Kehamilan

Kehamilan Samar atau Cryptic Pregnancy, Apa Sebabnya?

Krisna Octavianus Dwiputra, 21 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Seorang wanita di Tasikmalaya mengalami kehamilan samar atau cryptic pregnancy. Sebenarnya, apa yang menjadi penyebab terjadinya kondisi tersebut?

Kehamilan Samar atau Cryptic Pregnancy, Apa Sebabnya?

Kehamilan adalah salah satu momen yang dinantikan oleh sebagian pasangan setelah melangsungkan pernikahan. Namun, apa jadinya kalau hamil yang sudah dinantikan justru terjadi secara tidak disadari?

Hal tersebut rupanya dialami oleh salah satu wanita asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Dirinya mengalami kehamilan samar atau yang disebut medis sebagai cryptic pregnancy.

Heni, Wanita Tasik yang Melahirkan Setelah Hamil Satu Jam

Seorang wanita asal Tasikmalaya, Heni, mengaku merasakan hamil hanya satu jam dan kemudian langsung melahirkan. Wanita asal Kampung Mandalasari, Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya itu tak menyangka yang ‘mengocok’ perutnya adalah janin.

Heni mengakui bahwa dirinya merasakan perut membesar yang disertai dengan gerakan aneh seperti orang mengandung pada Sabtu (18/7) sore. Setelah memberitahu suaminya, ia merasa mulas yang semakin bertambah tiap menitnya.

Mendapatkan kabar tersebut, suami Heni bergegas memanggil "Paraji"' atau dukun beranak. Setelah satu jam, Heni melahirkan anak laki-laki yang normal dengan berat 3,4 kilogram.

Kisah ini sangat menggemparkan, mengingat adanya kasus kehamilan samar yang tidak disarankan. Apalagi Heni juga mengaku bahwa dirinya sedang haid dengan siklus haid yang lancar.

Banyak yang tidak percaya dengan kejadian yang dialami Heni. Namun, jika dipandang dari kacamata medis, hal yang dialami wanita asal Tasik itu mungkin saja terjadi. Ini disebut sebagai cryptic pregnancy.

Apa Sebenarnya Cryptic Pregnancy?

Menurut dr. Devia Irine Putri, cryptic pregnancy merupakan fenomena di mana seorang wanita tidak mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Wanita tersebut biasanya baru mengetahui dirinya hamil menjelang waktu persalinan.

"Cryptic pregnancy adalah fenomena di mana seorang wanita tidak mengetahui dirinya hamil. Biasanya, baru disadari saat sudah memasuki trimester ketiga atau menjelang persalinan," ungkap dr. Devia.

"Biasanya memang tidak ada tanda kehamilan yang muncul, seperti mual dan muntah. Fenomena ini pun biasanya terjadi pada wanita usia muda, yang memiliki disabilitas (termasuk cacat mental), dan kurang pengetahuan," sambung dr. Devia.

Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Kehamilan Awal yang Harus Anda Tahu

Apa Saja Tanda dan Gejala Cryptic Pregnancy?

Secara umum, wanita akan mengetahui bahwa dirinya sedang hamil saat kandungan telah memasuki usia 5 hingga 12 minggu.

Kondisi ini biasanya terdeteksi dari tidak adanya haid meski sudah masuk waktunya, yang kemudian dikonfirmasi lagi dengan test pack dan pemeriksaan USG oleh dokter kandungan.

Dalam tahap awal, kehamilan biasanya menyebabkan gejala-gejala, seperti payudara melunak dan bengkak.

Selain itu, wanita yang hamil juga akan mengalami perubahan suasana hati, mudah lelah, mual dan muntah selama trimester pertama.

Nah, pada saat terjadi kehamilan samar atau cryptic pregnancy, seorang wanita tidak mengalami tanda dan gejala tersebut. Bahkan, test pack juga bisa menunjukkan hasil negatif.

Artikel Lainnya: Hamil Tua, Sebaiknya Hindari Tidur Telentang

Apa Penyebab Terjadinya Cryptic Pregnancy?

Penyebab kehamilan samar sangatlah beragam. Beberapa di antaranya dan tergolong sering ditemukan, antara lain:

1. Haid Tidak Lancar

Jika seorang wanita sering mengalami siklus haid yang berantakan, dirinya bisa saja tidak menyadari bahwa kondisi tersebut mungkin saja disebabkan oleh kehamilan.

“Kehamilan samar bisa terjadi karena awalnya punya siklus haid yang tidak lancar. Jadi tidak tahu kapan hamil, dikiranya terlambat haid saja dan tidak merasa ada apa-apa," tutur dr. Devia.

2. Alat Cek Kehamilan Tidak Akurat

Adanya kehamilan yang tidak disadari juga bisa terjadi akibat menggunakan alat cek (test pack) abal-abal yang tidak memberikan hasil secara akurat.

“Bisa juga karena alat cek kehamilan yang digunakan tidak akurat. Jadinya, yang seharusnya terdeteksi hamil malah negatif," sambung dr. Devia Irine.

3. Sindrom Ovarium Polikistik

Sindrom ovarium polikistik atau Polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah kondisi yang dapat mengganggu kesuburan, menyebabkan hormon tidak seimbang, dan membuat siklus haid tidak teratur.

Artikel Lainnya: Cara Tepat Mengatasi Sering Kencing pada Ibu Hamil

4. Perimenopause

Perimenopause adalah waktu menjelang menopause, di mana siklus menstruasi cenderung tidak menentu.

Saat di fase perimenopause, seorang wanita juga bisa mengalami kenaikan berat badan dan fluktuasi hormon yang mirip seperti saat sedang hamil.

5. Alat Kontrasepsi

Pil KB dan alat kontrasepsi (IUD) dapat membuat Anda merasa yakin bahwa kehamilan tidak mungkin terjadi. Alat kontrasepsi jenis ini memang tergolong efektif.

Namun, bukan tidak mungkin jika sewaktu-waktu Anda malah ‘kebobolan’ tanpa disadari.

6. Rendahnya Lemak Tubuh dan Aktivitas Atletik yang Intens

Rendahnya lemak di tubuh dan aktivitas atletik yang intens dapat menyebabkan menstruasi Anda menghilang selama berbulan-bulan.

Dalam kondisi ini, orang-orang yang mengalaminya juga mungkin akan memiliki kadar hormon yang sangat rendah sehingga lebih sulit untuk mendeteksi kehamilan.

Artikel Lainnya: Amankah Menjalani Diet Saat Hamil? Bagaimana Caranya?

Apa Saja Faktor yang Meningkatkan Risiko Cryptic Pregnancy?

Banyak faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya cryptic pregnancy, salah satunya adalah obesitas.

Wanita obesitas memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk benar-benar bisa mendeteksi adanya perubahan fisik dan pertumbuhan perut yang terjadi selama kehamilan.

Obesitas juga bisa menyebabkan haid tidak teratur sehingga deteksi dini kehamilan lebih sulit dilakukan.

Selain itu, wanita yang langsung hamil setelah melahirkan juga bisa mengalami cryptic pregnancy. Ini karena mereka akan menganggap bahwa kenaikan berat badan dan pembengkakan perut berasal dari kehamilan sebelumnya.

Apa Bahaya Cryptic Pregnancy untuk Kesehatan?

Kehamilan samar bisa saja mendatangkan bahaya kesehatan tertentu bagi orang yang mengalaminya. Berdasarkan dr. Devia, salah satu bahaya yang mungkin dialami adalah komplikasi persalinan.

"Kalau ada wanita yang tidak menyadari dirinya hamil, takutnya ada komplikasi saat persalinan berlangsung. Komplikasinya bisa berupa perdarahan dan tensi yang tinggi," ungkap dr. Devia.

Risiko lainnya adalah, bayi yang dilahirkan berisiko tinggi memiliki berat badan yang rendah (BBLR). Ini terjadi karena wanita yang mengalami kehamilan samar cenderung tidak memerhatikan pola makan sehari-hari.

"Wanita yang hamil tanpa sadar cenderung melahirkan anak dengan berat badan rendah dan prematur, mengingat asupan makanan saat kehamilan tidak diperhatikan dengan baik," pungkas dr. Devia.

Kehamilan samar yang dialami Heni di Tasikmalaya memang tergolong sebagai kasus yang unik. Kendati demikian, kehamilan seperti ini bisa saja menyebabkan hal-hal berbahaya pada ibu maupun janin.

Punya pertanyaan seputar cryptic pregnancy atau masalah kesehatan lainnya? Jangan tunda untuk bertanya secara langsung pada dokter menggunakan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter. Gratis!

(NB/AYU)

Kehamilan