Kehamilan

Amankah Menjalani Prosedur Rontgen X-Ray saat Hamil?

Endah Murniaseh, 20 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Rontgen merupakan prosedur pemeriksaan yang menghasilkan paparan radiasi. Lalu, amankah dilakukan saat masa kehamilan? Simak penjelasannya di sini.

Amankah Menjalani Prosedur Rontgen X-Ray saat Hamil?

Rontgen atau pemeriksaan X-Ray merupakan prosedur diagnostik yang efisien dalam memberikan informasi penting mengenai kondisi medis pasien. Prosedur ini juga membantu dokter dalam menganalisis kondisi medis tersebut. 

Namun, rontgen menghasilkan paparan sinar radiasi gelombang elektromagnetik atau sinar X kepada pasien yang diperiksa. Sebagian orang masih bertanya-tanya apakah prosedur ini aman dilakukan, terutama kepada ibu hamil. 

Lantas, sejauh mana rontgen aman dilakukan pada ibu hamil? Simak ulasannya berikut ini. 

Amankah Rontgen Dilakukan pada Ibu Hamil?

Dokter Devia Irine Putri mengungkapkan rontgen sebaiknya dihindari ibu hamil, karena paparan radiasinya dapat meningkatkan risiko kerusakan sel-sel janin dalam kandungan. 

Artikel Lainnya: Mencabut Gigi saat Hamil, Apakah Aman Dilakukan?

“Dihindari, karena paparan sinar radiasi X-ray bisa meningkatkan risiko sel-sel janin mengalami kerusakan. Bisa pula meningkatkan risiko masalah kesehatan pada janin. Terlebih jika rontgen dilakukan di sekitar tubuh bawah, misalnya sekitar perut dan panggul,” jelasnya.

Namun, dr. Devia Irine juga mengungkapkan bahwa ibu hamil tetap diperbolehkan menjalani prosedur rontgen jika memang sangat diperlukan. “Jika pemeriksaan ini sangat diperlukan, maka dokter bisa memperbolehkannya,” sambungnya.

Keamanan menjalani rontgen saat masa kehamilan bergantung pada bagian tubuh mana yang diperiksa. Jika dilakukan pada kaki, lengan, dada, gigi, atau kepala, maka masih tergolong aman untuk ibu dan janin

Tetapi, jika dilakukan pada tubuh bagian bawah, termasuk punggung bagian bawah, panggul, perut, ginjal, maka berisiko mengganggu perkembangan dan kesehatan janin.

Risiko Rontgen terhadap Janin

Dilansir dari Momjunction, menjalani prosedur rontgen saat hamil dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan pada janin. Seberapa besar risiko yang muncul akan dipengaruhi oleh jumlah paparan radiasi dan usia janin.

Janin yang terpapar radiasi lebih dari 10 rad berisiko mengalami masalah mata di kemudian hari. Selain itu, ada pula potensi terkena kanker di masa kanak-kanak, serta masalah kemampuan belajar. 

Biasanya, paparan X-ray kepada ibu hamil akan dikurangi, tidak lebih dari 5 rad. Dengan begitu, diharapkan risiko paparan radiasi bisa diminimalkan. 

Artikel Lainnya: Persiapan dan Prosedur Melahirkan untuk Ibu yang Positif COVID-19

Tingkat sensitivitas radiasi X-ray pada janin bervariasi tergantung tahap perkembangannya. Pada tahap pra-implantasi (usia 0-14 hari), tingkat sensitivitas janin masih rendah. Jadi, X-ray cenderung tidak memberikan efek pada janin. Meski begitu, jumlah paparan radiasi tetap harus dikurangi. 

Pada tahap organogenesis (usia 15-50 hari), sensitivitas janin lebih tinggi dan risiko pada bayi pun lebih besar. Paparan radiasi yang rendah juga tetap akan berisiko bayi lahir dengan cacat bawaan

Setelah melewati trimester pertama, sensitivitas janin terhadap radiasi akan berkurang. Jadi, risiko pada janin akan lebih rendah. 

Meminimalisir Risiko Rontgen saat Hamil

University of Rochester Medical Center, New York memberikan tips untuk mengurangi risiko rontgen saat masa kehamilan. Salah satunya adalah menutup bagian perut dengan sejenis celemek berbahan timah saat menjalani prosedur. Celemek ini berguna untuk memblokir paparan radiasi X-Ray ke perut Anda. 

Di samping itu, Anda juga bisa menjadwalkan prosedur rontgen setelah melahirkan. Apabila tidak memungkinkan, berkonsultasilah kepada dokter untuk opsi pemeriksaan lain yang lebih aman. Misalnya, ultrasound dan MRI yang cenderung lebih aman untuk ibu hamil.

Meskipun risiko rontgen selama kehamilan bisa diminimalkan, sebisa mungkin Anda memilih opsi pemeriksaan lain yang lebih aman. 

Lakukan rontgen atau pemeriksaan X-Tay hanya saat manfaatnya untuk Anda dan janin lebih besar daripada risikonya. Pastikan pula untuk mengkonsultasikannya dengan dokter sebelum mengambil keputusan. 

Manfaatkan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk pertanyaan lain seputar kehamilan. 

(PUT/JKT)

KehamilanRontgen

Konsultasi Dokter Terkait