HomeIbu Dan anakTips Parenting6 Kiat Menyikapi Anak Berbohong
Tips Parenting

6 Kiat Menyikapi Anak Berbohong

dr. Dyah Novita Anggraini, 28 Feb 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Jika ingin pertumbuhan anak berjalan dengan baik, sikapi dengan bijakasana kebiasaaan anak berbohong. Ini kiat yang bisa Anda coba.

6 Kiat Menyikapi Anak Berbohong

Tahukah Anda bahwa berbohong adalah bagian dari perkembangan anak? Karena itu, setiap orangtua wajib mengetahui cara tepat untuk menyikapi anak berbohong. Dengan demikian, hubungan antara orangtua dan anak tidak berujung pada emosi berlebihan.

Namun, sebelum mengetahui kiatnya, Anda harus terlebih dahulu tahu alasan di balik anak berbohong. Berikut beberapa di antaranya:

  • Menutupi kesalahan

Sama seperti orang dewasa, anak juga bisa berbohong untuk menutupi kesalahannya.

  • Imajinasi

Anak-anak senang berimajinasi. Karena itu, bukan tidak mungkin jika imajinasi anak menuntun dirinya untuk berbohong pada orang di sekitarnya.

  • Ingin diperhatikan

Berbohong juga bisa menjadi salah satu cara anak untuk mencari perhatian orang-orang di sekitarnya.

  • Menutupi kekurangan

Berbohong kerap dilakukan anak untuk menutupi kekurangan dirinya. Ini dilakukan agar dirinya dapat diterima oleh orang lain.

Setelah mengetahui alasan seorang anak berbohong, Anda bisa mecoba beberapa kiat di bawah ini:

1. Jangan langsung menuduh

Saat Anda curiga anak sedang berbohong, jangan langsung emosi dan menuduh tanpa alasan. Ini akan membuat anak enggan untuk membuka diri atau bahkan takut bercerita dengan Anda.

2. Evaluasi diri

Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak itu penting. Karena itu, evaluasi kembali diri Anda. Cari tahu dan hindari sikap yang mungkin menyebabkan anak berbohong.

3. Menjadi teman terbaik

Berusaha menjadi teman terbaik anak dapat mempermudah Anda untuk mengontrol dirinya. Ini sekaligus menjadikan Anda sebagai pendengar yang baik, sehingga dapat mengetahui saat anak berbohong.

4. Ajari anak tentang perbedaan

Ajari anak untuk membedakan mana yang imajinasi dan kenyataan. Dengan demikian, anak tidak akan merasa bersalah ketika imajinasi menuntut dirinya untuk berbohong.

5. Berikan pengertian pada anak

Berikan pemahaman bahwa berbohong adalah perbuatan yang salah, dan dapat merugikan orang lain maupun diri sendiri.

6. Memberikan contoh yang baik

Anak berbohong mungkin saja meniru sikap yang Anda contohkan. Oleh karena itu, Anda harus berusaha untuk selalu bersikap jujur. Jika memang ada suatu hal yang memaksa Anda untuk berbohong, segera minta maaf dan beri pengertian pada anak.

Anak berbohong tidak melulu akibat suatu kesalahan. Karena itu, Anda harus tahu cara tepat untuk menyikapinya. Dengan demikian, hubungan antara orangtua dan anak dapat tetap harmonis.

(NB/ RH)

AnakAnak BerbohongPenyebab Anak Berbohong

Konsultasi Dokter Terkait