Kehamilan

Penyebab Keluar Darah saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya

Siti Putri, 17 Nov 2023

Ditinjau Oleh dr. Alvin Nursalim

Keluarnya darah dari vagina sering terjadi di awal masa kehamilan. Perdarahan ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Ketahui penyebab dan cara mengatasinya di sini.

Penyebab Keluar Darah saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya

Kehamilan menjadi salah satu kabar bahagia bagi banyak keluarga. Apalagi jika pasangan telah menanti kehadiran buah hati setelah sekian lama, tentu kondisi ini menjadi momen yang mengharukan.

Namun, proses mengandung selama 9 bulan juga memiliki sejumlah risiko, terutama di awal masa kehamilan. Pasalnya, trimester pertama menjadi proses kehamilan yang rentan terhadap gangguan.

Salah satu gangguan yang paling sering muncul adalah perdarahan di trimester awal. Lalu, apa sebenarnya penyebab perdarahan saat hamil muda? Bagaimana cara mengatasi kondisi ini? Yuk, temukan penjelasan lengkapnya lewat artikel di bawah ini.

Penyebab Perdarahan saat Hamil Muda

Di awal masa kehamilan, Mama perlu lebih berhati-hati. Menurut dr. Alvin Nursalim, di trimester awal sering kali muncul permasalahan dari kehamilan yang tidak normal, termasuk perdarahan.

Berdasarkan The American College of Obstetricians and Gynecologists, perdarahan di trimester pertama terjadi pada 15 hingga 25 dari 100 kehamilan. Perdarahan ini bisa terjadi dalam 1 hingga 2 minggu setelah pembuahan.

Berikut beberapa penyebab perdarahan saat hamil muda:

1. Perdarahan Implantasi

Munculnya perdarahan ringan atau flek saat hamil trimester pertama bisa menjadi tanda adanya implantasi alias tertanamnya janin di dinding rahim.

Jika Mama mengalaminya, sebaiknya tidak perlu khawatir berlebihan. Soalnya, perdarahan akibat implantasi akan berhenti dengan sendirinya, tanpa menimbulkan keluhan lain.

2. Keguguran

Keguguran atau abortus merupakan kondisi di mana bayi meninggal atau tidak berkembang di dalam kandungan. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi hingga gangguan darah.

“Gejala awal dari keguguran umumnya diawali dengan nyeri perut disertai dengan perdarahan,” tutur dr. Alvin.

Tidak semua keguguran harus diakhiri. Ada beberapa kondisi di mana janin masih bisa diselamatkan, asalkan keguguran ini tidak disebabkan oleh kelainan genetik pada bayi.

Artikel Lainnya: 7 Ciri-Ciri Keguguran di Awal Kehamilan yang Perlu Dikenali

3. Kehamilan Anggur

Selain keguguran, perdarahan di awal kehamilan juga bisa terjadi karena hamil anggur. Ini merupakan tumor jinak yang berkembang di dalam rahim.

Pada kehamilan normal, sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma akan berkembang menjadi zigot, embrio, lalu janin. Namun pada hamil anggur, kondisi embrio menjadi tidak normal dan plasenta akan berkembang menjadi massa kista abnormal.

Artinya, pada kehamilan ini tidak ada janin yang tumbuh. Kendati demikian, hamil anggur dapat menunjukkan gejala yang serupa dengan kehamilan pada umumnya.

Seiring berjalannya waktu, jenis kehamilan yang satu ini dapat ditandai dengan adanya perdarahan dari vagina yang berwarna merah terang atau cokelat gelap, mual muntah, dan peningkatan tekanan darah.

4. Kehamilan Ektopik

Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik dapat menjadi salah satu penyebab perdarahan saat hamil muda. Ini merupakan kehamilan yang terjadi di luar kandungan.

Pada kehamilan normal, sel telur yang sudah dibuahi akan menempel pada rahim dan tumbuh menjadi janin. Namun pada kehamilan ektopik, sel telur yang sudah dibuahi akan menempel dan tumbuh di luar rahim, bisa di saluran telur, indung telur, rongga perut, atau leher rahim.

Di awal kehamilan, kehamilan ektopik memiliki ciri-ciri seperti kehamilan pada umumnya. Namun, ada gejala lain yang menyertai, seperti nyeri perut yang terasa tajam dan perdarahan vagina.

Artikel Lainnya: Mitos Hamil Muda yang Tak Perlu Bunda Percaya

5. Hubungan Seksual

Tak jarang, perdarahan ringan atau bercak juga bisa muncul setelah Mama melakukan hubungan seksual.

Apabila keluarnya darah terjadi setelah berhubungan seksual, maka Mama tidak perlu khawatir. Terutama jika tidak disertai dengan keluhan lainnya.

Cara Mengatasi Perdarahan saat Hamil Muda

Dalam beberapa kondisi, perdarahan di awal kehamilan tidak menandakan adanya masalah yang serius. Berikut beberapa cara mengatasi perdarahan saat hamil muda yang bisa dilakukan:

  • Beristirahat total
  • Hindari berhubungan seksual
  • Perhatikan warna darah
  • Gunakan pembalut atau panty liner
  • Hindari olahraga berat atau mengangkat benda berat

Jika perdarahan tak kunjung berhenti, Mama perlu segera mendatangi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter mungkin menyarankan untuk melakukan USG dan sejumlah tes lain agar bisa menentukan penyebab perdarahan.

Yuk, #JagaSehatmu dan janin dalam kandungan dengan berhati-hati dan memerhatikan perdarahan yang keluar. Lakukan juga pemeriksaan kehamilan secara rutin. Mama bisa coba booking pemeriksaan kehamilan dengan mudah lewat aplikasi KlikDokter.

Bila punya pertanyaan lain seputar cara menjaga kehamilan, jangan sungkan untuk konsultasi dengan dokter kandungan lewat layanan Tanya Dokter dan Temu Dokter, ya!

(NM)

mudaInfo Kebidanan & KandunganPerdarahan. Hamil

Konsultasi Dokter Terkait