Sehat dan Bugar

Cara Pemulihan Tubuh Sehabis Olahraga yang Kurang Efektif

Endah Murniaseh, 13 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Banyak cara dilakukan untuk memulihkan kondisi tubuh setelah olahraga. Namun, beberapa di antaranya kurang efektif. Cek ulasannya di sini.

Cara Pemulihan Tubuh Sehabis Olahraga yang Kurang Efektif

Merasa lelah setelah olahraga tentu adalah hal yang wajar, mengingat banyak energi yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut. Untuk menghilangkan kelelahan setelah olahraga, sebagian besar orang juga melakukan berbagai cara pemulihan. 

Sayangnya, masih banyak pula orang melakukan pemulihan olahraga yang tidak efektif. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan atau melakukan sesuatu berdasarkan asumsi. 

Supaya aktivitas olahraga memberikan hasil maksimal, sebaiknya Anda menghindari beberapa cara pemulihan setelah olahraga yang tidak efektif berikut ini.  

1. Penggunaan Es

Icing atau pemberian es pada metode terapi RICE dianggap dapat mengurangi peradangan. Peradangan sendiri dapat muncul karena peningkatan aliran darah dan merupakan bagian dari proses penyembuhan otot setelah olahraga.

Mengoleskan es dapat menghilangkan rasa tidak nyaman. Akan tetapi, penggunaan es justru akan mengurangi kemampuan otot dalam memperbaiki dan menghambatnya tumbuh lebih kuat. Hal yang sama juga berlaku untuk penggunaan cryotherapy atau mandi es.

2. Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID)

Memiliki efek yang sama dengan es, NSAID merupakan obat nyeri antiinflamasi yang dijual secara bebas. 

Todd Buckingham, PhD, seorang ahli fisiologi olahraga, menyampaikan bahwa penggunaan NSAID merupakan pemulihan setelah berolahraga yang tidak efektif.

“Saya tidak merekomendasikan penggunaan NSAID. Otot tidak akan mendapatkan banyak perbaikan, karena peradangan yang berkurang,” kata Buckingham yang dikutip dari Livestrong

Artikel Lainnya: Olahraga Berlebihan, Apa Bahayanya?

3. Krim Olahraga

Mentol ataupun capsaicin merupakan bahan-bahan yang terdapat pada krim pereda nyeri. Krim ini akan cenderung membuat sensasi dingin. Akan tetapi, tidak dapat meningkatkan kesehatan otot.

4. Garam Epsom

Garam epsom yang dimasukkan ke air hangat untuk berendam dipercaya dapat mengurangi pembengkakan, rasa sakit, dan pemulihan setelah olahraga. Namun, hal ini belum memiliki bukti ilmiah. 

Meski begitu, mandi atau berendam dengan air hangat sendiri membantu mengendurkan otot serta persendian. Selain itu, garam epsom memiliki aroma yang dapat membuat Anda lebih relaks.

5. Kaus Kaki atau Sepatu Kompresi

Sepatu kompresi merupakan atribut olahraga yang 4 hingga 5 ruangnya diisi udara terkompresi. Berguna untuk memijat jari-jari kaki, betis, dan paha belakang penggunanya.

Sementara itu, kaus kaki kompresi merupakan kaus kaki yang dirancang untuk memberikan tekanan lebih pada kaki Anda. 

Keduanya dibuat untuk membantu sirkulasi darah dari kaki untuk kembali ke jantung, serta mengurangi penumpukan cairan limfatik pada kaki dan jantung.

Banyak yang mengira bahwa alat ini dapat membantu mengeluarkan asam laktat dari tubuh dan mengurangi rasa sakit. Namun, nyatanya hal ini tidaklah benar.

Melansir Cleveland Clinic, sepatu dan kaus kaki kompresi disarankan dokter untuk pasien yang memiliki kondisi berhubungan dengan sirkulasi darah di kaki. Di antaranya adalah orang dengan insufisiensi vena ataupun sedang dalam perjalanan panjang menggunakan pesawat. 

Artikel Lainnya: Camilan Terbaik untuk Pemulihan Tubuh Setelah Olahraga

6. Menyangga Kaki ke Dinding

Melansir UC Davis Health, kadar asam laktat yang tinggi pada darah merupakan pertanda jika Anda sedang kelelahan. 

Umumnya, kadar laktat pada darah adalah 1 hingga 2 mol per liter. Saat aktivitas meningkat, kadarnya pun meningkat hingga lebih dari 20 mol per liter.

Meregangkan jari-jari kaki ke dinding pun dianggap dapat menghilangkan kandungan asam laktat dan dapat meningkatkan sirkulasi dengan mengalirkan darah ke jantung.

Namun, anggapan tersebut tidaklah terbukti secara ilmiah. Cara meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan kadar asam laktat dalam otot adalah dengan bergerak. 

Setelah olahraga, Anda dapat berjalan ataupun lari-lari kecil untuk membuat sirkulasi darah menjadi lancar. Keduanya juga akan membuat otot berkontraksi dan membantu memompa darah melalui sistem vena. 

Apabila tujuannya hanya untuk meningkatkan sirkulasi darah, menyangga kaki ke tempat yang lebih tinggi akan berguna. 

Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, aktivitas tersebut akan mencegah terjadinya penumpukan cairan tubuh yang hanya berfokus pada bagian tubuh bawah.

“Bisa mencegah terjadinya penumpukan cairan yang hanya fokus di tubuh bagian bawah. Karena ada gravitasi saat kaki diletakkan ke atas, darah akan mengalir dari tubuh bawah ke jantung. Ini akan membuat sirkulasi menjadi lebih lancar,” katanya. 

7. Sauna atau Berada di Ruangan Panas

Beberapa orang akan berada di tempat yang panas ataupun mandi dengan air panas setelah berolahraga. Mereka beranggapan bahwa tubuh yang berkeringat akan mempercepat proses pemulihan setelah olahraga. Padahal hal ini tidaklah benar.

Menghabiskan waktu ditempat yang panas justru menyebabkan penurunan tenaga dan kelelahan yang lebih parah.

Artikel Lainnya: Minuman yang Baik Dikonsumsi setelah Olahraga

8. Terapi Air Panas dan Dingin

Mandi di pemandian yang dingin, lalu berendam di bak mandi yang panas merupakan teknik yang digunakan atlet untuk membuat tubuh menjadi lebih baik setelah berolahraga. Akan tetapi, efek fisiologisnya pada otot tidak selalu terjadi. 

Rasa sakit setelah olahraga bisa berkurang saat melakukan metode ini, karena mungkin terdapat efek analgesik. Jadi, nyeri pun akan mereda.

Meski dapat membuat Anda merasa lebih baik, terapi ini termasuk pemulihan olahraga yang tidak efektif.

9. Suplemen Antioksidan

Suplemen antioksidan yang mengandung vitamin C, vitamin E, dan senyawa CoQ10, akan bermanfaat untuk melawan kerusakan karena radikal bebas, mencegah peradangan, kelelahan, dan nyeri.

Akan tetapi, menurut National Institutes of Health, suplemen antioksidan akan mengganggu efektivitas olahraga yang telah dilakukan. Kandungan tersebut berpotensi menyebabkan berkurangnya pembentukan dan kekuatan otot.

Dari uraian di atas, Anda kini tahu cara pemulihan apa saja yang tidak efektif setelah berolahraga. Sebagai gantinya, Anda disarankan untuk memulihkan diri dengan dengan tidur. 

Saat tidur, tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri dan mengadaptasi efek baik dari olahraga yang telah dilakukan.

Jika ingin mengetahui berapa waktu tidur yang dibutuhkan tubuh, Anda dapat tidur tanpa alarm. Durasi waktu tidur hingga Anda bangun dengan sendirinya menunjukkan kebutuhan waktu tidur Anda.

Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter seputar kebugaran dan masalah kesehatan lainnya lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.

(PUT/JKT)

Referensi: 

UC Davis Health. Diakses 2021. Lactate Profile.

Live Strong. Diakses 2021. 9 Popular Workout Recovery Tricks That Don't Actually Work.

Cleveland Clinic. Diakses 2021. What You Should Know About Compression Socks.

Healthline. Diakses 2021. Sleep After a Workout: Is It Good or Bad?

UC Davis Health. Diakses 2021. Lactate Profile.

National Institutes of Health. Diakses 2021. Dietary Supplements for Exercise and Athletic Performance.

Olahraga

Konsultasi Dokter Terkait