Peran adik dalam keluarga jarang sekali dibahas. Malahan, ada anggapan bahwa anak terakhir alias si bontot adalah “raja” di rumah dan tak punya tugas penting selain mengurus dirinya sendiri.
Hal tersebut tentunya mengundang pro kontra. Ada yang setuju, ada juga yang tidak karena merasa punya tanggung jawab yang sama. Gracia Ivonika, M. Psi., Psikolog mengatakan, peran adik dalam rumah tangga sebenarnya kurang lebih sama seperti saudaranya yang lain.
“Namun, karena usianya paling muda, karakteristiknya mungkin belum sematang kakak. Sampai usia remaja, anak bungsu akan menjadi anggota keluarga yang membutuhkan pendampingan,” ujar Gracia.
“Hal itu bukan berarti adik tidak diajarkan untuk independen, ya. Secara proses dan peran, mungkin memang sama saja. Cuma, karena usia kakak lebih tua, ia jadi melakukannya lebih dulu ketimbang sang adik,” sambungnya.
Menambah penjelasan, Ikhsan Bella Persada, M. Psi., Psikolog mengatakan bahwa beberapa hal yang sering dilakukan oleh seorang adik di dalam sebuah keluarga, yaitu:
1. Meningkatkan Kedekatan Tiap Anggota Keluarga
“Sifat anak bungsu biasanya manja dan ingin diperhatikan. Dengan adanya hal seperti itu, anggota keluarga lainnya jadi lebih bisa menekan ego dan meningkatkan kedekatan emosional mereka,” kata Ikhsan. Saat ada pertengkaran, antara orang tua dan anak tertua, adik juga suka jadi pihak yang melerai.
2. Mencairkan Suasana yang Kaku dan Canggung
Makin dewasa usia orang-orang yang berkumpul, makin sedikit pula bahan sederhana yang bisa dijadikan topik obrolan. Alhasil, yang keluar dari mulut adalah sekadar basi-basi, lalu diam dan kikuk.
Dengan munculnya si bungsu, biasanya suasana akan lebih cair. Banyak karakter anak bungsu yang hangat dan ceria. Mereka juga tak segan bertingkah konyol untuk menghilangkan kecanggungan.
Orang-orang yang lebih tua akan menjadi “penonton” setianya, sedangkan si bungsu akan menjadi sang “entertainer”.
3. Meningkatkan Empati Kakak Kandung
Tak bisa dimungkiri bahwa seorang kakak biasanya menjadi seorang survivor, apalagi jika orang tua sudah meninggal atau kondisinya tidak memungkinkan untuk mengurus lagi.
Banyaknya beban yang dipikul akan membuat sosok kakak menjadi keras hati. “Terdapat penelitian yang melaporkan bahwa adik bisa berkontribusi dalam meningkatkan empati kakak kandung,” kata Ikhsan.
Dengan begitu, adik bisa memberikan sentuhan emosional positif kepada kakak sehingga hidupnya menjadi lebih baik.
Artikel lainnya: Si Kakak Cemburu pada Adik? Ini Cara Menghadapinya
4. Menggantikan Peran Anggota Keluarga Lain Jika Dibutuhkan
Ada kalanya, seorang kakak kewalahan mengurus banyak hal. Jika hubungan persaudaraan terjalin baik, pasti sang adik dengan sukarela mempelajari “job desc” serta menggantikan sementara peran si kakak tanpa pamrih.
Adik juga bisa membantu pekerjaan rumah anggota keluarga yang lain. Bahkan terkadang, adik juga dianggap sebagai asisten serba bisa yang sering dimintai pertolongan meski sepele. Jika kehadirannya tak ada, kerap kali yang lain merasa rindu.
5. Menjadi Tempat Berbagi Sudut Pandang dan Mencurahkan Perhatian
Ayah, ibu, dan kakak yang beda usianya cukup jauh kadang punya masalah dalam memahami anak muda di luar sana. Banyak hal-hal baru yang membingungkan dan kadang membuat mereka kesulitan untuk mengambil keputusan.
Peran adik dalam keluarga bisa memberikan sudut pandang lain, khususnya dari orang-orang seusianya. Si bungsu juga bisa memberikan saran yang kreatif dan cocok untuk konteks zaman sekarang.
Artikel lainnya: Dulu Akur Sekarang Tidak, Ini Penyebab Saudara Bertengkar saat Dewasa
6. Tempat Melepas Penat
Pekerjaan sudah selesai dan Kamu butuh orang yang siap menerima afeksi sekaligus kejahilan? Mendatangi kamar adik bisa jadi solusinya, lho! Seorang adik biasanya senang mendengar cerita-cerita dari sosok yang lebih dewasa.
Selain seru, hal itu juga bisa menjadi pembelajaran bagi si bungsu untuk menjalani kehidupannya di masa mendatang. Tertukarnya peran kakak dan adik kadang juga sering terjadi. Jika hal tersebut terjadi, tak perlu khawatir berlebihan.
“Sesekali ada pertukaran peran seperti itu rasanya wajar saja dan tidak masalah. Karena, rasanya sulit jika kakak terus-menerus mengayomi dan lebih jago dari adiknya,” tutur Ikhsan.
“Faktor pengalaman dan kemampuan yang berbeda-beda dari setiap anggota keluarga bisa menyebabkan hal itu terjadi. Ketika pertukaran peran menimbulkan konflik dan siblings rivalry, hal itulah yang mesti diwaspadai. Jadi, harus tetap hati-hati,” pungkasnya.
Artikel lainnya: Cara Agar Anak Tidak Cemburu Terhadap Kelahiran Adik Baru
7. Menjadi Penolong Orang Tua
Suatu saat adik akan menjadi orang terakhir yang akan meninggalkan rumah. Peran adik menjadi penolong orang tua sudah tidak diragukan lagi, adik dapat memberikan bantuan yang berarti dalam menjalankan tugas sehari-hari dan menemani orang tua di kala kesepian.
8. Menghibur Keluarga
Adik dapat menjadi sumber hiburan dan keceriaan dalam keluarga, membuat suasana menjadi lebih hidup dan menyenangkan.
Cara adik untuk menghibur keluarga seperti, adik seringkali memiliki imajinasi dan kreativitas yang tinggi, sehingga bisa menciptakan permainan dan aktivitas yang menyenangkan bagi keluarga. Sekarang, Kamu sudah mengetahui tugas adik di rumah dan perannya dalam sebuah keluarga.
Bila masih ada pertanyaan seputar kesehatan mental dan keharmonisan hubungan, Kamu bisa konsultasi kepada psikolog lewat Tanya Dokter atau buat janji dengan psikolog dengan fitur Temu Dokter di aplikasi Klikdokter. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu.
(NB/AYU)