Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeGaya hidupDiet dan NutrisiFakta di Balik Metode Diet yang Tersebar di Internet
Diet dan Nutrisi

Fakta di Balik Metode Diet yang Tersebar di Internet

Nur Budhi, 24 Mei 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Banyak metode diet yang tersebar luas di internet. Awas, jangan sembarangan mengikuti sampai Anda tahu fakta yang sebenarnya.

Fakta di Balik Metode Diet yang Tersebar di Internet

Berbagai metode diet tersebar luas di internet. Mulai dari diet detoks, diet ketogenik, dan berbagai diet-diet jenis lainnya. Berbagai metode diet ini menjanjikan hasil penurunan berat badan yang signifikan.

Memang, baik pria maupun wanita ingin punya berat badan yang ideal. Namun itu bukan berarti Anda harus mengikuti pola diet tanpa tahu fakta di baliknya. 

“Jangan sembarangan mengikuti tren diet yang Anda temukan di internet. Sebab tidak semua diet tersebut bermanfaat,” kata ahli gizi, Jansen Ongko, MSc, RD., pada talkshow bertema “Tetap Fit dengan Diet Hits” yang diselenggarakan oleh KlikDokter dan Sinarmas MSIG Life, beberapa waktu lalu.

“Contohnya diet detoks. Anda tidak perlu melakukan diet ini, karena manusia sudah punya mekanisme sendiri untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh, yaitu keringat, feses, dan kencing,” lanjut Jansen.

Jansen juga menambahkan bahwa diet yang tidak tepat justru akan mengganggu fungsi metabolisme tubuh. Selain itu juga menyebabkan penurunan kualitas hidup, meningkatkan stres dan kadar lemak di dalam tubuh, sehingga berat badan pun akan semakin sulit turun.

”Daripada mengikuti diet yang belum tentu benar, lebih baik Anda gunakan metode Eat the Rainbow. Ini berarti Anda harus makan tiga sampai lima macam warna buah dan sayur dalam sehari,” jelasnya lebih lanjut.

Ia juga menyarankan Anda untuk menyesuaikan porsi untuk dikonsumsi sesuai sendiri sesuai kebutuhan Anda. Bila ini diterapkan, ditambah aktivitas fisik secara rutin, niscaya bukan hanya berat badan yang turun, tapi juga risiko penyakit berbahaya.

Di kesempatan yang sama, dr. Karin Wiradarma juga menyampaikan pentingnya aktivitas fisik dalam menurunkan berat badan. Tak hanya itu, aktivitas fisik juga turut mencegah kejadian penyakit berbahaya.

“Durasi aktivitas fisik yang baik adalah 150 menit dalam seminggu untuk intensitas ringan–sedang dan 75 menit untuk intensitas sedang–berat,” kata dr. Karin.

“Jika ini dilakukan bersama dengan pola hidup sehat, niscaya berat badan Anda akan turun dan penyakit berbahaya pun tidak akan dating. Anda tidak perlu ikut-ikutan tren diet yang belum tentu benar,” jelas dokter peraih gelar cum laude dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Nah, sekarang Anda sudah tahu faktanya, bukan? Mulai saat ini, hindari sembarangan mengikuti metode diet yang tersebar luas di internet. Melakukan diet secara sembarangan justru akan menjerumuskan Anda pada penyakit, yang semakin meluluh-lantakkan impian untuk punya badan kurus nan ideal.

(RH)

 

DietMetode DietTren Diet

Konsultasi Dokter Terkait