Perawatan Wanita

Tanaman Obat untuk Meredakan Sakit saat Menstruasi

Tamara Anastasia, 29 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bukan dengan mengompres perut, tanaman obat untuk nyeri menstruasi bisa dimanfaatkan. Apa saja sih herbal untuk redakan nyeri haid?

Tanaman Obat untuk Meredakan Sakit saat Menstruasi

Setiap bulan, kaum hawa bakal kedatangan “tamu spesial”, yakni menstruasi. Sayangnya, haid datang bersamaan perasaan tidak mengenakkan lainnya. Selain mood yang naik-turun, wanita juga akan mengalami nyeri menstruasi mengganggu.

Sebagai alternatif, konsumsi tanaman obat tertentu dipilih sebagai solusi. Namun, efektifkah tanaman obat untuk nyeri menstruasi?

Tanaman yang Membantu Meredakan Nyeri Menstruasi

Karena dianggap lebih aman dan lebih alami, banyak orang memilih tanaman obat untuk meredakan nyeri menstruasi. Lantas, apa pendapat dokter akan hal ini?

Dokter Sepriani Timurtini Limbong menjawab, obat herbal sah-sah saja digunakan saat nyeri haid datang. Asalkan, kata dia, tetap sesuai dengan  panduan dari dokter. Memanfaatkan herbal untuk nyeri haid bukanlah solusi utama.

“Tanaman obat ini sebenarnya masuk dalam kategori complementary. Jadi bukan pilihan utama dalam penyembuhan sakit saat menstruasi. Boleh digunakan, tapi bukan jadi pertolongan pertama,” ujar dr. Sepriani. 

Dia juga menyebut bahwa ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa tanaman obat, seperti teh, jahe, kayu manis, dan sebagainya bisa jadi pereda sakit menstruasi.

Lalu, tanaman apa saja yang dipercaya bisa meredakan sakit saat menstruasi? Mengutip Healthline, berikut ulasannya: 

  • Teh Kamomil 

Sama seperti yang disebutkan oleh dr. Sepriani, apa pun jenis tehnya—termasuk chamomile tea—bisa jadi pereda nyeri haid.

Sebuah tinjauan studi tahun 2012 melaporkan, teh kamomil meningkatkan kadar glisin dalam urine, yang membantu meredakan kejang otot. Glisin juga bertindak untuk merilekskan saraf.

  • Jahe 

Tanaman obat untuk nyeri menstruasi selanjutnya adalah jahe. Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa menyebut, minum 250 mg bubuk jahe sebanyak 4 kali sehari selama 3 hari berturut-turut dapat membantu meredakan nyeri haid.

Penelitian ini juga menyimpulkan efek jahe sama dengan kandungan ibuprofen. Namun, dr. Sepri mengingatkan agar konsumsi jahe juga diimbangi dengan nutrisi lain, yang juga bersifat menenangkan nyeri perut.

Artikel Lainnya: Cek Kondisi Kesehatan Lewat Warna Darah Menstruasi

  • Kayu Manis 

Pada 2015, dilakukan penelitian terkait efek konsumsi kayu manis pada wanita yang sedang menstruasi.

Hasilnya, wanita yang mengonsumsi kapsul kayu manis melaporkan lebih sedikit pendarahan, nyeri, mual, dan muntah saat haid dibandingkan wanita yang tidak.

Karena bukanlah pertolongan pertama, dr. Sepriani tetap meminta agar Anda membatasi asupan tanaman obat pereda nyeri menstruasi.

Menurutnya, cara mengatasi nyeri haid secara alami dan aman adalah dengan mengompres hangat area pinggang dan perut bagian bawah. Tindakan ini bermanfaat untuk merelaksasi otot di daerah tersebut.

“Olahraga juga jadi solusi paling tepat untuk mengatasi dan mencegah kram perut saat menstruasi. Wanita yang rutin olahraga biasanya jarang mengalami dismenore, yakni sakit perut atau pinggang saat haid,” ujar dr. Sepriani.

Artikel Lainnya: Perubahan Siklus Menstruasi Berdasarkan Usia

“Kalau pun terasa nyeri, intensitasnya ringan sedang. Olahraga sendiri kan dapat memicu dopamin dalam tubuh, yang adalah pain-reliever,” katanya. 

Dia menambahkan, kebanyakan kasus sakit akibat menstruasi biasanya tidak membutuhkan pertolongan khusus. Kalaupun sampai mengganggu aktivitas, cara utama untuk mengatasinya adalah nutrisi yang sehat dan olahraga.

Nutrisi yang sehat, yakni memperbanyak asupan buah dan sayuran sebelum dan selama menstruasi, sudah terbukti dapat mengurangi intensitas dismenore.

Jadi, Anda masih diperbolehkan untuk meminum tanaman obat untuk nyeri menstruasi. Tapi bukan sebagai obat, melainkan bahan untuk merelaksasi otot perut. 

Untuk mencegah nyeri saat menstruasi muncul, ubahlah pola hidup menjadi lebih sehat dan aktif.

Dapatkan informasi terbaru seputar kesehatan dan gaya hidup dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

MenstruasiTramadol

Konsultasi Dokter Terkait