Kehamilan

Orgasme Wanita Juga Menentukan Kehamilan, Mitos atau Fakta?

Ayu Maharani, 12 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bukan cuma penentu kepuasan, orgasme juga menentukan kehamilan! Mitos atau fakta, simak ulasannya di bawah ini.

Orgasme Wanita Juga Menentukan Kehamilan, Mitos atau Fakta?

Bicara mengenai hubungan seksual, orgasme itu bisa dibilang merupakan penentu kepuasan wanita. Namun, adakah hubungannya dengan peluang kehamilan?

Sebetulnya belum jelas apakah orgasme bisa membantu terjadi kehamilan atau tidak, karena pada dasarnya wanita tetap hamil tanpa atau dengan orgasme. Meski demikian, banyak yang percaya bahwa orgasme bisa menentukan, dalam arti meningkatkan peluang, terjadinya kehamilan. Ini mitos atau fakta?

Orgasme pada wanita pengaruhi kehamilan?

Dilansir dari Verywell Family, ada dua hipotesis utama tentang bagaimana orgasme wanita dapat berkontribusi dalam meningkatkan peluang kehamilan. Hipotesis yang pertama dikenal sebagai hipotesis kutub.

Teori tersebut menyatakan bahwa tujuan orgasme pada wanita adalah membuat mereka merasa lebih relaks, lalu mengantuk, sehingga mereka akan berbaring setelah bercinta. Berbaring di sini maksudnya adalah untuk membantu “perjalanan” sperma mencapai sel telur lebih mudah.

Padahal, belum jelas juga apakah berbaring itu benar-benar dapat membantu mempermudah sperma mencapai sel telur atau tidak. Bahkan, dalam sebuah studi yang secara khusus mempelajari orgasme dan retensi sperma, berbaring tidak akan mempermudah sperma untuk mencapai targetnya. Namun di sisi lain, sebuah studi mengenai pengobatan inseminasi intraurine (IUI) menemukan, wanita yang berbaring setelah inseminasi lebih mungkin untuk hamil.

Hipotesis yang kedua disebut dengan teori upsuck. Kontraksi rahim disinyalir dapat membantu “menyedot” sperma yang tersimpan dalam vagina. Nah, orgasme itu sendiri akan membantu memindahkan sperma melalui rahim dan saluran tuba.

Kalau sudah begitu, bagaimana hubungan antara orgasme dan tingkat kehamilan? Menurut dr. Irsyalina Amalia dari KlikDokter, sebenarnya tidak ada hubungan yang jelas antara orgasme dan kehamilan. “Intinya, orgasme hanya berkaitan dengan tingkat kepuasan dari suatu aktivitas seksual. Tidak ada hubungannya antara orgasme dengan kehamilan,” tegas dr. Irsyalina.

Juga dari KlikDokter, dr. Theresia Rina Yunita menambahkan orgasme pada wanita dapat membantu mendapatkan kehamilan anak laki-laki.

“Orgasme pada wanita akan memicu produksi cairan vagina yang bersifat basa, yang bisa membantu sperma kromosom Y bertahan hidup lebih lama. Cara kerjanya adalah dengan menciptakan lingkungan yang kurang bersahabat bagi sperma pembawa kromosom X,” kata dr. Theresia menjelaskan.

Ovulasi dan kehamilan justru memengaruhi orgasme?

Saat ovulasi berujung pada kehamilan dan Anda berhubungan seks, orgasme akan lebih “terasa” akibat adanya peningkatan aliran darah ke daerah panggul. Selain itu, ketimbang Anda memikirkan bahwa orgasme itu berkaitan dengan kehamilan, lebih baik perhatikan frekuensi hubungan seks Anda bersama pasangan—tak perlu terlalu sering. Sebab, menurut dr. Grace Valentine, Sp.OG, dari KlikDokter, berhubungan seks terlalu sering justru bisa memengaruhi kualitas sperma dan memperkecil kemungkinan untuk hamil.

“Hubungan seks yang dianjurkan adalah 2-3 kali dalam seminggu,” jelas dr. Grace. Terlalu mematuhi jadwal bercinta yang hanya fokus pada masa subur pun ternyata dapat memberikan tekanan atau stres pada pasangan dalam memberikan performa terbaik. Sehingga, akan lebih baik memang berhubungan seks itu dilakukan secara teratur, tidak berlebihan, tetapi juga tidak hanya fokus pada satu momen.

Jadi, daripada bertanya-tanya apakah orgasme wanita menentukan kehamilan atau tidak, lebih baik fokus frekuensi dan kualitas hubungan seks itu sendiri. Ingat, seks merupakan pengalaman yang menyenangkan dan membawa kepuasan bagi kedua belah pihak.

Terlepas dari ada atau tidaknya masalah kesuburan dan orgasme, biasanya, semakin Anda bahagia dan relaks dengan pasangan dan kehidupan seks Anda, kemungkinan untuk hamil pun akan semakin tinggi, apalagi jika didukung oleh pola hidup sehat. Jika memang merencanakan kehamilan, baiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan, ya!

(RN/ RVS)

Hubungan sekssel telurKehamilanKesuburanOrgasmeWanitaSeksSpermaOvulasi

Konsultasi Dokter Terkait