HomeGaya hidupSehat dan BugarMenambah Jam Tidur, Benarkah Baik untuk Kesehatan?
Sehat dan Bugar

Menambah Jam Tidur, Benarkah Baik untuk Kesehatan?

Krisna Octavianus Dwiputra, 19 Feb 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Jam tidur yang lebih lama sering dikaitkan dengan kesehatan tubuh yang lebih optimal. Apa kata medis terkait hal ini?

Menambah Jam Tidur, Benarkah Baik untuk Kesehatan?

Bagaimana durasi tidur Anda selama ini? Apakah kurang dari 6 jam, atau konsisten selama 7–8 jam seperti yang disarankan para ahli? Jika jam tidur Anda cukup, itu tentu sangat baik bagi kesehatan. Lantas, apa jadinya bila jam tidur ditambah dari jumlah yang seharusnya? Apakah akan lebih bermanfaat bagi kesehatan?

Bagi orang yang sangat produktif, mendapat tidur selama 7 jam dalam semalam sudah sangat baik untuk menunjang kesehatannya. Apalagi, jika sampai mendapatkan jam tidur sampai 8 jam, itu tentu lebih baik. Sebaliknya, apabila jam tidur yang didapatkan kurang dari 7 jam, risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan akan menjadi semakin tinggi.

"Kualitas tidur yang buruk serta durasi tidur yang pendek berkaitan dengan terjadinya serangkaian penyakit, termasuk tekanan darah tinggi atau hipertensi, diabetes, dan depresi. Sebagai contoh, waktu tidur yang kurang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin, yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya diabetes," ujar dr. Nitish Basat Adnani BMedSc MSc dari KlikDokter.

Bagaimana dengan menambah jam tidur?

Dilaporkan oleh BBC, menambah jam tidur ternyata memiliki manfaat sehat yang beragam.

"Anda akan merasa lebih baik, memiliki lebih banyak energi, memiliki ide-ide yang lebih baik, dan Anda akan berkontribusi pada tim atau organisasi dengan cara yang lebih baik," ujar associate professor of neurology yang berspesialisasi dalam obat tidur dan gangguan tidur di Universitas Johns Hopkins, Rachel Salas.

"Suasana hati juga akan menjadi lebih baik. Anda akan memiliki alasan yang lebih baik untuk terlibat dan berbagi ide dengan orang lain. Sementara itu, jika kekurangan tidur, Anda mungkin mendapati berat badan bertambah dan kantung mata akan terlihat jelas," sambungnya.

Berlandas pada pendapat tersebut, BBC melakukan penelitian terkait penambahan jam tidur. Bekerja sama dengan Sleep Research Centre University of Surrey, BBC coba memantau manfaat dari menambah jam tidur selama 1 jam. Hasilnya, hal tersebut ternyata benar-benar bisa meningkatkan ketangkasan mental peserta penelitian dalam tes komputer.

Menambahi temuan tersebut, beberapa penelitian lain mengatakan bahwa mengoptimalkan jam tidur adalah lebih dari sekadar menambah 1 jam ekstra. Sebuah penelitian di Amerika mendapatkan hasil bahwa siswa yang tidur selama delapan jam menunjukkan hasil yang lebih baik dalam ujian akhir. Sementara itu, penelitian dari University of Michigan menyatakan bahwa kurang tidur memengaruhi memori dan produktivitas di berbagai bidang kegiatan, seperti memanggang dan tindakan operasi.

Konsistensi lebih baik

Namun, mana yang lebih baik? Apakah tidur ekstra selama 1 jam atau jadwal tidur yang konsisten? Jawabannya adalah, tidur dengan waktu yang konsisten. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan pola tidur tidak teratur, 45 persen lebih rentan terserang penyakit jantung koroner. Selain itu, jika tidur tidak teratur, ritme internal tubuh juga menjadi tidak baik sehingga kemampuan kognitif menjadi tumpul dan emosi menjadi sulit dikendalikan.

Kendati demikian, tidak ada salahnya jika Anda memang ingin menambah jam tidur selama 1 jam setiap hari. Hal ini akan menjadi sangat baik jika Anda mampu “menghormati” ritme tubuh. Lebih dari itu, Anda juga mesti tahu berapa lama jam tidur yang dibutuhkan supaya tubuh terasa segar dan bugar. Jika semuanya sudah dipahami, lakukanlah secara konsisten agar manfaatnya bisa benar-benar Anda rasakan.

(NB/ RVS)

Kualitas Tidurkurang tidurEmosiObat TidurtidurWaktu TidurJam tidurKemampuan Kognitif

Konsultasi Dokter Terkait