Gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah menyebabkan sejumlah kerusakan infrastruktur dan ratusan korban meninggal dunia. Mereka yang selamat kini terus berusaha untuk bertahan hidup sambil menunggu bantuan dari pemerintah. Di antara ratusan korban yang selamat, bukan tidak mungkin terdapat sejumlah ibu hamil.
Menjalani kehamilan di tengah kondisi bencana tentu tidak mudah. Ibu hamil adalah kelompok orang yang rentan terkena dampak buruk dari bencana, selain anak-anak. Kondisi kehamilan membuat ibu mudah mengalami berbagai penyakit akibat bencana seperti infeksi saluran kemih, ketuban pecah dini, kelahiran prematur, dan perdarahan. Ibu hamil yang menghadapi bencana juga berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir yang rendah.
Secara psikologis, ibu hamil juga rentan mengalami gangguan mental pasca bencana. Gangguan cemas, serangan panik, gangguan penyesuaian, stres pasca trauma, hingga depresi dapat dialami oleh ibu hamil. Karena itu, ibu hamil perlu pendampingan khusus saat dan setelah bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.
Artikel Lainnya: Doula Pendamping Persalinan, Apa Bedanya dengan Bidan?
Bila Anda berada dalam situasi bencana dan mengetahui ada kenalan atau anggota keluarga yang sedang hamil, beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk menolong ibu hamil tersebut:
Pindahkan ke lokasi yang aman
Ibu hamil harus berada di lokasi yang aman dan jauh dari pusat gempa. Bila sedang terjadi gempa, mungkin akan sulit untuk memindahkan ibu hamil. Anda bisa tempatkan di lokasi yang seaman mungkin, jauh dari gedung tinggi atau tiang.
Perut yang semakin membesar membuat ibu hamil akan mengalami kesulitan untuk merunduk dan menghindari puing-puing. Oleh karena itu, bawa ibu hamil tersebut ke tempat yang terbuka dan lindungi dari benda-benda berat yang dapat menimpa ibu.
Tenangkan ibu hamil
Bencana alam seperti gempa Sulawesi tentu menimbulkan kepanikan tersendiri. Karena itu, tenangkan ibu hamil. Rasa panik dan stres berlebihan akan berdampak buruk bagi kehamilan bahkan dapat menyebabkan kontraksi dini.
Berikan keyakinan bahwa ibu tersebut ada di tempat yang aman bersama dengan orang-orang yang siap menolong. Kalau ibu hamil membawa serta anaknya, Anda bisa membantu menjaga atau mengasuh anaknya untuk sementara waktu.
Panggil petugas dan sampaikan mengenai kehamilan ibu
Segera setelah Anda menemukan petugas, beri tahu mengenai kehamilan ibu tersebut. Petugas dapat menyediakan tempat khusus dan mempersiapkan air minum, makanan, serta obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk ibu hamil.
Artikel Lainnya: Tips Memilih Bidan yang Tepat
Kenali tanda persalinan
Yang tak kalah penting saat menolong ibu hamil adalah melihat apakah ada tanda persalinan atau tidak. Tidak semua orang mengetahui apa saja tanda melahirkan, termasuk ibu hamil itu sendiri. Tanda-tanda persalinan tersebut adalah:
- Keluar lendir bercampur darah dari vagina.
- Ibu merasa nyeri perut atau mulas yang semakin kuat, dengan durasi semakin lama, dan semakin sering.
- Keluar air dalam jumlah banyak dari jalan lahir. Air tersebut biasanya adalah ketuban yang pecah. Setelah air ketuban keluar, biasanya ibu akan merasa kontraksi yang semakin hebat.
Bila ibu hamil yang Anda dampingi menunjukkan tanda-tanda tersebut, segera hubungi nomor darurat atau ambulans, atau panggil petugas kesehatan yang ada di dekat Anda. Sementara itu, Anda tetap tenangkan ibu, berikan air minum, dan mengusap punggungnya untuk mengurangi sedikit rasa nyeri yang ia alami.
Ibu hamil memerlukan pendampingan fisik dan mental, terutama dalam kondisi bencana alam seperti gempa di Sulawesi. Berbekal informasi di atas, Anda bisa menjadi penolong yang baik bagi ibu hamil yang menjadi korban bencana gempa.
[RS/ RVS]