Kehamilan

Seluk-beluk Air Ketuban, Cairan Penting Saat Hamil

Dimas Laksono, 17 Apr 2023

Ditinjau Oleh dr. Devia Irine Putri

Air ketuban atau amnion punya fungsi atau manfaat khusus dalam kehamilan. Ketahui selengkapnya apa itu air ketuban dan fungsinya di sini, ya.

Seluk-beluk Air Ketuban, Cairan Penting Saat Hamil

Apa itu air ketuban? Air ketuban atau amnion adalah cairan bening atau kekuningan di dalam kantung ketuban yang ada dalam dua belas hari pertama setelah pembuahan. Cairan ini mengelilingi janin yang sedang tumbuh.

Air ketuban diproduksi oleh tubuh, terdiri dari air, elektrolit, protein, karbohidrat, lipid, mineral, urea, dan sel janin. Komposisi ini bisa berubah tergantung asupan nutrisi yang masuk selama kehamilan.

Fungsi air ketuban sangat penting untuk perkembangan janin yang sehat. Namun, jumlah air ketuban sebaiknya tidak berlebih ataupun kekurangan, karena keduanya bisa memicu masalah.

Bagi Mama yang sedang hamil, baca terus ulasan lengkap berikut tentang fungsi cairan amnion, serta ciri-cirinya yang sehat, masalah yang mungkin terjadi, dan cara menjaga kondisinya tetap normal.

Fungsi Air Ketuban 

Fungsi Air Ketuban

Fungsi cairan amnion atau air ketuban selama proses kehamilan yaitu:

●    Melindungi janin dari cedera dan tekanan dari luar, serta meredam getaran berlebih

●    Menjaga bayi tetap hangat dan mempertahankan suhu yang tepat di kandungan

●    Mencegah infeksi, karena air ketuban memiliki antibodi dan antibakteri

●    Mendukung perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan bayi. Dengan menghirup dan menelan cairan amnion, janin berlatih menggunakan otot paru dan pencernaan

●    Mendukung perkembangan otot dan tulang. Saat bayi mengapung di dalam kantung ketuban, ia dapat bergerak sehingga otot dan tulang berkembang baik

●    Sebagai pelumas agar bagian tubuh janin seperti jari tangan dan kaki tidak tumbuh menyatu

●    Memenuhi nutrisi untuk janin, karena air ketuban mengandung protein, elektrolit, vitamin, dan lainnya

●    Mencegah tali pusar tertekan

Artikel Lainnya: Bahaya Ketuban Pecah bagi Ibu Hamil

Perkembangan dan Ciri Air Ketuban Normal

Perkembangan dan Ciri Air Ketuban Normal

Dokter Devia Irine Putri menjelaskan, ciri air ketuban yang sehat umumnya berwarna jernih atau sedikit kekuningan. Untuk mengetahui air ketuban yang sehat dan jumlahnya, sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter kandungan.

Secara umum, berikut perkembangan dan kadar air ketuban berdasarkan trimester:

1. Trimester Pertama

Pada periode trimester pertama, terutama dari pembuahan sampai delapan minggu, cairan ketuban sebagian besar berasal dari air oleh sang ibu. Pada minggu ke-10, janin sudah bisa menghasilkan urine yang masuk ke kantung ketuban.

Menurut Journal of Ultrasound in Medicine, jumlah air ketuban pada trimester pertama kehamilan umumnya akan meningkat dari 1,5 ml pada 7 minggu, 25 ml pada 10 minggu, dan 100 ml pada 13 minggu.

2. Trimester Kedua

Pada masa ini atau saat kehamilan memasuki usia 20 minggu, ibu hamil biasanya memiliki sekitar 400 ml air ketuban.

Volume cairan amnion di trimester 2 akan bertambah menjadi 800 ml pada usia kehamilan 28 minggu. Namun, jumlahnya dapat sedikit mengalami penurunan di usia 37 minggu.

Apa saja yang akan terjadi pada bumil yang hamil di trimester 2? Baca di artikel Kehamilan Trimester 2, ya.

3. Trimester Ketiga

Pada masa ini, kantung ketuban akan mengembang dan cairan ketuban juga akan berisi urine janin. Selain itu, air ketuban akan mengandung zat-zat lainnya misalnya dari paru-paru dan pencernaan janin.

Pada trimester tiga, jumlah cairan amnion pada ibu hamil berkisar 600 ml. Cairan ketuban akan terus mengelilingi bayi hingga bayi siap lahir.

Untuk mengetahui gejala dan tips menjaga kesehatan di fase kehamilan akhir, baca artikel Kehamilan Trimester 3.

Masalah yang Dapat Terjadi pada Cairan Ketuban 

Masalah yang Dapat Terjadi pada Cairan Ketuban

Masalah pada air ketuban bisa terjadi karena jumlah cairan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.

Mama, waspadai beberapa gangguan pada air ketuban berikut ini:

1. Oligohidramnion

Oligohidramnion adalah kondisi air ketuban terlalu sedikit selama proses kehamilan. Beberapa gejala oligohidramnion antara lain cairan ketuban sedikit (terlihat dari USG), rahim terlalu kecil, dan kebocoran cairan ketuban.

Beberapa penyebab oligohidramnion yaitu:

●    Pertumbuhan janin buruk

●    Air ketuban pecah sebelum waktunya

●    Kehamilan terlalu lama dan lewat dari tanggal melahirkan

●    Kehamilan kembar identik

●    Kondisi cacat saat lahir

Oligohidramnion bisa diketahui lewat USG. Pengobatannya difokuskan untuk menjaga kondisi janin dan kenyamanan ibu selama proses kehamilan. 

2. Polihidramnion

Polihidramnion adalah kondisi air ketuban yang terlalu banyak di sekitar janin. Ketika terjadi, rahim akan berukuran jauh lebih besar dari biasanya. Namun, kondisi ini tergolong langka.

Kemungkinan penyebab polihidramnion tingkat sedang hingga berat antara lain kadar glukosa tinggi, terjadi komplikasi detak jantung pada janin, infeksi pada janin, kembar identik dengan sindrom transfusi, dan masalah pada perut janin. 

Gejala yang mungkin muncul karena polihidramnion yaitu:

●    Sembelit dan gangguan pencernaan

●    Rasa sesak di perut

●    Pembesaran vulva

●    Masalah pernapasan

●    Kesulitan buang air kecil

●    Bengkak pada pinggul, paha, pergelangan kaki, dan kedua kaki

Pada kasus ringan, polihidramnion tidak memerlukan pengobatan khusus, tapi perlu pemeriksaan dokter kandungan.

Pada kondisi polihidramnion yang cukup parah, air ketuban akan dikeluarkan dari kantung menggunakan jarum besar. Pilihan metode lainnya adalah menginduksi persalinan lebih awal.

Cara Menjaga Kadar Air Ketuban Tetap Normal

Cara Menjaga Kadar Air Ketuban Tetap Normal

Kadar air ketuban tidak boleh kurang ataupun lebih. Berikut ini beberapa penanganan yang bisa dilakukan bila ibu hamil kekurangan ataupun kelebihan cairan amnion:

1. Meningkatkan Asupan Air

Saat ibu hamil kekurangan jumlah air ketuban, maka cara sederhana yang bisa dilakukan adalah meningkatkan asupan air minum yang lebih banyak.

2. Mengonsumsi Suplemen

Ibu hamil yang mengalami kekurangan air ketuban mungkin bisa meningkatkannya dengan asupan suplemen seperti L-arginin. Suplemen mengandung L-arginin diteliti bisa mengobati oligohidramnion atau masalah kehamilan karena air ketuban terlalu sedikit.

Sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, jangan lupa konsultasi ke dokter kandungan dulu, ya.

3. Amnioinfusion

Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan larutan garam melalui serviks ke kantung ketuban untuk meningkatkan jumlah air ketuban.

4. Istirahat Cukup

Kurangi aktivitas fisik berlebih selama proses kehamilan. Aktivitas terlalu berat dapat menyebabkan air ketuban sedikit.

Artikel Lainnya: Air Ketuban Sedikit Selama Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

5. Amniocentesis

Kalau ibu hamil kelebihan air ketuban, dokter mungkin merekomendasikan amniocentesis untuk mengurangi kelebihan amnion dari rahim.

6. Obat-Obatan

Dokter juga mungkin menyarankan obat minum yaitu indomethacin untuk bantu mengurangi produksi urine janin dan cairan amnion.

Ma, penting sekali, kan, fungsi air ketuban atau cairan amnion. Untuk itu, #JagaSehatmu dan rutin konsultasi dengan dokter kandungan agar kadar cairan ketuban normal dan kehamilan lancar!

Jika memerlukan konsultasi lebih cepat dengan dokter kandungan, gunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Mama dan Papa juga bisa buat janji dokter dan pemeriksaan USG lebih praktis.

(FR/NM)

Kehamilan
Air Ketuban
Journal of Ultrasound in Medicine. Diakses 2022. Sonographic measurement of amniotic fluid volume in the first trimester of pregnancy. MedlinePlus. Diakses 2022. Amniotic fluid. Mayo Clinic. Diakses 2022. Polyhydramnios. Verywell Health. Diakses 2022. What Is Amniotic Fluid? Medical News Today. Diakses 2022. What’s to know about amniotic fluid? Healthline. Diakses 2022. How Can I Increase My Amniotic Fluid Levels?