HomeIbu Dan anakKehamilanPerubahan pada Tubuh Setelah Melahirkan Anak Kembar
Kehamilan

Perubahan pada Tubuh Setelah Melahirkan Anak Kembar

Endah Murniaseh, 25 Jan 2022

Ditinjau Oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pasca persalinan, normal jika Ibu mengalami sejumlah perubahan pada tubuh. Lantas, seperti apa perubahan yang terjadi apabila melahirkan anak kembar?

Perubahan pada Tubuh Setelah Melahirkan Anak Kembar

Selain terjadi di awal kehamilan, perubahan pada tubuh Ibu juga akan terjadi pasca melahirkan. Tidak perlu khawatir, karena kondisi tersebut akan membaik setelah beberapa minggu si Kecil lahir. 

Namun, mungkin akan ada sejumlah perubahan pada tubuh saat hamil anak kembar. Begitu pula proses penyembuhan pasca-melahirkan si Kembar. 

Lantas, seperti apa perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan anak kembar? Adakah cara mempercepat pemulihannya? Berikut ulasannya. 

Perubahan Bentuk Tubuh Pasca Persalinan Si Kembar

Berikut ini adalah beberapa perubahan pada tubuh Ibu setelah melahirkan anak kembar. Perlu diingat bahwa hal ini tergolong normal dan akan membaik jika dibarengi dengan penerapan pola hidup sehat. 

Artikel Lainnya: Anak Kembar Bisa Beda Ayah, Ini Penyebabnya!

1. Perut

Kulit perut akan lebih meregang setelah melahirkan bayi kembar. Kondisi ini akan membuat Anda tidak nyaman berjalan maupun tengkurap.  Anda bisa menggunakan pengikat perut untuk mendukung perut dan membuatnya merasa lega. 

Sementara itu, Anda juga mungkin akan merasakan kram perut selama tujuh hingga sepuluh hari karena rahim menyusut. 

Usahakan untuk bangun atau bergerak dengan perlahan saat kram terjadi. Anda juga bisa mengonsumsi obat atas rekomendasi dokter untuk mengatasinya. 

2. Payudara

Untuk mempersiapkan keluarnya ASI, puting akan sakit dan payudara akan bocor hingga membesar. Kondisi ini biasanya akan berlangsung selama tiga hingga empat hari setelah melahirkan. Rasa sakit tersebut akan mereda setelah Anda terbiasa menyusui bayi. 

Agar proses menyusui lancar, Anda bisa makan makanan sehat, banyak minum, serta berkonsultasi dengan spesialis laktasi.

Apabila Anda memutuskan tidak memberikan ASI eksklusif, tunggulah beberapa waktu hingga payudara kembali seperti sebelum masa kehamilan.

3. Perdarahan Vagina

Setelah melahirkan, Anda akan mengalami lochia atau perdarahan yang bercampur dengan lendir pada vagina. Perdarahan setelah melahirkan kembar pun akan lebih banyak daripada kehamilan tunggal.

Diungkapkan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, kondisi ini disebabkan oleh ukuran plasenta dan rahim ibu hamil yang lebih besar saat kehamilan kembar. Selain itu, kehamilan kembar memiliki risiko kelahiran prematur yang juga meningkatkan risiko perdarahan.

“Kehamilan kembar memiliki risiko bayi prematur. Hal ini bisa membuat proses turun ke jalan lahir tidak seperti proses melahirkan satu bayi. Kondisi ini bisa memicu sobekan di vagina yang kemudian memicu komplikasi, salah satunya perdarahan,” jelas dr. Iqbal.

Artikel Lainnya: Tips Berbagi Peran Orangtua Baru saat Merawat Bayi Kembar

Pada sepuluh hari pertama pascapersalinan, lochia akan berwarna merah. Namun, warnanya bisa memudar dan berhenti setelah empat hingga enam minggu pascamelahirkan.

4. Nyeri Perineum

Mengejan maupun prosedur episiotomi saat melahirkan bisa membuat perineum (area antara anus dan vulva) bengkak atau sakit. Kondisi ini bisa terjadi hingga beberapa minggu pascamelahirkan.

5. Sakit Punggung

Anda mungkin mengira sakit punggung akan hilang setelah melahirkan, namun ternyata tidak. Anda masih bisa merasakan nyeri punggung setelah melahirkan karena terlalu lama menggendong si Kembar.

Selain itu, hormon kehamilan juga akan mengendurkan otot ligamen dan persendian. Sehingga, Anda masih memerlukan waktu beberapa minggu agar kekuatan punggung kembali normal. 

6. Pegal-pegal

Setelah melahirkan, badan akan terasa pegal. Sementara itu, pingul, lutut, dan kaki yang menopang bayi dengan beban yang lebih berat akan terasa sakit hingga beberapa minggu setelah Anda melahirkan.

7. Kelelahan

Melansir National Health Service, proses melahirkan bisa berlangsung selama delapan hingga dua belas jam. 

Setelah melahirkan, Anda juga harus begadang untuk menyusui bayi. Kedua kondisi ini menguras tenaga dan membuat Ibu kelelahan, terutama ketika melahirkan bayi kembar.

8. Luka Bedah

Jika proses melahirkan dilakukan dengan operasi caesar, Anda akan mendapatkan sayatan bedah. Luka tersebut bisa mati rasa hingga gatal. Diperlukan waktu hingga enam minggu agar luka bisa sembuh bagi Ibu yang melahirkan bayi kembar.

Artikel Lainnya: Mitos Seputar Anak Kembar yang Tak Perlu Dipercaya

Adakah Cara Mempercepat Pemulihan?

Sebenarnya, tidak ada cara khusus untuk mempercepat proses pemulihan pascamelahirkan bayi kembar. Ini karena tubuh tiap wanita memerlukan waktu yang berbeda untuk benar-benar pulih pascamelahirkan.

Secara umum, wanita yang melahirkan secara normal memerlukan waktu tiga hingga enam minggu untuk pulih. 

Sementara wanita yang melahirkan secara caesar, umumnya membutuhkan waktu empat hingga enam minggu. Meski begitu, rasa sakit pascaoperasi mungkin akan hilang setelah beberapa bulan.  

Waktu di atas pun kemungkinan akan lebih lama apabila Ibu melahirkan bayi kembar. Namun, jangan sampai hal itu membuat Ibu stres, karena kondisi akan membaik dengan sendirinya. 

Pemeriksaan rutin ke dokter sebaiknya dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan serta perkembangan pemulihan Ibu. Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter secara daring terkait gaya hidup sehat pascapersalinan si Kembar. 

(PUT/JKT)

Anak KembarKehamilan

Konsultasi Dokter Terkait