Diet dan Nutrisi

Awas, Konsumsi Garam Berlebih Sebabkan Obesitas

dr. Karin Wiradarma, 21 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Konsumsi makanan tinggi garam secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas atau kelebihan berat badan.

Awas, Konsumsi Garam Berlebih Sebabkan Obesitas

Fakta bahwa makanan manis dan berlemak dapat menyebabkan obesitas telah banyak diketahui. Namun belakangan, makanan asin alias yang mengandung tinggi garam ternyata juga dapat menyebabkan terjadinya kondisi tersebut. Sudah tahukah Anda dengan fakta ini?

Obesitas atau kelebihan berat badan adalah masalah kesehatan dunia yang menjadi momok bagi banyak orang. Pada tahun 2016, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sebanyak 1,9 miliar orang dewasa di seluruh dunia mengalami kondisi tersebut.

Di Indonesia, data dari Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa angka obesitas sudah mencapai 26,6%. Itu artinya, hampir 70 juta orang Indonesia memiliki masalah kelebihan berat badan.

Bukan hanya masalah penampilan

Selain menyebabkan masalah penampilan, obesitas atau kelebihan berat badan juga turut membawa dampak bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Penelitian menyebutkan, obesitas adalah salah satu faktor risiko dari berbagai penyakit berbahaya, seperti:

  • Darah tinggi atau hipertensi
  • Kencing manis atau diabetes mellitus
  • Rematik atau osteoartritis
  • Penyakit jantung, serangan jantung dan stroke

Berawal dari makanan

Seperti telah disinggung sebelumnya, penelitian terbaru menyebutkan adanya hubungan antara konsumsi makanan tinggi garam dalam jumlah berlebih dengan peningkatan risiko obesitas.

Penelitian yang telah dilakukan di Amerika, Inggris, dan Australia menyatakan, keadaan tersebut terjadi karena garam memiliki kandungan kalori yang tinggi, dan bisa memicu terjadinya rasa haus. Kemudian, ketika haus, seseorang akan cenderung “mengobatinya” dengan mengonsumsi minuman manis dalam jumlah banyak. Pada akhirnya, risiko obesitas atau kelebihan berat badan akan meningkat berlipat ganda.

Batasi sekarang juga

Melihat berbagai hasil dari penelitian tersebut, Anda juga harus berhati-hati terhadap makanan yang tinggi garam. Berdasarkan dari Pedoman Umum Gizi Sehat (PUGS) yang dikeluarkan oleh Kemenkes, jumlah garam yang diperbolehkan untuk dikonsumsi dalam sehari adalah 5 gram atau sekitar 1 sendok teh.

Atas dasar itu, Anda harus mengurangi atau sebisa mungkin menghindari makanan yang mengandung tinggi garam seperti daging asap dan keju. Pasalnya, dalam 1 ons daging asap sudah terkandung 614 mg natrium atau setara dengan 25% dari jumlah asupan yang direkomendasikan dalam sehari. Sementara itu, dalam 1 ons keju terkandung 507 gram natrium atau setara dengan 21% asupan yang direkomendasikan dalam sehari.

Selain makanan, Anda juga harus berhati-hati dalam menambahkan berbagai bumbu dan saus penyedap rasa–seperti garam meja, saus tomat, kecap asin, saus tiram, kecap inggris, saus barbeque, dan lainnya. Ini karena bahan-bahan tersebut mengandung tinggi garam. Contohnya, dalam 1 sendok makan saus, terkandung sekitar 1228 mg natrium atau 51% dari asupan harian yang direkomendasikan.

Sudah saatnya untuk membatasi segala asupan yang mengandung tinggi garam. Jika tidak, bukan tak mungkin Anda akan berakhir pada kondisi kelebihan berat badan alias obesitas, yang nantinya turut meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya.

[NB/ RVS]

kegemukanBerat BadangaramObesitas

Konsultasi Dokter Terkait