Hepatitis B
Salam sejahtera. Dok, adik saya mendapatkan hasil medical check up HSBAG+. 7th yg lalu, kakak saya meninggal karena hepatitis C. Yang ingin saya tanyakan. apakah ada kemungkinan bagi kami saudara yang lain akan mengalami apa yg telah dialami oleh almarhum kakak saya? apakah dokter tau bagaimana mengatasi HSBAG+ ini? adakah cara yang bisa kami tempuh utk menghindari penyakit ini agar tidak semakin kronis? karena kami berasal dari keluarga ekonomi yg rendah. untuk biaya perawatan kakak saya dulu sudah menghabiskan banyak uang. sebelum terjadi perawatan di hospital, apakah yang harus saya lakukan? mohon penjelasan, saran dan masukan nya. sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan terimakasih. semoga Allah membalas kebaikan dokter semua.
:strip_icc():format(jpeg)/klikdokter-media-buckets/avatars/1737288/original/038554500_1540879596-_NEW_-DoctorThumbnail---201x298-dr-Adeline-Jaclyn.jpg)
Terima kasih telah bertanya melalui fitur Tanya Dokter di KlikDokter.
Kami memahami kekhawatiran Anda.
Hasil laboratorium HbsAg + artinya adik Anda terinfeksi oleh virus hepatitis B.
Hepatitis (radang pada hati) B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB), yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Hepatitis B merupakan penyakit hepatitisyang paling sering terjadi yang jarang diketahui orang awam, padahal virus ini lebih infeksius 100 kali daripada HIV. Virus hepatitis B menular melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi, hal ini dapat terjadi pada keadaan;
Kontak langsung darah dengan darah
Hubungan seksual yang tidak aman
Penggunaan jarum suntik tidak steril
Tertusuk jarum suntik yang terinfeksi
Jarum yang terkontaminasi yang digunakan untuk membuat tatto, akupuntur, body piercing
Pada saat kehamilan – penularan dari ibu-janin pada proses melahirkan
Penggunaan pisau cukur bersama
Tranfusi darah
Sekitar sepertiga kasus dari penderita hepatitis B dapat tidak mengalami gejala sama sekali. Sisanya, penderita hepatitis B dapat mengalami beberapa gejala seperti penyakit flu, disertai dengan badan leas dan nyeri, sakit kepala, demam, nafsu makan menurun, diare, badan terlihat kuning (ikterik), mual dan muntah.
Pengobatan hepatitis tergantung kondisi akut atau kronik. Selain itu setelah diobati pun masih ada kemungkinan marker atau petanda hepatitis masih terdapat dalam darah penderitanya. Pengobatan untuk hepatitis B kronik mencakup pemberian antiviral seperti lamivudine dan interferon alpha. Namun, sebelum diberikan pengobatan, diperlukan pemeriksaan serologi hepatitis B yang lengkap, misalnya kadar HbeAg dan HBV-DNA serta fungsi hati (SGPT dan SPOT). Hal tersebut bertujuan untuk menilai apakah Anda memiliki indikasi untuk diberikan terapi antiviral, dan untuk memantau perkembangan penyakit setelah diberikan obat.
Anda harus berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter spesialis ilmu penyakit dalam divisi hepatologi karena pengobatan untuk hepatitis B tidak sederhana.
Kebanyakan hepatitis B carriers tidak merasa ataupun terlihat sakit, tetapi mereka dapat mentransmisikan virus tersebut dan membuat orang lain menderita hepatitis B. Bagaimanapun, carriers memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kerusakan hati yang progresif akibat reaktivasi spontan hepatitis B berulang, sehingga memerlukan pengawasan Dokter secara rutin.
Karena virus ini akan terus terbawa seumur hidup dalam tubuh seorang carrier, berikut adalah beberapa tips yang hendaknya dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari:
1. Jaga kesehatan
Kunjungi Dokter secara teratur (minimal 1x/tahun). Diskusikan mengenai tes darah, pemeriksaan USG berkala dan penggunaan obat interferon alfa-2b
Diskusikan dengan Dokter mengenai obat-obatan yang dijual bebas, bahkan obat herbal, karena beberapa dapat merusak hati
Tidak mengonsumsi alkohol karena dapat merusak hati
Tidak menggunakan obat-obatan terlarang (suntik), karena memiliki risiko terkena hepatitis yang lain yang juga merusak hati
Vaksinasi hepatitis A
2. Jaga diri agar tidak menginfeksi orang lain
Orang-orang yang berisiko terinfeksi hepatitis B adalah mereka yang memiliki kontak dekat (dengan darah, semen, atau cairan tubuh lain) dengan carriers. Sebagai contoh: pasangan seksual, orang yang tinggal serumah, anak yang lahir dari carriers. Beritahu mereka mengenai kondisi Anda, dan bukan suatu masalah untuk berbagi makanan bersama.
Carrier wanita yang sedang hamil agar memberitahu dokter mengenai kondisinya, agar bayinya diberi suntikan yang menjaganya dari hepatitis B (12 jam pertama kelahiran)
Menggunakan kondom lateks setiap berhubungan seksual
Tidak pernah membagi jarum suntik, tindikan, dan lain sebagainya
Tidak mendonorkan darah, plasma, organ tubuh, jaringan atau sperma
3. Bagi keluarga
Vaksinasi hepatitis B
Tidak berbagi rokok, sikat gigi, gunting, pisau cukur, dan sebagainya
Tutup semua luka dengan bandage
Cuci tangan, terutama setelah menyentuh darah
Bersihkan cipratan darah dengan campuran pemutih dan air (1,5 cangkir cairan pemutih dalam satu galonair) untuk mematikan virus hepatits B.
Diperlukan toleransi dan kerjasama yang baik antara carriers dan kontak dekatnya sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara keduanya.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat mencegah kerusakan hati dan proses transmisi virus hepatitis B.
Demikianlah jawaban yang dapat kami berikan. Semoga bermanfaat.
Salam sehat.
Silakan Klik “Tanya Dokter” Untuk Mengajukan Pertanyaan Anda
Tanya Dokter
0 Komentar