Hepatitis B dan Ibu Hamil
Saya mau tanya dok, untuk penyakit hepatitis b itu apa? knpa bisa tertular? dan bagaimana cara untuk mengobatinya bila sudah tertular? dan efek untuk ibu hamil dan bayi di kandunagn bagaimana ?
:strip_icc():format(jpeg)/klikdokter-media-buckets/avatars/878877/original/044074700_1483447063-foto_dokter_Dokter-thumbnail-dr-Citra.jpg)
Terima kasih telah menggunakan layanan e-konsultasi Klikdokter.
Kami memahami kekhawatiran Anda. Hepatitis (radang pada hati) B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB), yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Virus hepatitis B menular melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi, hal ini dapat terjadi pada keadaan;
- Kontak langsung darah dengan darah
- Hubungan seksual yang tidak aman
- Penggunaan jarum suntik tidak sterilTertusuk jarum suntik yang terinfeksi
- Jarum yang terkontaminasi yang digunakan untuk membuat tatto, akupuntur, body piercing
- Pada saat kehamilan – penularan dari ibu-janin pada proses melahirkan
- Penggunaan pisau cukur bersama
- Tranfusi darah
Sekitar sepertiga kasus dari penderita hepatitis B dapat tidak mengalami gejala sama sekali. Sisanya, penderita hepatitis B dapat mengalami beberapa gejala seperti penyakit flu, disertai dengan badan leas dan nyeri, sakit kepala, demam, nafsu makan menurun, diare, badan terlihat kuning (ikterik), mual dan muntah.
Bila seseorang dinyatakan hepatitis B maka yang perlu diperiksa adalah apakah hepatitis B yang ia derita masih menularkan ke orang lain atau tidak. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu melakukan pemeriksaan HBeAg dan Anti HBe. Apabila hasil yang didapat seperti ini:
- HBe Ag reactive/ positif dan Anti HBe non reactive/negatif artinya Hepatitis B masih infeksius (menular)
- HBe Ag non reactive/negatif dan anti HBe reactive/positif artinya menderita Hepatitis B tapi sudah tidak menular lagi , disebut dengan Hepatitis B carrier .
Hepatitis B umumnya sembuh sendiri dan sekitar 10% yang menjadi kronik (menahun). Yang diperlukan adalah istirahat dan makan makanan bergizi. Apabila hepatitis menjadi kronik maka dapat dilakukan pengobatan antivirus dan modulator sistem imun tubuh. Untuk bayi, perlu dilakukan suntikan vaksinasi segera setelah lahir.
Seberapa besar kemungkinan janin akan terinfeksi tergantung dari kapan seorang ibu menderita penyakit ini. Berdasarkan The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), apabila ibu mengalami hepatitis pada awal kehamilan maka kemungkinan janin terinfeksi adalah 10%. Apabila ibu mendapatkan infeksi pada akhir kehamilan maka kemungkinan janin terinfeksi adalah 90%.
Hepatitis dapat berbahaya bagi bayi dan dapat mengancam nyawanya. Bayi yang terinfeksi memiliki risiko sekitar 90% untuk menjadi karier (membawa virus Hepatitis B) dan mengalami hepatitis B kronis. Untuk mencegah bayi ibu terinfeksi maka ketika bayi ibu lahir nantinya, dalam waktu 12 jam setelah lahir, bayi ibu harus memperoleh vaksin hepatitis B dosis pertama dan satu dosis Hepatitis B Imunoglobulin (HBIG). Ibu juga tetap dapat memberikan ASI ke bayi ibu karena penularan virus melalui ASI kemungkinannya sangat kecil. Selalu kontrol ke dokter hepatologi untuk evaluasi status hepatitis yang dimiliki ibu serta konsultasikan mengenai hal ini ke dokter spesialis kebidanan.
Berikut kami sertakan artikel untuk melengkapi informasi Anda: Bayi Baru Lahir, Segera Vaksin Hepatitis B
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Salam,
Silakan Klik “Tanya Dokter” Untuk Mengajukan Pertanyaan Anda
Tanya Dokter
0 Komentar