Hari Sabtu kemarin (22/9) hingga hari ini (23/9) ada banyak sekali lomba lari yang diselenggarakan di berbagai wilayah Indonesia. Mulai dari fun run, virtual run, maraton, hingga ultra maraton. Jarak tempuhnya pun bervariasi, mulai dari 5K sampai 50 K. Nah, jika Anda mengikuti lari maraton, waspada ancaman dehidrasi. Untuk mencegahnya, ada beberapa jenis minuman terbaik untuk mengatasi dehidrasi saat ikut lari maraton.
Lari merupakan salah satu olahraga yang paling diminati dan menjadi tren gaya hidup sehat masyarakat urban, yang bisa jadi karena sederhana dan tak perlu peralatan khusus. Namun, jika yang dilakukan adalah lari jarak jauh, seperti maraton, pelari bisa saja mengalami kendala seperti badan lemas, kehilangan fokus, cedera, bahkan dehidrasi.
Lari adalah olahraga yang membutuhkan usaha lebih besar daripada jalan kaki dan mampu membakar kalori jauh lebih banyak. Tidak ada pembatasan waktu untuk lari, hanya perlu disesuaikan dengan kemampuan individu. Dikatakan oleh dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc(Hons) dari KlikDokter, meski tergolong olahraga berat, ada segudang manfaat yang menanti Anda yang menekuni lari maraton.
“Lari maraton membuat tubuh lebih aktif dan membakar kalori seluruh tubuh. Karena itu, lari maraton merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan,” ujarnya.
Selain itu, lari merupakan olahraga yang memaksa hampir seluruh otot tubuh bekerja. Tak heran jika aktivitas ini dapat membentuk tubuh, terutama otot, menjadi lebih kencang sehingga tubuh terlihat lebih kencang dan ramping.
“Perlu diketahui juga bahwa saat olahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang menyebabkan perasaan bahagia. Setelah lari maraton usai, stres yang Anda rasakan pun bisa menguap, berganti dengan perasaan senang dan bahkan percaya diri,” kata dr. Jesslyn.
Empat minuman terbaik untuk lari maraton
Jadi, sudah siapkah lari maraton? Jika sudah, Anda perlu mencatat empat minuman terbaik atasi dehidrasi saat ikut lari maraton.
1. Air putih
Air putih merupakan pilihan terbaik. Minum air putih bertujuan untuk mencegah terjadinya dehidrasi yang bisa membuat pelari pusing dan lemas, tetapi juga dapat menyebabkan nyeri otot setelah berolahraga. Mencukupi kebutuhan air saat lari maraton sangat penting untuk meningkatkan kadar oksigen dalam otot. Ini akan membuat pelari lebih berstamina, serta membantu pemulihan tubuh setelah menyelesaikan maraton.
2. Susu
Sebuah studi yang dipublikasikan di “American Journal of Clinical Nutrition”, susu yang mengandung lemak dan susu skim ternyata lebih bisa meningkatkan hidrasi dalam tubuh dibandingkan air putih. Selain itu, susu juga menyehatkan karena mengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
3. Minuman olahraga
Saat sedang lari maraton, bukan hanya air saja yang keluar dari tubuh. Laktat, asam amino, lemak, dan sodium dalam tubuh juga ikut dikeluarkan melalui keringat. Untuk mencegah dehidrasi, Anda bisa memilih minuman olahraga yang mengandung ion sebagai pengganti cairan keringat yang keluar dari tubuh saat berolahraga.
4. Air kelapa
Air kelapa diketahui ampuh dalam menghidrasi tubuh. Berbeda dari minuman olahraga, air kelapa rendah akan karbohidrat dan mengandung potasium dengan kadar yang cukup tinggi. Selain rasanya yang segar, air kelapa juga efektif dalam melegakan rasa haus.
Selain air putih, susu, minuman olahraga, dan air kelapa, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air seperti sayuran dan buah-buahan yang juga bisa membantu Anda mengatasi dehidrasi.
“Berbagai jenis sayur dan buah yang mengandung banyak air adalah semangka, stroberi, melon, nanas, jeruk, timun, selada, seledri, paprika, dan bayam,” kata dr. Alberta.
Lari maraton bukanlah olahraga yang mudah. Karena besarnya risiko dehidrasi yang rentan terjadi, persiapkan diri Anda dengan memilih satu atau beberapa minuman terbaik tersebut. Jaga kesehatan tubuh seoptimal mungkin dan turuti anjuran dokter atau instruktur Anda. Jangan paksakan diri juga sudah merasa capek berlebihan.
[RN/ RVS]