HomeInfo SehatBerita KesehatanPeneliti Jam Tubuh Raih Penghargaan Nobel 2017
Berita Kesehatan

Peneliti Jam Tubuh Raih Penghargaan Nobel 2017

Kartika Tarigan, 04 Okt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penghargaan nobel di bidang kesehatan pada tahun ini diberikan kepada tiga ilmuan yang meneliti jam tubuh manusia.

Peneliti Jam Tubuh Raih Penghargaan Nobel 2017

Tiga orang peneliti asal Amerika Serikat, Jeffrey Hall, Michael Rosbash dan Michael Young menerima penghargaan Nobel bidang kesehatan 2017. Penghargaan itu diberikan atas penelitian yang mereka lakukan terhadap jam tubuh manusia atau circadian rhythm.

Penelitian terkait jam tubuh atau ritme sirkadian itu dilakukan pada tahun 1980-an. Lewat penelitian mereka, ketiga ilmuwan tersebut membuktikan bahwa di dalam tubuh makhluk hidup terdapat gen yang berfungsi untuk mengatur ritme biologis tubuh.

Mengutip BBC, Komite Nobel mengatakan penelitian yang dilakukan oleh ketiga ilmuwan ini adalah hal yang sangat berpengaruh pada kesehatan dan kesejahteraan.

Hasil penemuan tersebut berguna untuk membantu memahami bagaimana tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia mengadaptasi ritme biologis, sehingga selaras dengan gerakan bumi. Hal itulah yang menjadi pertimbangan komite untuk mengganjar ketiganya dengan penghargaan Nobel.

Penelitian tersebut juga telah berhasil menjelaskan mengapa seseorang dapat bertenaga di siang hari dan mengantuk di malam hari. Jam tubuh mendorong perubahan besar dalam cara tubuh manusia berfungsi.

Jam Tubuh dan PER

Dalam penelitian tersebut, Jeffrey Hall dan Michael Rosbash mengisolasi bagian DNA yang dikenal dengan nama gen periode yang berperan dalam pengaturan ritme sirkadian. Gen tersebut mengandung instruksi untuk memproduksi jenis protein yang disebut PER.

PER itu sendiri yang kemudian menjadi ‘pengontrol’ ritme sirkadian. Gen ini yang akan menyesuaikan kapan tubuh harus bekerja dan kapan tubuh dapat beristirahat.

PER akan meningkat pada waktu malam dan turun di siang hari. Stabilitas PER menjadi faktor mengapa sebagian orang terbiasa bangun pagi sedangkan yang sebagian lagi terjaga pada malam hari.

Sejumlah ahli berpendapat bahwa penelitian soal PER dan jam tubuh ini telah berhasil membuka banyak penelitian lainnya. Beberapa penelitian lanjutan soal ritme tubuh ini mengaitkan soal insomnia, jet lag, rasa lapar, suasana hati, hingga depresi dan penyakit jantung.

Dalam jangka pendek, gangguan jam tubuh memengaruhi daya ingat. Tetapi untuk jangka panjang, risiko yang ditimbulkan meningkat, termasuk risiko diabetes tipe 2, kanker dan penyakit jantung.

Melalui penelitian ini dapat dipelajari, bahwa manusia memiliki jam tubuh yang telah diatur sedemikian rupa, seperti jam makan, jam tidur dan jam bekerja. Idealnya, Anda pun harus menyesuaikan jam tersebut untuk mendapatkan hasil maksimal sekaligus menjaga kesehatan tubuh.

[DA/ RVS]

tubuhNobel KedokteranPenghargaan NobelJam TubuhNobel 2017

Konsultasi Dokter Terkait