HomeGaya hidupSeksBenarkah Kasus Sifilis dan Gonore Meningkat?
Seks

Benarkah Kasus Sifilis dan Gonore Meningkat?

Bobby Agung Prasetyo, 17 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Data menunjukkan bahwa kasus sifilis dan gonore tengah meningkat. Waspada dan pahami lewat informasi berikut ini.

Benarkah Kasus Sifilis dan Gonore Meningkat?

Sifilis dan gonore adalah penyakit menular seksual yang bisa Anda alami jika melakukan hubungan intim berganti-ganti, tidak bersih atau tanpa pengaman. Kasus penyakit ini digambarkan meningkat dari waktu ke waktu.

Dilansir CNN, sebuah data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan 20 persen dalam kasus sifilis dan 22 persen pada gonore di Inggris, dibandingkan dengan tahun 2016.

Lebih dari 7.000 kasus sifilis dan hampir 46.000 kasus gonore dilaporkan ke Public Health England pada tahun 2017 silam. Pengidap infeksi paling banyak berusia antara 15 dan 24 tahun, baik orientasi seksual yang lurus, sesame jenis, biseksual dan lainnya.

Debbie Laycock dari Terrence Higgins Trust mengatakan bahwa layanan kesehatan seksualnya tampak tidak sanggup dalam membendung pasien. Sebelumnya, ia menyebut jumlah pengidap memang tak sampai sebanyak ini.

"Peningkatan signifikan pada sifilis dan gonore menunjukkan kondisinya yang begitu masif, menyebar dan amat merusak. Terlebih, kini ada jenis gonore baru yang mampu menangkal efek positif obat-obatan," ujar Laycock.

Akhir tahun 2017 silam, Public Health England (PHE) meluncurkan kampanye kesehatan seksual yang bertujuan mempromosikan penggunaan kondom di kalangan anak muda.

"Penggunaan kondom yang konsisten dan benar dengan pasangan baru dan kasual adalah pertahanan terbaik terhadap infeksi menular seksual, dan jika Anda berisiko, pemeriksaan rutin sangat penting untuk membantu diagnosis dan pengobatan dini,” kata Gwenda Hughes dari PHE.

Berdasarkan penjelasan dr. Kartika Mayasari dari KlikDokter, gonore merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang pada umumnya ditularkan melalui hubungan kelamin.

Dalam banyak kasus, infeksi gonore ini tidak menimbulkan gejala sama sekali. Saat gejalanya muncul, maka bisa memengaruhi bagian tubuh lainnya.

“Pada pria, awalnya terdapat rasa gatal dan panas di sekitar uretra. Selanjutnya, terdapat rasa nyeri saat buang air kecil dan keluar cairan kental berwarna keruh dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai darah,” kata dr. Kartika.

Bila infeksi sudah semakin lanjut, nyeri akan semakin bertambah dan cairan semakin kental dan keruh. Selain itu, bisa terdapat nyeri pada waktu ereksi.

Sementara pada wanita, gonore dapat menyebabkan keputihan yang lebih banyak, nyeri saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual, dan sakit pada daerah perut.

Cara menyembuhkan gonore adalah dengan menggunakan antibiotik dan tidak memerlukan rawat inap. Lama kesembuhannya tergantung dari masing-masing orang.

Sementara itu, sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Infeksi ini dapat menyebabkan berbagai keluhan pada tubuh manusia. Dari sekadar muncul bercak kemerahan di kelamin, kemudian luka-luka kecil, demam, sakit kepala dan diikuti gejala infeksi umum lainnya.

“Sifilis dapat ditularkan melalui berbagai cara, di antaranya kontak seksual dengan lesi terinfeksi, dari ibu ke anak dalam rahim, melalui transfusi darah,” kata dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter.

Lebih lanjut, sifilis dapat ditangani dengan pemberian antibotik. Namun diagnosis suatu penyakit dan pemberian terapi harus berdasarkan hasil wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang (bila diperlukan) oleh dokter.

“Dengan kata lain, yang dapat dilakukan ketika merasa terpapar sifilis adalah segera memeriksakan diri ke dokter tanpa menunda waktu. Hindari juga segala aktivitas seksual sebelum benar-benar sembuh. Hal ini untuk mencegah penularan lebih meluas ke orang lain,” tutur dr. Alvin.

Menurut Depkes RI, hampir 500 juta kasus baru infeksi menular seksual terjadi setiap tahun di seluruh dunia. Banyak IMS tersebut yang sebenarnya dapat dicegah dan diobati. Jadi, untuk menghindari terjadinya sifilis maupun gonore, penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan ke dokter serta melakukan hubungan seksual yang sehat dengan pasangan.

[RS/ RVS]

infeksi menular seksualHubungan SeksualKencing NanahGonoresifilis

Konsultasi Dokter Terkait