Diet Penderita Ginjal

Terima kasih Anda telah menggunakan layanan e-konsultasi KlikDokter.

Kami memahami kekhawatiran yang Anda rasakan. Pengobatan penyakit ginjal pun beragam sesuai dengan penyakit atau gangguan yang mendasari. Pengobatan tersebut antara lain berupa non-medikamentosa, medikamentosa, hemodialisa dan pembedahan. Pengobatan non-medikamentosa(bukan obat) seperti perubahan gaya hidup dan pengaturan diet yang tepat sesuai kondisi masing-masing penderita. Seiring dengan kemajuan tekhnologi dan pengetahuan, ditemukan cara lain untuk menyembuhkan beberapa penyakit ginjal tertentu yaitu dengan menggunakan metode stem sel.

Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan sisa produk metabolisme dan cairan berlebih dalam tubuh. Apabila tidak dikeluarkan, produk sisa metabolisme ini dapat menjadi racun bagi tubuh. Sisa produk metabolisme berasal dari makanan yang anda makan dan minuman yang anda minum. Pengaturan diet dan pembatasan asupan cairan merupakan salah satu terapi non-medikamentosa(bukan obat) pada orang dengan gangguan ginjal dapat membantu mengontrol produk sisa metabolisme dan cairan di tubuh anda dan menurunkan beban kerja pada ginjal. 

Diet pada gagal dinjal dapat membantu mengontrol produk sisa metabolisme dan cairan di tubuh anda dan menurunkan beban kerja pada ginjal. Diet ini juga dapat memperlambat gangguan fungsi ginjal. Apabila diet ini memang dianjurkan untuk anda, maka anda sebaiknya menemui ahli gizi karena diet ini akan tergantung dari stadium berapa gagal ginjal yang anda alami.

Sebagai gambaran, diet pada gagal ginjal adalah diet dengan mengontrol jumlah protein, natrium, fosfor, dan kalium, bukan menghentikan konsumsi makanan yang mengandung zat-zat tersebut sama sekali. Namun di dalam diet ini jumlah kalori anda tetap harus diperhatikan.

Tubuh anda membutuhkan protein untuk memperbaiki sel-sel yang rudak. Setelah tubuh menggunakan protein dari makanan yang anda makan, terdapat produk sisa yang disebut dengan urea. Bila ginjal anda tidak berfungsi dengan baik, maka urea tidak dapat dikeluarkan dari dalam tubuh. Karena itulah anda perlu mengurangi jumlah protein untuk mengurangi beban kerja ginjal dan juga sisa hasil metabolisme protein.  Protein terkandung di 2 tipe makanan:

• Protein jumlah besar yang berasal dari hewani: unggas, daging sapi, seafood, telur, susu, keju, produk susu
• Protein jumlah kecil yang berasal dari sumber nabati : roti, sereal, gandum, sayuran, buah

Kadar fosfat yang tinggi di dalam tubuh akibat tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal dapat menyebabkan kehilangan kalsium dari tulang. Fosfat memiliki kadar tinggi di dalam makanan berikut :

• Produk susu seperti susu, keju, yogurt, es krim
• Kacang-kacangan seperti kacang merah dan kacang tanah
• Minuman seperti kopi, cocoa, bir, minuman bersoda, dan minuman beralkohol

Anda juga sebaiknya mengurangi kadar natrium di dalam makanan yang anda konsumsi. Hal ini disebabkan karena natrium berhubungan dengan peningkatan tekanan darah dan penyakit ginjal. Anda sebaiknya mengurangi natrium melalui pembatasan konsumsi :

• Garam dapur
• Makanan kaleng
• Makanan asap
• makanan olahan
• keju
• kecap asin

Anda juga dapat mendapatkan ganti kalori melalui minyak sayuran, gula, dan buah. Selain itu, Anda juga perlu membatasi asupan potasium seperti yang terdapat pada pisang, buah-buahan lainnya, dan sayuran. 

Untuk pengaturan diet gagal ginjal, kami sarankan untuk berkonsultasi langsung ke dokter spesialis gizi agar diberikan pengaturan nutrisi yang sesuai. Terlebih lagi apabila didapatkan penyakit lainnya selain gagal ginjal. 

Sedangkan untuk mengatasi penyakit ginjal yang Anda alami, kami sarankan Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut serta penanganan yang tepat sesuai kondisi Anda.

Berikut kami sertakan beberapa artikel yang sekiranya dapat bermanfaat bagi Anda:

5 Kiat Ginjal Sehat

Selamatkan Ginjal Anda dengan Gigi yang Sehat

Terlalu Lama Duduk dan Risiko Ginjal

Nyeri Pinggang Akibat Batu Ginjal?

Selamatkan Ginjal Anda dengan Gigi yang Sehat

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga informasi ini bermanfaat.

Salam,

Tim Redaksi Klikdokter