Kehamilan

Makanan Mentah yang Harus Dihindari Ibu Hamil

dr. Devia Irine Putri, 06 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saat hamil, ada beberapa makanan mentah yang berbahaya dan harus dihindari. Berikut ini daftar makanan mentah yang tidak baik untuk ibu hamil.

Makanan Mentah yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Saat ini, banyak orang lebih senang mengonsumsi makanan mentah untuk menjaga kandungan nutrisinya dari proses pemanasan. Namun, mengonsumsi makanan mentah untuk ibu hamil lebih baik dihindari. Pasalnya, terdapat berbagai risiko kesehatan bagi ibu dan janin.

Nah, beberapa jenis makanan mentah yang harus dihindari ibu hamil adalah sebagai berikut.

1. Sayuran Mentah

Sayuran mentah sebetulnya hingga kini masih menjadi perdebatan—apakah bisa dimakan mentah atau tidak oleh ibu hamil. Meskipun telah dicuci bersih, sisa pestisida mungkin saja masih menempel hingga membahayakan kesehatan bumil dan janin.

FDA, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, menyebutkan kalau sayuran dan buah mentah mungkin saja masih tercemar bakteri tertentu, terutama saat tidak dicuci bersih.

Studi pada 2014 menyebutkan, janin yang terkontaminasi bakteri berisiko terkena infeksi bahkan menyebabkan kematian. Itulah sebabnya, penting untuk memastikan sayuran sudah dimasak sebelum dikonsumsi ibu hamil.

2. Ikan Mentah

Sajian ikan mentah biasanya dalam bentuk sushi, sashimi, atau makanan kekinian poke bowl. Namun, asupan makanan berupa ikan mentah, utamanya kerang, bisa menimbulkan infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit, seperti salmonella, kolera, norovirus, dan listeria.

Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Makan Satai? Ini Faktanya

Ibu hamil yang makan makanan mentah tersebut berisiko terkena infeksi. Akibatnya, keluhan seperti muntah, mual, dan diare bisa terjadi. Bila sudah demikian, badan ibu hamil akan lemah dan lesu akibat dehidrasi.

Bakteri seperti listeria pada ikan mentah bisa juga masuk ke janin melalui plasenta. Dampaknya, janin berisiko mengalami kelahiran prematurkeguguran, meninggal di dalam kandungan, serta masalah kesehatan lain.

The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) dan FDA pada 2017 mempertegas larangan makan ikan mentah untuk ibu hamil, wanita yang merencanakan kehamilan, serta ibu menyusui. Larangan tersebut lantaran kekhawatiran adanya parasit berbahaya dalam ikan mentah. 

Ibu hamil juga harus berhati-hati dengan kandungan merkuri dalam ikan. Jenis ikan yang sebaiknya dihindari, yakni hiu, makarel raja, pedang, dan tuna sirip. Sebaliknya, ikan laut yang rendah merkuri, antara lain tuna dan salmon. 

3. Kerang Mentah

Selain ikan mentah, makanan mentah yang tidak baik untuk ibu hamil adalah kerang mentah. Pasalnya, semua tipe kerang seperti scallops hingga mussels rentan terkontaminasi oleh bakteri penyebab infeksi.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jika ibu hamil ingin mengonsumsi kerang sebaiknya masaklah sampai matang.

4. Daging Mentah

Daging mentah termasuk makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil. Ini karena daging mentah berisiko terkontaminasi parasit toksoplasma.

Jika masuk ke dalam tubuh, parasit akan menyebar ke janin melalui plasenta dan meningkatkan risiko penyakit toksoplasmosis.

Artikel Lainnya: Panduan Makan Seafood untuk Ibu Hamil

Toksoplasmosis adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi protozoa Toksoplasma gondii. Penyebab utamanya adalah faktor makanan, yakni mengonsumsi daging kurang matang serta tercemar parasit (seperti daging kambing, babi, dan rusa).

Penderita toksoplasmosis biasanya tidak merasakan sakit karena tidak menimbulkan gejala. Diagnosis toksoplasmosis akan ditentukan dengan keberadaan Toksoplasma gondii di tubuh. 

Pemeriksaan darah, cairan tubuh, ataupun jaringan biasanya diperlukan demi mendukung diagnosis.

5. Telur Mentah 

American Pregnancy Association menekankan bahwa ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi telur mentah. Makanan ini termasuk yang harus dihindari ibu hamil, karena kandungan bakteri salmonella di dalamnya. Bakteri ini bisa berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.

Sebaiknya telur dikonsumsi matang sehingga kandungan omega-3, kolin, dan protein di dalamnya bermanfaat maksimal. Ketiga zat nutrisi tersebut dapat membantu mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang dalam tabung sistem saraf (neural tube defect). 

Suhu minimum untuk membunuh bakteri di dalam telur adalah 71 derajat Celsius. Itu sebabnya, rebus atau gorenglah telur untuk memastikan bakteri sudah mati. 

6. Susu Mentah

Supaya aman diminum, susu harus melalui proses pasteurisasi atau dengan pemanasan ultraviolet demi membunuh bakteri di dalamnya. Jika tidak, susu akan rentan disusupi bakteri seperti salmonella, listeria, E.coli, toksoplasma, Campylobacter, dan Mycobacterium bovis

Artikel Lainnya: Makanan Terbaik untuk Trimester Pertama Kehamilan

Jika tidak diolah terlebih dulu, bakteri-bakteri tersebut rentan memicu gangguan kesehatan, baik pada janin maupun ibu.

Mengonsumsi makanan yang belum dipasteurisasi meningkatkan risiko infeksi bakteri, yang bisa menyebabkan bayi lahir prematur, pneumonia pada bayi, sepsis, kontraksi rahim, keguguran, dan kelahiran mati.

7. Keju

Keju bisa menjadi sumber pemenuhan kalsium. Namun saat hamil, Anda perlu berhati-hati dalam memilih jenis keju yang akan dikonsumsi. Hal ini karena tidak semua jenis keju aman untuk ibu hamil.

Salah satunya seperti keju tipe lunak yang selama prosesnya tidak menggunakan susu yang tidak terpasteurisasi. Beberapa contoh jenis keju ini, misalnya keju Brie, Camembert, Roquefort, dan Feta

Sama halnya dengan susu mentah, apabila ibu hamil mengonsumsi keju yang tidak terpasteurisasi dengan baik, risiko terjadinya infeksi bakteri yang bisa membahayakan ibu dan janin akan meningkat.

Itulah beberapa bahaya makanan mentah untuk ibu hamil. Bila tidak ingin mengalaminya, pastikan makanan yang akan dikonsumsi seperti daging, ikan, dan telur sudah matang sempurna. Selain itu, minumlah susu maupun keju yang sudah melewati proses pasteurisasi.

Pantau usia kandungan melalui fitur Kalender Kehamilan dari Klikdokter. Apabila ingin berkonsultasi langsung dengan dokter, manfaatkan layanan Tanya Dokter.

[WA]

Kehamilanmakanan

Konsultasi Dokter Terkait