Sehat dan Bugar

Hidup Sehat dengan Konsep Green Living

Aditya Prasanda, 06 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mengusung tema “Our Planet, Our Health”, masyarakat diharapkan menjaga lingkungan dan kesehatannya dengan menerapkan 7 konsep green living.

Hidup Sehat dengan Konsep Green Living

Hari Kesehatan Dunia 2022 pada 7 April mengusung tema “Our Planet, Our Health”. Tahun ini masyarakat diharapkan dapat menjaga lingkungan dan kesehatannya dengan menerapkan konsep sustainable living alias green living.

Apa itu konsep green living? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, green living merupakan konsep menjalani hidup sebisa mungkin tidak memberikan dampak buruk secara makro terhadap alam. 

Manfaat green living dapat menjaga kelestarian alam, sehingga bisa mendukung keberlangsungan hidup penghuni bumi, termasuk manusia. 

Mengapa Green Living Penting bagi Kita?

Kondisi lingkungan semakin buruk akibat ulah manusia dalam dasawarsa terakhir kian mengkhawatirkan. Berdasarkan WHO, meningkatnya polusi udara dan perubahan iklim nyatanya berdampak langsung pada kesehatan manusia.  

Dampak tersebut meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, demam berdarah, hingga diare

Karena itu, penting untuk segera mulai menjalani konsep green living. Memang, gaya hidup ini dianggap tidak praktis dan agak mahal. Tapi, setidaknya green living dapat menjadi investasi jangka panjang bagi kesehatan bumi dan manusia.

Cara Melakukan Konsep Green Living Sehari-hari

Bagaimana konsep green living yang bisa diterapkan dalam keseharian? Yuk, cari tahu di bawah ini:

1. Berjalan Kaki atau Bersepeda Menuju Kantor

Berdasarkan Pan American Health Organization, konsep green living dalam keseharian dapat diterapkan dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. 

Sebagai gantinya, Anda dapat berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan alternatif ramah lingkungan seperti sepeda. Cara ini bisa dicoba bila jarak dari rumah menuju tempat bekerja tidak terlalu jauh. 

Keunggulan berjalan kaki dan bersepeda adalah tidak membutuhkan bensin, sehingga tidak berkontribusi menciptakan polusi yang mencemari udara.

Selain itu, manfaat jalan kaki dan bersepeda dapat meningkatkan kesehatan tubuh, karena dapat membakar kalori dan menjaga kesehatan jantung. 

Berjalan kaki dan bersepeda menuju kantor dapat dilakukan dengan mengenakan t-shirt dan celana yang menyerap keringat selama perjalanan. Kemudian, ganti pakaian setibanya di lokasi bekerja.

Jika kesulitan berjalan kaki dan bersepeda setiap hari, setidaknya Pan American Health Organization menganjurkan Anda melakukannya minimal sekali dalam sepekan. 

Artikel Lainnya: Jenis Plastik dan Tingkat Keamanannya Saat Digunakan 

2. Selalu Gunakan Produk yang Bisa Didaur Ulang 

Pencemaran plastik di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Bahkan, tidak sedikit hewan yang mati akibat hal ini. 

Untuk mengurangi bahaya pencemaran plastik, terapkan konsep gaya hidup hijau dengan menggunakan produk yang bisa terurai, didaur ulang, dan digunakan berkali-kali. 

Misalnya, tidak menggunakan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan tas belanja kain. Ganti juga sedotan ataupun peralatan makan plastik dengan peralatan berbahan stainless yang bisa digunakan secara berkelanjutan.  

Kemudian, usahakan memilih makanan dan minuman dengan kemasan kertas yang dapat didaur ulang.

3. Beli Makanan Segar dari Produsen Terdekat

Sistem pangan berkelanjutan merupakan siklus produksi, konsumsi, dan daur ulang makanan yang berkelanjutan serta tidak membahayakan lingkungan.

Salah satu konsep green living ini dimulai dari petani yang membatasi penggunaan pestisida, maupun peternak yang memperlakukan hewan ternaknya secara bertanggung jawab.

Kemudian, konsumen dapat membeli produk pangan dari petani dan peternak tersebut, utamanya yang jaraknya paling dekat dengan rumah. Hal ini berguna mengurangi jarak perjalanan kendaraan yang dapat meningkatkan polusi.

Makanan kemudian dapat diolah, dan limbah makanan dapat didaur ulang kembali menjadi pupuk organik. Langkah ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan kepada alam.

Artikel Lainnya: Sayangi Lingkungan dengan Air Galon Guna Ulang 

4. Gunakan Energi Terbarukan

Listrik yang banyak digunakan saat ini bersumber dari PLTU batu bara. Kendati lebih murah, pembakaran batu bara merupakan salah satu kontributor polusi terbesar di dunia, menilik laporan Greenpeace.  

Untuk mengurangi polusi, Anda bisa menggunakan sumber listrik yang lebih ramah lingkungan. Sumber listrik yang dimaksud yaitu matahari, dengan menggunakan teknologi listrik tenaga surya atau solar cell.

Teknologi yang memanfaatkan panel surya itu mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Belakangan, solar cell juga banyak digunakan sebagai salah satu komponen penting dalam konsep perumahan green living.

5. Hemat Air dan Listrik

Gaya hidup sustainable living bisa dilakukan dengan menghemat air dan listrik. Cara menghemat air yang mudah yaitu mematikan keran sebelum air meluap di ember, wastafel, ataupun bak.

Kemudian, utamakan penggunaan shower dibandingkan mandi menggunakan gayung maupun berendam. Shower umumnya mengeluarkan air lebih efisien.

Agar lebih hemat listrik, Anda bisa mematikan lampu pada siang hingga sore hari. Lalu, matikan alat elektronik ketika tidak digunakan. 

Artikel Lainnya: Dampak Positif Berkebun untuk Kesehatan

6. Berkebun atau Merawat Tanaman di Rumah

Green living juga dapat dilakukan dengan berkebun. Selain membuat lingkungan lebih sejuk dan asri, berkebun dapat membantu menghilangkan stres dan membuat tubuh lebih aktif. Hal ini tentunya turut berdampak positif bagi kesehatan.

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, berkebun dapat pula menjadi sarana orangtua menanamkan konsep green living kepada anak sedari kecil. Salah satu caranya yaitu mengajak anak menanam pohon. 

“Tidak perlu takut jika anak jadi kotor atau penuh tanah. Ini justru sangat baik untuk kreativitasnya dan dapat membuatnya lebih aktif,” ujarnya.

Selain berkebun, Anda dapat menanam beberapa jenis tanaman di dalam rumah yang sanggup mengurangi senyawa organik volatil (VOC) pencemar udara. Jenis tanamannya misalnya bunga krisan, lidah mertua, dan palem bambu.

7. Tidak Merokok

Terakhir, konsep green living dilakoni dengan tidak merokok. Pasalnya, rokok tidak hanya terbukti membahayakan kesehatan, namun juga dapat mencemari lingkungan.

Racun kimia di dalam rokok dapat memicu peningkatan risiko sejumlah masalah kesehatan seperti gangguan paru, kanker, masalah kardiovaskular, penyakit mulut dan tenggorokan, hingga gangguan otak. 

Sementara itu, asap rokok dapat mencemari udara. Puntungnya juga sulit terurai dan berpotensi merusak tanah maupun ekosistem air jika dibuang sembarangan.

Lalu, plastik rokok filter mengandung zat berbahaya yang efek negatifnya dapat membahayakan lingkungan.

Itu dia sederet penerapan gaya hidup green living dalam keseharian. Yuk, coba lakukan bertahap, dampaknya baik untuk kita dan bumi ini!

Dapatkan info menarik seputar gaya hidup sehat lebih lengkap di aplikasi KlikDokter. Di sini, Anda juga bisa konsultasi kepada dokter lebih mudah tanpa keluar rumah. 

(FR/NM)

Referensi:

  • United States Environmental Protection Agency. Diakses 2022. Greener Living.
  • CDC. Diakses 2022. Sustainable Lifestyle.
  • Pan American Health Organization. Diakses 2022. World Health Day 2022 - Our planet, our health.
  • Greenpeace. Diakses 2022. Kita, Batubara & Polusi Udara.
  • Medical News Today. Diakses 2022. Does blood cancer run in families?

 

 

Kesehatan JantungbersepedakeringatberkebunGreen Livinggaya hidup hijauHari Bumi Internasional

Konsultasi Dokter Terkait