Seks

Akibat Tak Mau Seks Cepat Berakhir, Ini Efek Menahan Ejakulasi

dr. M. Dejandra Rasnaya, 10 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Untuk memuaskan pasangan di ranjang, tak sedikit pria yang menahan ejakulasi agar durasi seks makin lama. Adakah efek sampingnya bagi tubuh?

Akibat Tak Mau Seks Cepat Berakhir, Ini Efek Menahan Ejakulasi

Demi kepuasan seks maksimal atau memuaskan pasangan, banyak pria yang menahan ejakulasi (semen retention) agar durasi seks makin lama. Apakah metode tersebut aman untuk dilakukan?

Teknik menahan ejakulasi sebenarnya kerap diaplikasikan untuk mencegah ejakulasi dini, yaitu kondisi tak bisa mempertahankan seks kurang dari 5 menit.

Teknik tersebut dinamakan stop and squeeze. Caranya dengan meremas penis untuk menghentikan rasa ingin ‘keluar’. Penekanan dilakukan 4-5 kali kurang lebih selama 5 detik.

Pada penderita ejakulasi dini, jika dilakukan rutin, lama-kelamaan tindakan ini memang bisa membuat penis bertahan dengan sendirinya.

Cara menahan ejakulasi lainnya bisa juga dengan menekan ujung kepala penis selama beberapa detik, lalu mengulanginya beberapa kali. Kedua cara tersebut bisa menunda orgasme dan menjaga ketahanan ereksi, sehingga aktivitas seks terus berlanjut.

1 dari 3

Semen Retention, Adakah Manfaatnya?

Jika dilihat dari manfaatnya, semen retention memang memberikan berbagai keuntungan. Bagi mental, manfaat dari menahan ejakulasi, yaitu:

  • Membuat lebih percaya diri.
  • Mengurangi kecemasan dan depresi.
  • Meningkatkan motivasi.
  • Meningkatkan memori, konsentrasi, dan fungsi kognitif.

Dari segi fisik, semen retention memiliki manfaat sebagai berikut:

  • Meningkatkan kemampuan fisik.
  • Meningkatkan kekuatan otot.
  • Melebatkan rambut.
  • Memperdalam suara.

Selain itu, secara spiritual, teknik menahan sperma keluar dipercaya mampu menguatkan relasi serta meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan.

Artikel Lainnya: Nyeri Saat Ejakulasi, Apa Penyebabnya?

2 dari 3

Efek Berbahaya Menahan Ejakulasi

Akan tetapi, semen retention bisa meningkatkan risiko terjadinya hal-hal berikut ini:

  • Epididymal Hypertension (Blue Balls)

Bahaya menahan ejakulasi yang pertama adalah risiko terjadinya epididymal hypertension, atau disebut juga blue balls.

Kondisi ini terjadi ketika seseorang tidak mengalami orgasme walau terangsang secara seksual.

Pada penderita, gairah seks akan meningkatkan pelebaran pembuluh darah di area testis, sehingga memicu rasa sakit pada testis.

  • Gangguan Ejakulasi

Jika dilakukan secara terus-menerus, ada kemungkinan semen retention membawa ke kondisi gangguan ejakulasi, yaitu kesulitan mencapai ejakulasi saat menginginkannya.

Lebih lanjut, menahan ejakulasi bisa juga berefek pada ejakulasi dini dan ejakulasi retrograd (air mani kembali ke kandung kemih).

Tentunya permasalahan semen retention tidak dialami oleh semua orang. Namun jika mengalami hal yang tidak nyaman dengan ejakulasi, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.

Artikel Lainnya: Keluar Cairan Sebelum Ejakulasi, Normalkah?

3 dari 3

Cara Menahan Ejakulasi yang Aman

Seperti yang sudah disebut sebelumnya, teknik menahan ejakulasi biasanya ditujukan untuk pria yang punya masalah ejakulasi dini. Namun, bisa juga dilakukan oleh orang yang tidak memiliki masalah ejakulasi dini.

Cara paling sederhana adalah menghindari aktivitas seksual yang bisa meningkatkan gairah. Contohnya adalah masturbasi, seks oral, atau berhubungan intim. Hal ini tentunya tidak mudah, dibutuhkan kedisiplinan untuk melakukannya.

Cara kedua adalah dengan mengendalikan otot-otot pendukung dengan senam Kegel. Teknik latihan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Melokalisasi otot pelvis. Caranya dengan berhenti berkemih atau mencoba menahan buang angin. Dengan begitu, Anda akan mengetahui lokasi otot pelvis tersebut.
  • Anda dapat melakukan latihan ini saat berbaring, duduk, berdiri, ataupun berjalan.
  • Kontraksikan otot pelvis tersebut. Tahan selama tiga detik, dan relaksasikan selama tiga detik.
  • Fokus pada mengontraksikan otot pelvis saja. Tetap relaksasikan otot di paha, perut, dan bokong. Bernapas seperti biasa.
  • Anda bisa melakukan sepuluh set, minimal tiga kali sehari.

Seks yang berlangsung selama 5-15 menit sebelum akhirnya terjadi ejakulasi tergolong normal (khusus rata-rata di Indonesia). Jadi, semen retention tidak dianjurkan bila memang tak ada masalah ejakulasi dini.

Meski seks jadi lebih lama dan mungkin bisa makin memuaskan pasangan, tapi bila tidak punya masalah ejakulasi dini, sebaiknya menahan ejakulasi jangan jadi kebiasaan.

Bila memang mengalami ejakulasi dini, konsultasikan ke dokter, tak perlu malu. Anda bisa menggunakan fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter.

[WA]

Seks
Ejakulasi Dini