Kehamilan

Bumil Jangan Bertengkar dengan Suami, Ini Efeknya pada Janin!

dr. Muhammad Isman S, 22 Agt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ibu hamil yang sering bertengkar dengan pasangan harus waspada. Kondisi tersebut berpotensi berpengaruh kepada janin. Kita ulas apa saja efeknya bagi janin.

Bumil Jangan Bertengkar dengan Suami, Ini Efeknya pada Janin!

Selama masa kehamilan, tidak hanya fisik yang mengalami perubahan, hormon ibu hamil pun ikut berubah. Perubahan hormon inilah yang nantinya bisa membuat mood ibu berantakan. Alhasil, bumil bisa lebih sensitif dari biasanya. 

Kondisi tersebut kadang bisa bikin ibu marah pada suami saat hamil, bahkan karena masalah sepele. Hal ini sebaiknya jangan dibiarkan, karena perasaan ibu hamil memengaruhi janin juga.

Kalau bumil sering marah-marah, dikhawatirkan kesehatan janin akan terdampak. Untuk mencegahnya, baca terus ulasan berikut, ya!

Mengapa Bumil Sering Bertengkar dengan Suami?

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab ibu hamil sensitif terhadap suami dan akhirnya bertengkar, antara lain:

  • Perbedaan pendapat 
  • Bumil merasa suami tidak lagi perhatian dengan kondisinya
  • Bumil merasa suami terlalu mengekang atau overprotective
  • Salah satu sedang menginginkan seks, tapi yang satu lagi sedang tidak bergairah
  • Bumil merasa tidak nyaman di beberapa bagian tubuhnya, kelelahan, dan moody

Selain faktor-faktor di atas, adapun beberapa faktor lain yang menyebabkan sering bertengkar saat istri hamil seperti: 

1. Tidak Saling Memahami Karakter 

Selama masa kehamilan, suasana di rumah pasti akan berbeda. Karenanya, butuh penyesuaian kembali di antara pasangan agar hubungannya tetap berjalan baik.

Jika bumil maupun suami merasa punya masalah, cobalah untuk berkomunikasi dengan lebih terbuka. Hal ini bertujuan untuk menghindari pertengkaran hebat ke depannya. 

2. Kebutuhan Tidak Dipenuhi 

Beberapa faktor seperti tidak terpenuhinya kebutuhan antara suami dan istri juga bisa jadi penyebab pertengkaran, seperti kebutuhan finansial, kebutuhan seksual, atau lainnya. 

3. Perubahan Hormonal 

Suami perlu ekstra sabar dengan perubahan hormon yang memengaruhi mood istri. Jika sikap atau mood-nya sudah kelewat batas, jangan sungkan untuk menegur dan mengajak istri mencari solusi bersama-sama. 

Misalnya, ajak istri meditasi, berenang, yoga, dan beraktivitas menyenangkan bersama agar mood istri maupun suami lebih stabil.

Artikel lainnya: Suka Marah Saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya!

Dampak bagi Janin Jika Bumil Suka Marah-Marah

Selain memengaruhi keharmonisan hubungan, efek ibu hamil marah pada suami juga bisa berdampak pada janin, antara lain:

1. Bayi di Kandungan Ikut Stres 

Ketika sering bertengkar dengan suami saat hamil, ibu otomatis menjadi stres. Kondisi mental ibu tersebut akan dialami pula oleh bayi.

Stres dapat menyebabkan hormon kortisol di dalam tubuh ibu meningkat. Dampaknya adalah aliran darah ke janin terganggu, serta meningkatkan risiko lahir prematur dan berat badan bayi lahir rendah

2. Sistem Kekebalan Tubuh Menurun 

Stres saat hamil dapat membuat sistem imun tubuh ibu maupun bayi menurun. Alhasil, ibu rentan terserang penyakit yang berisiko membahayakan kesehatan calon bayi.

3. Perkembangan Otak Bayi Terganggu

Stres selama masa kehamilan juga meningkatkan kemungkinan bayi mengalami kecemasan tinggi. Kecemasan ini akan berdampak pada otak bayi. 

Misalnya, otak bayi berisiko tidak bisa berfungsi dengan baik dan sulit merespons hal menakutkan. 

4. Risiko Keterlambatan Motorik dan Mental Bayi

Ibu yang marah pada suami saat hamil juga diteliti bisa meningkatkan risiko keterlambatan perkembangan motorik dan mental pada bayi nantinya. 

Tentu saja hal tersebut masih butuh penelitian lanjutan untuk melihat efek ke depannya. Namun, lebih baik jangan sering marah-marah saat hamil demi mencegah masalah apa pun pada janin, ya.

Artikel lainnya: Langkah Anger Management untuk Ibu Hamil yang Mudah Marah

Tips Mengurangi Pertengkaran dengan Pasangan

Untuk meminimalkan pertengkaran selama hamil, istri dan suami harus saling mengerti dan menurunkan egonya masing-masing. Komunikasi adalah kunci yang paling utama. 

Suami harus mengerti bahwa kehamilan adalah proses yang tidak mudah bagi wanita karena terjadi perubahan fisik dan hormon.

Nah, dari sisi istri, utarakan dengan baik hal yang membuat perasaan tidak nyaman. Sebaiknya jangan memendamnya kemudian meledak-meledak di kemudian hari. 

Selain itu, berani mengakui kesalahan yang dibuat agar permasalahan tidak berlarut-larut. Jangan malu atau gengsi untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf.

Yuk, sambut kelahiran sang buah hati dengan perasaan bahagia dalam keluarga! Ingat, hubungan ibu dan ayah dapat memengaruhi kesehatan mental anak, lho.

Bila bumil butuh saran seputar kesehatan fisik dan mental, bisa konsultasi online dengan dokter kandungan dan psikolog di aplikasi KlikDokter. Praktis dan mudah untuk #JagaSehatmu dengan KlikDokter!

(FR/JKT)

KehamilanKesehatan Janinperubahan hormon

Konsultasi Dokter Terkait