HomeGaya hidupDiet dan NutrisiPola Makan Ini Dianjurkan untuk Penderita Kolesterol Tinggi
Diet dan Nutrisi

Pola Makan Ini Dianjurkan untuk Penderita Kolesterol Tinggi

Tim Redaksi KlikDokter, 19 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tingginya kadar kolesterol bisa picu serangan jantung dan stroke. Ini pola makan yang dianjurkan agar kolesterol bisa dikontrol.

Pola Makan Ini Dianjurkan untuk Penderita Kolesterol Tinggi

Menurut Clinical Research Support Unit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sekitar 35 persen penduduk Indonesia memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dari batas normal. Padahal, tingginya kolesterol dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Anda yang punya kolesterol tinggi, mari lebih peduli dengan menjaga kadar kolesterol dalam batas normal. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan pengaturan pola makan yang sesuai.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pola makan yang direkomendasikan untuk penderita kolesterol tinggi, ketahuilah bahwa kolesterol adalah substansi lemak yang dibutuhkan tubuh. Tubuh sebenarnya memproduksi sendiri kolesterol lewat organ hati dan sebagian besar sel dalam tubuh, sehingga tambahan kolesterol dari makanan belum tentu diperlukan.

Kolesterol dibawa dalam darah oleh lipoprotein. Tubuh membutuhkan sejumlah kecil kolesterol dalam darah karena akan digunakan untuk:

  • Membangun struktur membran sel.
  • Memproduksi hormon seperti estrogen, testosteron, dan adrenal.
  • Menghasilkan vitamin D.
  • Menghasilkan asam empedu yang membantu tubuh mencerna lemak dan menyerap nutrisi penting.

Terdapat pula lemak lain yang diangkut dalam lipoprotein darah, yaitu trigliserida. Ketika trigliserida berada dalam konsentrasi tinggi dalam darah, Anda akan berisiko terkena serangan jantung. 

Organ hati adalah pusat pengolahan utama untuk kolesterol dan lemak makanan. Ketika Anda mengonsumsi lemak hewani, hati akan membawa lemak dan kolesterol dalam bentuk lipoprotein masuk aliran darah.

Terlalu banyak kolesterol jenis low-density lipoprotein (LDL) atau si kolesterol jahat dalam tubuh yang bersirkulasi dalam aliran darah, bisa menyebabkan terbentuknya plak di pembuluh darah arteri. Kondisi tersebut mengakibatkan arteri mengalami penyempitan, sehingga Anda bisa berisiko mengalami serangan jantung dan stroke. Inilah alasan mengapa penderita kolesterol tinggi wajib menjaga kadar kolesterol dalam darah.

Pada dasarnya, tambahan kolesterol dari makanan tidak diperlukan karena tubuh bisa memproduksi sendiri kolesterol yang dibutuhkan. Makanan tinggi kolesterol sering ditemukan pada makanan yang tinggi akan lemak jenuh, serta makanan berminyak dan berlemak. Penderita kolesterol tinggi harus membatasi jenis makanan tersebut dalam pola makannya sehari-hari.

Pantangan untuk penderita kolesterol tinggi

Untuk Anda yang punya masalah dengan kolesterol tinggi, usahakan untuk:

  • Kurangi lemak jenuh. Lemak jenuh terutama ditemukan dalam daging merah, susu tinggi lemak dan produk susu seperti es krim dan yoghurt, serta makanan berminyak dan berlemak.
  • Hindari lemak trans. Lemak trans sering kali dicantumkan pada label makanan sebagai minyak sayur terhidrogenasi parsial. Lemak trans sering digunakan dalam produk-produk seperti margarin, biskuit, kerupuk, dan aneka kue yang dibeli di toko. Lemak trans meningkatkan kadar kolesterol secara keseluruhan.

Pola makan yang dianjurkan untuk penderita kolesterol tinggi

Kalau kolesterol sudah tinggi, usaha paling penting yang harus Anda lakukan untuk mengurangi kadar kolesterol adalah dengan mengatur pola makan. Anjurannya adalah sebagai berikut:

  • Tingkatkan jumlah dan variasi buah segar, sayuran, dan makanan yang bersumber dari gandum untuk dikonsumsi setiap hari.
  • Pilih susu rendah lemak, yoghurt, dan produk susu lainnya. Bisa juga dengan konsumsi susu kedelai yang sudah terdapat fortifikasi kalsium.
  • Prioritaskan konsumsi daging tanpa lemak.
  • Kurangi dan batasi daging berlemak, termasuk daging olahan seperti sosis, daging asap, bacon, ham, dan lain-lain. 
  • Pilih daging seperti ayam tanpa lemak.
  • Konsumsi ikan, baik segar atau kalengan, setidaknya dua kali seminggu.
  • Ganti mentega dan campuran susu dengan margarin tak jenuh ganda.
  • Konsumsi makanan kaya serat larut dan lemak sehat seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Batasi keju dan es krim hingga dua kali seminggu.
  • Konsumsi makanan kaya akan asam lemak omega-3 seperti ikan salmon, ikan kembung, kacang kenari, atau flaxseed.
  • Batasi konsumsi minuman alkohol. Pada dewasa sehat, anjurannya adalah satu gelas sehari pada wanita semua umur dan pria di atas 65 tahun, dan dua gelas per hari pada pria 65 tahun dan lebih muda. Ingat, alkohol dapat meningkatkan trigliserida dalam darah.

Selain dengan menerapkan panduan makan di atas, optimalkan dengan minum Nestlé ACTICOR, minuman susu rendah lemak sebanyak dua kali sehari setelah makan. Minuman susu ini mengandung beta glucan, inulin, serta vitamin B1 dan B2 yang terbukti dapat menurunkan kadar LDL sekaligus meningkatkan kolesterol baik HDL (high-density lipoprotein), yang juga bermanfaat untuk kesehatan jantung.

Selain mengatur pola makan, menjaga berat badan tetap ideal dan rutin berolahraga jangan sampai terlewatkan. Olahraga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam tubuh. Selain itu, olahraga dan aktivitas fisik lainnya juga dapat menjaga kesehatan jantung, pembuluh darah, dan menghindarkan Anda dari obesitas yang menjadi faktor risiko penyakit jantung serta stroke. Apabila punya kebiasaan seperti merokok dan minum minuman beralkohol, segera hentikan.

Beberapa makanan memengaruhi kadar kolesterol dan/atau trigliserida dalam tubuh. Dengan mengetahui pola makan yang dianjurkan untuk penderita kolesterol tinggi, risiko penyakit jantung dan stroke bisa diturunkan. Terapkanlah pola makan yang dianjurkan di atas untuk menjaga dan menurunkan kadar kolesterol. Setelah makan, minum Nestlé ACTICOR dua kali sehari agar usaha dalam menurunkan kolesterol makin optimal.

(RN/ RH)

AdvertorialKesehatan JantungPola MakanStrokeKoleserol TinggiTrigliseridaPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait