HomeGaya hidupDiet dan NutrisiAwas, Ada Telur Mengandung Bakteri Salmonela!
Diet dan Nutrisi

Awas, Ada Telur Mengandung Bakteri Salmonela!

Bobby Agung Prasetyo, 20 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Apa pengaruhnya pada kesehatan jika telur ayam yang Anda konsumsi mengandung bakteri salmonela?

Awas, Ada Telur Mengandung Bakteri Salmonela!

Kasus 200 juta telur ayam siap konsumsi yang diduga mengandung bakteri salmonela di Amerika Serikat menggemparkan seluruh dunia. Bagaimana tidak, kejadian ini digambarkan memberi dampak yang begitu merugikan untuk penduduk Negeri Paman Sam itu.

Melansir dari Liputan6.com, Pemerintah Amerika Serikat melalui Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan perintah penarikan 206.749.248 telur yang diproduksi oleh Rose Acre Farms di Seymour, Indiana, Amerika Serikat. Penarikan dilakukan setelah ada 22 laporan kasus sakit perut usai mengonsumsi telur ayam.

Mulanya, ada laporan dari konsumen yang tinggal di wilayah pesisir timur Amerika Serikat tentang wabah ini. Pejabat FDA kemudian memeriksa Hyde County Farm di North Carolina yang memproduksi 2,3 juta telur per hari. Telur hasil produksi Hyde County Farm dijual dengan beberapa merek dagang seperti Country Daybreak, Food Lion, dan Crystal Farms.  Produknya biasa didistribusikan ke toko-toko ritel dan restoran di Colorado, Florida, New Jersey, New York, Noth Carolina, Virginia dan West Virginia.

Karena adanya penambahan total produksi per harinya yang besar, maka butuh upaya lebih bagi pemerintah Amerika Serikat dalam menghentikan peredaran telur ayam ini.

"Konsumen yang telah membeli telur diminta untuk mengembalikan ke tempat pembelian dengan jaminan uang kembali," tulis FDA melalui sebuah pernyataan. Hal itu dilakukan demi meminimalkan jumlah korban yang berjatuhan akibat bakteri salmonela dalam telur tersebut.

Menurut FDA, ratusan juta butir telur ayam itu kemungkinan terkontaminasi bakteri Salmonella braenderup. Organisme tersebut bisa berisiko melemahkan sistem kekebalan tubuh pada pada anak-anak, orang sakit, dan lansia.

Penarikan ratusan juta butir telur salmonella tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah distribusi pangan di AS, sejak 2010.

Bagaimana bakteri salmonela menginfeksi?

Perlu diketahui bahwa infeksi bakteri salmonela berasal dari pengolahan makanan yang kurang tepat. Bakteri tersebut mengalami masa inkubasi selama satu sampai tiga hari dalam tubuh yang terpapar, sebelum kemudian menyebabkan gejala penyakit.

Sistem pada tubuh yang paling umum terpengaruh oleh infeksi salmonela adalah saluran pencernaan, atau biasa disebut sebagai salmonella gastroenteritis. Ketika terserang bakteri ini, pasien berisiko mengalami diare berdarah, kram perut, hingga demam.

Salmonela juga bisa menyebar dalam aliran darah, atau dalam istilah medis disebut salmonella bacteremia. Begitu terinfeski bakteri ini, sistem organ dalam tubuh akan terganggu dan menyebabkan gejala penyakit tifoid atau demam enterik.

Gejala pada penyakit tifoid atau demam enterik muncul secara bertahap, yakni demam, sakit kepala, penurunan nafsu makan, dan perubahan status mental seperti lesu hingga penurunan kesadaran. Jika kondisinya kian memburuk, pasien akan merasakan sakit perut tiada henti bahkan hingga risiko pembesaran hati serta limpa.

Kiat menghindari kontaminasi samonela

Menurut dr. Kartika Mayasari, sistem yang paling umum terpengaruh oleh infeksi salmonela adalah sistem pencernaan, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini bisa berbahaya jika terjadi perdarahan pada saluran pencernaan hingga menjalar ke seluruh organ tubuh melalui darah, atau disebut juga dengan sepsis.

Oleh karena itu, kontaminasi salmonela dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang akan dikonsumsi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Cuci tangan sebelum menyentuh makanan.
  • Cuci buah dan sayuran dengan air yang mengalir, bukan di baskom atau wastafel.
  • Gunakan dua talenan yang berbeda untuk sayuran dan buah atau bahan makanan mentah lainnya. Jangan biarkan buah bersentuhan dengan makanan mentah.
  • Masak daging, unggas, makanan laut, dan telur dengan metode yang tepat.
  • Setelah masak, cuci peralatan dan piring dengan sabun cuci piring antibakteri. Talenan atau peralatan masak lainnya harus benar-benar bersih sebelum digunakan kembali.

Meski kasus telur ayam yang mengandung bakteri salmonela belum terasa sampai Indonesia, namun ada baiknya Anda turut waspada akan ancaman tersebut. Agar tak mengalami sakit perut karena bakteri salmonela, jangan lupa untuk mengikuti langkah-langkah yang disarankan di atas, ya!

[NP/ RVS]

bakteritelurSalmonelabakteri salmonelaSakit Perut

Konsultasi Dokter Terkait