Konsep plant-based eating bisa jadi terdengar baru, namun sesungguhnya, pola makan yang didasari pada gaya vegetarian ini sudah banyak dilakukan. Max Mandias, pendiri restoran Burgreens yang mengusung menu vegetarian dan organik, juga konsisten menjalankan pola makan sehat tersebut.
Beberapa waktu lalu, KlikDokter berkesempatan berbincang dengan Max, di salah satu cabang restorannya, di Menteng, Jakarta Pusat. Meski ukuran restorannya relatif kecil, namun desain interior yang menarik dan pemanfaatan ruang yang optimal, membuat restoran vegetarian dan organik ini terasa nyaman.
Perbincangan tentang plant-based eating yang sudah dijalani Max selama 5 tahun terakhir ini, terasa makin hangat ketika pria 30 tahun ini menghidangkan salah satu menu andalan restorannya, mini trio burger. Burger tiga rasa itu dibuat dengan roti bebas gluten dan patty berbahan nabati.
Mengubah pola makan, mengubah pola hidup
Ketertarikan Max Mandias pada plant-based eating bermula ketika ia tinggal di Amsterdam, Belanda. Saat itu, Max yang pernah mengenyam pendidikan di Hogeschool van Arnhem en Nijmegen (HAN), bekerja sebagai analis data di sebuah perusahaan IT.
Pada suatu ketika di tahun 2012, Max sempat mengalami depresi, insomnia berat, serta permasalahan kesehatan lainnya. Berangkat dari segala permasalahan kesehatan yang sempat dialaminya selama tinggal di Belanda saat itu, Max pun bertekad melakukan perubahan positif di dalam hidupnya.
Uniknya Max tidak mau mendapatkan intervensi dari dunia medis. Ia memutuskan untuk mengubah pola makannya dan melihat seberapa berpengaruhnya pola makan terhadap kualitas kesehatannya.
“Tiga bulan aku mengubah pola makan menjadi plant-based eating. Kondisi psikis aku pun ikut membaik,” tutur Max.
Hasilnya, Max pun berhasil mengatasi beberapa masalah fisik yang kala itu menderanya. Dengan pola makan yang lebih sehat, gangguan sinusitis dan insomnia menahun yang sempat menyerangnya pun hilang.
Menularkan pola makan sehat
:format(webp)/article/zmoEcfbLb8g2AGpZ2AUrK/original/044475300_1552458189-Profil-Max-Mandias-Makanan-By-Ayu-Maharani-Klikdokter.jpg?w=256&q=100)
Saat itu, Max sukses menjalankan misi pola makan yang lebih sehat tersebut selama beberapa bulan. Namun saat itu ia belum tahu bagaimana caranya mengolah makanan sehat yang tetap memiliki cita rasa lezat dan diminati banyak orang.
Berbekal keingintahuannya tersebut, Max kemudian menjadi volunteer selama 5 bulan di salah satu restoran sehat di Belanda. Di restoran yang berspesialisasi pada hidangan raw food itu, Max mempelajari banyak hal tentang pola makan sehat dan bagaimana pengolahan makanan agar sehat namun tetap lezat.
Pengalaman singkat itu juga memperkaya batin Max. Ia banyak mendengar kisah menarik dari para pengunjung restoran yang kebanyakan orang-orang yang divonis penyakit parah, misalnya kanker. Mereka berhasil melewati masa-masa kritis dengan menerapkan pola makan sehat.
“Dari situ, aku yakin bahwa pola makan memiliki dampak yang sangat besar bagi hidup seseorang,” kata Max.
Pengalamannya di Negeri Kincir Angin itu tak mau disimpannya sendiri. Suami dari Helga Angelina itu pun berkeinginan membagikan dampak positif dari perubahan pola makan plant-based eating kepada masyarakat Indonesia.
“Tapi ternyata sampai di Indonesia, boro-boro mengonsumsi raw food, orang di sini dalam sehari belum tentu mengonsumsi sayur ataupun buah,” katanya.
Atas dasar itulah, Max dan Helga pun bertekad untuk mengajak masyarakat Indonesia lebih menggemari sayur dan buah. Keduanya pun mulai meracik dan mengolah makanan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, menjadi hidangan yang menarik, lezat, sekaligus bergizi tinggi. Maka, tercetuslah ide mendirikan restoran “Burgreens”.
“Burgreens itu berasal dari kata “burger” dan “greens” (sayur-sayuran). Ya siapa sih, yang nggak tahu burger? Burger kan sangat dekat dengan masyarakat. Nah, kami membuat versi lebih sehatnya” kata Max bersemangat.
Lewat konsep membuat burger dalam versi yang lebih sehat, Max ingin siapa saja – baik anak-anak maupun orang tua – bisa menikmati makanan sehat yang tetap menggunggah selera.
Kiat Max menaklukkan tantangan
Perjalanan Max dan Helga dalam mengembangkan konsep plant-based eating di Indonesia bukan tanpa tantangan. Ada kalanya mereka mesti menghadapi permasalahan internal dan eksternal. Misalnya saja orang-orang yang masih menganggap remeh diet vegetarian atau plant-based eating, usaha ekstra untuk mengajarkan product knowledge kepada timnya, hingga sulitnya mendapatkan bahan-bahan pokok kala musim hujan tiba.
Menurut Max sendiri, pro dan kontra soal menjadi seorang vegan pun pasti tetap ada. Saat ada orang yang meremehkan pola makan sehat yang dijalaninya, Max berusaha untuk menanggapinya secara tenang dan diplomatis. Ia bahkan membuka diri untuk berdiskusi dengan berdasarkan fakta ilmiah terbaru. Max berharap, orang itu bisa memahaminya dari berbagai sudut pandang.
Selain itu, ada pula pihak-pihak yang meremehkan konsep plant-based eating dari segi rasa. Tak sedikit memang yang mengatakan bahwa olahan nabati itu lebih hambar ketimbang olahan hewani. Kalau sudah begitu, menurut Max, tak ada cara lain selain membuktikannya secara langsung.
“Pengalaman soal rasa itu penting. Apalagi buat laki-laki yang cenderung skeptis duluan. Makanya, biasanya aku langsung membuktikan lewat makanan yang aku buat. Kalau terbukti enak, mereka pasti akan setuju bahwa plant-based eating itu tetap menyenangkan,” jelas Max.
Lagi pula, pendapat bahwa tak ada yang lebih lezat dari olahan daging itu sebenarnya hanya sugesti yang telanjur terpatri sejak lama. Menurut Max, bila Anda bisa membuat rendang daging yang enak, maka Anda juga bisa membuat rendang yang enak pula meskipun proteinnya berasal dari kacang merah atau tempe. Karena semuanya bergantung dari bumbu-bumbu yang digunakan serta teknik memasaknya, bukan dari dagingnya.
Tips hidup sehat dengan plant-based eating
:format(webp)/article/FgUGfjxH0gs0T9gUg5Q1K/original/049388800_1552458189-Profil-Max-Mandias-Makanan2-By-Ayu-Maharani-Klikdokter.jpg?w=256&q=100)
Di akhir perbincangan Max Mandias dengan KlikDokter, pria yang pernah mendapatkan sertifikasi Raw Food for Healing tersebut dengan senang hati membagikan kiat untuk memulai hidup sehat dengan plant-based eating. Cara pertama yang bisa Anda terapkan adalah mulailah dengan langkah yang kecil dulu.
“Nggak perlu langsung 100 persen menjadi vegan. Plant-based eating mesti dilakukan bertahap. Perbanyak porsi sayur dan buahnya, lama-lama ganti rasionya menjadi 80-20,” Max memaparkan.
Yang kedua, supaya Anda tidak jenuh dan menyerah di tengah jalan, sebaiknya tidak mengonsumsi menu salad terus-menerus. Gantilah dengan makanan lokal yang sudah Anda kenal, misalnya sup bayam, dan ganti proteinnya dari hewani ke nabati.
Ketiga, terapkan menu sehat Anda terutama di pagi hari. Pasalnya, mengontrol menu makan di pagi hari saat Anda masih di rumah jauh lebih mudah ketimbang mengontrol menu makan siang dan malam, ketika Anda di luar rumah. “Jangan lupa sediakan selalu buah potong atau smoothies di pagi hari,” kata Max.
Dan yang tidak kalah penting, isilah kulkas atau lemari makanan dengan bahan-bahan segar yang sehat. Apa yang Anda masak di rumah sangat bergantung dari stok kulkas atau lemari makanan.
“Kalau yang Anda simpan adalah mi instan, ya pasti yang Anda masak adalah mi instan. Coba kalau yang Anda stok itu sayur-sayuran, menu harian Anda pasti lebih sehat,” Max melengkapi.
Meningkatkan kualitas kesehatan juga bisa dilakukan salah satunya dengan menerapkan pola makan plant-based eating seperti yang dilakukan Max Mandias. Bercermin dari kisah pemilik restoran Burgreens ini, pola makan tersebut mampu membawa perubahan positif bagi kesehatannya.
Meski demikian Anda juga tidak perlu langsung menjalankan metode plant-based eating ini secara drastis. Lakukan secara bertahap seperti yang disarankan Max Mandias di atas. Mulailah dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah, dan kurangi konsumsi protein hewani. Dengan begitu, tubuh sehat pun bukan sekadar impian.
[RVS]