keparahan infeksi dan usia anak. Bayi dan anak-anak yang muda mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Namun bila bergejala, gejala yang muncul biasanya demam, mual, kurang nafsu makan, dan rewel.

Cara Mengatasi Anak yang Sering Ngompol

Anda dapat membantu menyelesaikan masalah ngompol pada anak Anda dengan berbagai cara. Namun, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan berkomunikasi dengan baik kepada mereka.

Katakan bahwa bukan hanya mereka yang mengalami masalah ini, dan karenanya, mereka tidak perlu malu untuk menyampaikannya. Selanjutnya, cobalah melakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Arahkan anak Anda untuk buang air kecil 15 menit sebelum tidur.
  • Hindari konsumsi cairan berlebih, terutama yang manis, menjelang tidur.
  • Tutupi kasur anak Anda dengan karpet plastik anti air.
  • Atur alarm di jam-jam tertentu, agar anak terbangun dan merasakan jika mereka ingin buang air kecil.
  • Perhatikan gejala-gejala lainnya. Jika anak mengalami nyeri saat berkemih atau warna urine tidak seperti biasanya, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Itulah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kebiasaan ngompol pada anak. Semoga bermanfaat!

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait topik ini, silakan berkonsultasi dengan dokter kami. Gunakan layanan Live Chat yang tersedia di aplikasi KlikDokter. Gratis!

[RS]

AnakAnak Ngompol

Konsultasi Dokter Terkait