HomePenyakitMasalah KulitBiduran (Urtikaria)
Masalah Kulit

Biduran (Urtikaria)

dr. Marsita Ayu Lestari, 21 Mar 2024

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Biduran adalah kelainan kulit yang ditandai dengan bentol atau ruam kemerahan disertai gatal. Dikenal juga dengan urtikaria, hives, dan kaligata. Biduran bisa muncul di wajah hingga seluruh tubuh.

Biduran (Urtikaria)

Biduran

Dokter Spesialis

Dokter spesialis kulit dan kelamin atau spesialis dermatologi dan venereologi

Gejala

Bentol atau ruam kemerahan, gatal

Faktor Risiko

Makanan tertentu, alergen yang terhirup, infeksi, kontak (lateks, kosmetik), penyakit sistemik, wanita hamil, faktor psikogenik, gigitan serangga, faktor fisik, kadar vitamin D yang rendah dalam darah, penggunaan obat tertentu, keturunan, tanpa penyebab yang jelas

Diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik

Pengobatan

Mengidentifikasi dan mengeliminasi faktor pencetus, terapi obat

Obat

Bergantung pada kondisi penderita; Antihistamin, kortikosteroid, LTRAs, siklosporin, omalizumab, krim Doxepin

Komplikasi

Angioedema, anafilaksis, cemas, depresi

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala dan tanda biduran

Segera ke instalasi gawat darurat bila gejala biduran disertai dengan bengkak di wajah, gangguan pencernaan, atau kesulitan bernapas


Pengertian Biduran (Urtikaria)

Biduran adalah kelainan kulit yang ditandai dengan bentol atau ruam kemerahan yang disertai gatal. Dikenal juga dengan istilah urtikaria, hives, dan kaligata. Biduran diawali dengan munculnya bentol-bentol merah di satu bagian tubuh, lalu menyebar di area tubuh lainnya. Bentuk dan ukurannya pun bervariasi.

Biduran dapat terjadi di berbagai area kulit, seperti biduran di wajah, dada, perut, dan sebagainya. Biduran biasanya sangat gatal dan bisa disertai perih. Keluhan ini dapat berlangsung berjam-jam dan berangsur hilang dalam beberapa hari. Namun pada kondisi tertentu, biduran dapat mengancam jiwa bila disertai dengan bengkak pada wajah atau kesulitan bernapas. 

Artikel Lainnya: Mengobati Biduran dengan Lidah Buaya, Efektifkah?

Jenis Biduran (Urtikaria)

Berdasarkan durasinya, biduran atau urtikaria dikelompokkan menjadi:

1. Biduran akut 

Biduran akut terjadi ≤ 6 minggu, dengan keluhan gatal-gatal yang terjadi setidaknya 2 kali dalam seminggu. Penyebab pasti kondisi ini belum diketahui. 

Namun, diduga berhubungan dengan infeksi virus atau bakteri akut, sengatan lebah, dan penggunaan obat tertentu, seperti antibiotik dan aspirin.

2. Biduran kronis 

Biduran kronis terjadi > 6 minggu, dengan gejala gatal-gatal yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Penyebab kondisi ini juga belum diketahui dengan pasti.

Namun, diduga berkaitan dengan dengan penyakit autoimun, misalnya penyakit celiac, lupus, dan rheumatoid arthritis. Penyakit autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh keliru sehingga menyerang sel-sel sehat tubuh sendiri.

Penyebab Biduran (Urtikaria)

Mekanisme terbentuknya biduran berkaitan dengan zat kimia yang diproduksi oleh tubuh ketika alergi (histamin). Komponen ini menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan memengaruhi pembentukan biduran. Namun, sebagian besar, penyebab biduran adalah: 

  • Idiopatik (tidak diketahui)
  • Faktor fisik (suhu panas, dingin, tekanan)
  • Respons imun terhadap makanan, obat
  • Agen infeksi (sinusitis, tonsillitis, hepatitis, infeksi saluran kemih)

Selain itu, berhubungan dengan beberapa bakteri seperti Helicobacter pylori, Streptococcus, Staphylococcus, Mycoplasma pneumonia, Salmonella, dan Brucella.

Biduran sering muncul pada malam hari. Beberapa penelitian melaporkan bahwa terjadinya hal ini dikarenakan adanya ketidakseimbangan irama sirkadian yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan alergi.

Faktor Risiko Biduran (Urtikaria)

Terdapat beberapa faktor risiko biduran, yaitu:

  • Makanan (kacang-kacangan, telur, makanan laut)
  • Allergen yang terhirup (serbuk sari, tungau)
  • Infeksi (sinusitis, tonsillitis, hepatitis, infeksi saluran kemih)
  • Kontak (lateks, kosmetik)
  • Penyakit sistemik (systemic lupus erythematosus, limfoma, leukemia)
  • Wanita hamil
  • Faktor psikogenik (stress, kesedihan, depresi)
  • Gigitan serangga
  • Faktor fisik (suhu panas/dingin, tekanan)
  • Defisiensi vitamin D (kadar vitamin D yang rendah dalam darah)
  • Mengonsumsi obat tertentu (obat antiinflamasi non steroid, antibiotik)
  • Keturunan
  • Tanpa penyebab yang jelas

Gejala Biduran (Urtikaria)

Biduran merupakan gangguan kulit berupa bentol berwarna merah yang bisa muncul pada wajah hingga seluruh tubuh dengan diikuti gejala seperti berikut:

  • Bentol atau ruam kemerahan
  • Gatal
  • Sensasi seperti terbakar
  • Bentuk dan ukuran bervariasi
  • Dapat disertai dengan atau tanpa angioedema (bengkak pada kulit bagian dalam)

Berikut gejala dan tanda pembengkakan akibat biduran:

  • Bengkak pada wajah (mata, mulut, lidah)
  • Bengkak pada alat kelamin dan anggota gerak tubuh (tangan, kaki)
  • Gangguan pencernaan (mual, muntah, nyeri perut)
  • Kesulitan bernapas dan berbicara

Artikel Lainnya: 12 Penyebab Munculnya Gejala Biduran yang Perlu Diwaspadai

Diagnosis Biduran (Urtikaria)

Dokter akan melakukan wawancara medis yang terperinci dan pemeriksaan fisik. Sedangkan, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. 

Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:

  • Tes alergi (uji tusuk/tempel di kulit untuk mengidentifikasi penyebab)
  • Pemeriksaan darah lengkap (laju endap darah, fungsi hati, pemeriksaan vitamin D total, dan antibodi tertentu)
  • Pengambilan sampel kulit atau biopsi kulit dipertimbangkan bila dicurigai vaskulitis (peradangan pada pembuluh darah)

Artikel Lainnya: 12 Cara Mengatasi Biduran Alami dan Tanpa Obat

Pengobatan Biduran (Urtikaria)

Pada kondisi ringan, biasanya dapat sembuh dalam beberapa hari dan tanpa pengobatan. Namun, pengobatan sangat dianjurkan pada biduran kronis atau yang mengganggu kualitas hidup. Selain itu, bila biduran disertai dengan gejala angioedema, seperti kesulitan bernapas atau berbicara, maka segeralah ke instalasi gawat darurat.

Secara umum, biduran (urtikaria) diobati oleh dokter spesialis kulit dan kelamin atau spesialis dermatologi dan venereologi. 

Berikut beberapa pilihan pengobatan sebagai cara menghilangkan biduran dengan cepat: 

1. Menghindari alergen pemicu biduran

Cara ini dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengeliminasi faktor pencetusnya. Misalnya, biduran muncul setelah mengonsumsi obat tertentu, maka sangat dianjurkan untuk konsultasi ke dokter guna mengidentifikasi penyebab biduran dan alternatif bila berhenti mengonsumsi obat tersebut. 

2. Terapi obat

Berikut obat untuk mengatasi biduran:

  • Antihistamin berfungsi untuk menghentikan gatal dan mengurangi bentol dengan cara menghambat histamin. Contoh: cetirizine dan loratadine
  • Kortikosteroid berfungsi untuk mengurangi biduran yang berat. Contoh: methylprednisolone dan prednisolone. Obat ini tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam waktu lama, karena memengaruhi kondisi, seperti katarak, kencing manis, dan hipertensi
  • Leukotriene Receptor Antagonists (LTRAs). Obat ini biasanya digunakan pada biduran kronis.
  • Siklosporin. Obat ini digunakan pada biduran kronis
  • Omalizumab. Obat ini digunakan pada biduran kronis dan sebagai alternatif bila tidak merespons dengan antihistamin. Obat ini diberi dalam bentuk suntik di bawah kulit
  • Krim Doxepin. Obat ini digunakan pada biduran kronis

Pencegahan Biduran (Urtikaria)

Upaya pencegahan biduran berkaitan dengan cara mengendalikan faktor risikonya, seperti:

  • Menggunakan pakaian yang longgar dan berbahan katun
  • Mencatat aktivitas atau makanan/minuman sebagai cara untuk mengidentifikasi pemicu biduran
  • Tidak menggaruk bentol atau ruam
  • Tidak memakai sabun yang mengandung bahan kimia (pewangi, alkohol)
  • Sedapat mungkin, menghindari faktor pemicu yang dapat memperburuk biduran
  • Bila diduga penyebabnya adalah mengonsumsi obat tertentu, maka konsultasi kepada dokter yang merawat.
  • Mengelola stres dengan baik 

Artikel Lainnya: 8 Pantangan Biduran agar Tidak Kambuh

Komplikasi Biduran (Urtikaria)

Penyakit biduran dapat mengganggu kualitas hidup, terutama bila kondisi ini sering muncul. Terdapat beberapa komplikasi biduran, antara lain:

1. Angioedema

Komplikasi angioedema dapat terjadi pada kondisi biduran akut maupun kronik. Angioedema adalah pembengkakan di lapisan bawah kulit akibat penumpukan cairan, misalnya pada kelopak mata, bibir, sekitar alat kelamin, tangan, dan kaki.

Kondisi ini dapat mengancam nyawa bila terjadi pembengkakan pada lidah dan tenggorokan. Karena, dapat menyumbat jalan napas.

2. Anafilaksis

Reaksi anafilaksis adalah reaksi alergi berat yang umumnya muncul secara tiba-tiba dan membutuhkan penanganan segera. Gejalanya meliputi bengkak pada mata, bibir, tangan, dan kaki, sesak napas, nyeri perut, mual, muntah, dan penurunan kesadaran.

3. Cemas dan Depresi

Tidak semua orang bisa menerima kondisi biduran yang sering kambuh dan berpengaruh pada kualitas hidup. Kondisi ini dapat menyebabkan cemas dan depresi.

Kapan Harus ke Dokter?

Sangat penting untuk mengetahui pencetus dan pengobatan biduran. Periksakan diri kamu segera ke dokter bila merasakan gejala dan tanda di atas atau segera ke instalasi gawat darurat bila gejala biduran disertai dengan bengkak pada wajah, gangguan pencernaan, atau kesulitan bernapas.

yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter spesialis kulit atau dokter lainnya melalui fitur Tanya Dokter Online.

[LUF]