Anak Sulit Buang Air Besar
Anak suasah BAB sejak usia 8,5 bulan. makanan rutin nasi beras merah,wortel,kentang dicampur brokoli.asi rutin. susah BABnya sampai 5 hari
:strip_icc():format(jpeg)/klikdokter-media-buckets/avatars/824686/original/022544900_1488864535-dr_Karin_Wiradarma__2_.jpg)
Terima kasih telah menggunakan layanan e-Konsultasi Tanya Dokter KlikDokter.com.
- Pada bayi baru lahir hingga usia 4-6 bulan, tidak mengeluarkan kotoran dan kesulitan untuk buang air besar dapat merupakan suatu pertandan adanya penyakit Hirschprung. Pada penyakit ini usus besar tidak dapat bergerak karena tidak adanya sel-sel saraf pada suatu bagian tertentu usus besar.
- Pada bayi usia sampai 1 tahun, konstipasi dapat disebabkan karena perubahan makanan, seperti perubahan dari ASI ke susu formula, penambahan MPASI dan perkenalan terhadap makanan yang lebih padat).
- Pada anak usia 1-3 tahun, sulit buang air besar dapat disebabkan karena kurangnya asupan cairan, belum terbentuknya kebiasaan untuk buang air besar yang teratur dan adanya gangguan pada daerah bokong seperti penyakit ruam popok.
- Pada anak usia sekolah, konstipasi dapat disebabkan karena perubahan pola buang air besar. Anak yang sudah mulai sekolah biasanya enggan untuk buang air besar di sekolah sehingga cenderung menahan buang air besar yang mengakibatkan kotoran menjadi semakin keras dan semakin sulit untuk dikeluarkan. Selain itu, makanan rendah serat juga berperan menyebabkan kesulitan buang air besar.
- Memberikan makanan-makanan tinggi serat untuk anak-anak seperti gandum, buah, dan sayur.
- Meningkatkan asupan cairan bagi anak.
- Menghindari konsumsi susu sapi dan produk susu sapi (keju, es krim). Konstipasi dapat diperparah karena proses mencerna protein susu sapi.
- Hindari penggunaan obat pencahar, suplemen serat dan pelunak kotoran secara berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan pada kerja saluran cerna. Gunakan obat-obatan ini hanya dengan konsultasi dan pengawasan dokter.
Jika masih belum tuntas, kami sarankan agar Anda membawa anak Anda untuk berkonsultasi kepada dokter anak.
Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Salam,
Silakan Klik “Tanya Dokter” Untuk Mengajukan Pertanyaan Anda
Tanya Dokter
0 Komentar