HomeGaya hidupDiet dan NutrisiBaik Buruk Konsumsi Wine untuk Kesehatan
Diet dan Nutrisi

Baik Buruk Konsumsi Wine untuk Kesehatan

dr. Nadia Octavia, 04 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anda penggemar minuman wine? Yuk, kenali baik serta buruknya untuk kesehatan tubuh.

Baik Buruk Konsumsi Wine untuk Kesehatan

Tahukah Anda, wine sudah dikonsumsi sejak berabad-abad lalu untuk mengatasi berbagai kondisi medis? Bahkan para biarawan di abad pertengahan dipercaya dapat hidup panjang umur karena minum wine (dalam takaran tertentu) secara rutin. Hingga kini, banyak penelitian juga mendukung manfaat wine untuk kesehatan. Namun selain sisi baik, ketahui juga sisi buruk wine untuk tubuh. 

Kebaikan dalam wine

Banyak studi menyebutkan bahwa kandungan resveratrol yang terdapat di dalam wine-lah yang berperan dalam memberikan manfaat bagi tubuh. Resveratrol adalah suatu senyawa polifenol yang terdapat di dalam tumbuhan dan dapat melindungi tubuh dari infeksi bakteri, jamur, dan paparan buruk sinar ultraviolet.

Resveratrol pada wine berasal dari kulit anggur merah. Selain itu, blueberry, cranberry, dan beberapa jenis kacang-kacangan juga kaya akan resveratrol.

Menurut studi yang dipublikasikan oleh American Society for Microbiology pada tahun 2016, disebutkan bahwa resveratrol dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Studi lain yang dilakukan oleh Johns Hopkins University School of Medicine di Amerika Serikat juga melaporkan manfaat resveratrol untuk kesehatan otak.

Pada studi yang menghubungkan wine dengan kesehatan otak tersebut, peneliti melakukannya pada mencit lalu ditemukan bahwa resveratrol dapat meningkatkan kadar heme oxygenase, yaitu suatu enzim yang dapat melindungi sel saraf di otak dari kerusakan.

Dengan begitu, ketika serangan stroke terjadi, otak sudah “menyiapkan diri” untuk melakukan perlindungan karena kadar enzim yang tinggi. Kendati demikian, masih belum jelas apakah manfaat tersebut berasal dari kandungan resveratrol atau alkohol yang terdapat di dalam wine.

Studi lain oleh Washington University School of Medicine di Amerika Serikat menunjukkan bahwa resveratrol di dalam red wine dapat membantu mencegah menurunnya penglihatan karena pertumbuhan pembuluh darah yang tidak terkontrol pada mata.

Contoh gangguan kesehatan yang terjadi karena pertumbuhan pembuluh darah yang tidak terkontrol pada mata adalah retinopati diabetes dan degenerasi makular (oleh usia).

Efek minum wine berlebih

Walaupun minum wine memiliki banyak manfaat positif, perlu diketahui bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan risiko:

  • Ketergantungan
  • Depresi
  • Gangguan kesehatan mental
  • Aritmia atau gangguan irama jantung
  • Stroke
  • Hipertensi
  • Fatty liver
  • Hepatitis
  • Sirosis atau pengerasan hati
  • Kanker
  • Pankreatitis

Banyak penyakit kronis disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan. Menurut studi yang dipublikasikan oleh American Association for Cancer Research pada 2016, disebutkan bahwa minum alkohol dapat meningkatkan risiko melanoma atau kanker pada kulit.

Secara statistik di dunia, sekitar 3,6% penderita kanker berhubungan dengan konsumsi alkohol. Bahkan pada tahun 2016, pemerintah Inggris mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada batasan “aman” untuk konsumsi alkohol.

Panduan dari US Dietary Guidelines 2015-2020 menyebutkan bahwa seorang individu sebaiknya tidak memulai kebiasaan minum alkohol dengan alasan apa pun. Jumlah kandungan alkohol dan kalori yang terdapat pada minuman bervariasi dan takarannya tidak boleh berlebihan agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.

Minum wine memang memiliki sisi baik dan buruk untuk kesehatan. Sekarang, Anda yang dapat menentukan pilihan apakah ingin meneruskan kebiasaan tersebut atau tidak. Jika memang ingin tetap mengonsumsi wine, sebaiknya dibatasi agar tidak berlebihan dan lihat juga kondisi kesehatan Anda. 

[RS/ RVS]

wineminum wineanggurmanfaat wine

Konsultasi Dokter Terkait