Masa Ovulasi

Terima kasih atas pertanyaan Anda
Untuk mengetahui masa subur dapat melalui perhitungan masa subur. Untuk menghitung masa subur perlu diketahui dulu apakah siklus haid teratur atau tidak. Berikut ini adalah cara menghitungnya:
1. Siklus haid teratur
Pada wanita dengan siklus menstruasi yang teratur (28 hari), waktu terjadinya ovulasi dapat diperkirakan sekitar 2 minggu sebelum terjadinya menstruasi berikutnya. Setelah dikeluarkan, sel telur dapat bertahan hidup selama 24 jam, sementara sperma yang telah dikeluarkan dapat bertahan hidup 48-72 jam, karena itu dianjurkan anda melakukan hubungan seksual 2 hari sebelum hingga 2 hari sesudah waktu perkiraan ovulasi.
*Hari Pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1
*Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid
2. Siklus haid tidak teratur
Untuk yang siklus haid yang tidak teratur dapat menggunakan data siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Contohnya:
Siklus terpendek 23 hari dan siklus terpanjang 33 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).
Perhitungannya : 23-18 = 5 dan 32–11 = 22. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-5 sampai ke 22 dari hari pertama haid.
Cara lain adalah melalui gejala yang dialami oleh wanita subur:
-
Suhu tubuh.
Pada masa subur atau masa ovulasi, suhu tubuh akan meningkat. Suhu dapat diukur pada pagi hari. -
Lendir serviks.
Masa subur memiliki ciri lendir serviks yang lebih encer. Lendir yang keluar pada masa subur memiliki ciri lebih encer dari lendir pada hari yang biasa, tidak terputus jika dipegang dan jika ditarik dapat memanjang.
Jadi sebenarnya suhu badan atau lendir serviks hanya merupakan tanda saja, bisa saja salah satu gejala tidak muncul salah satunya. Untuk lebih pasti Anda bisa juga melakukan test ovulasi.
Demikian informasi kami sampaikan. Semoga bermanfaat. (EA)
Salam,
Tim Redaksi Klikdokter
Silakan Klik “Tanya Dokter” Untuk Mengajukan Pertanyaan Anda
Tanya Dokter
0 Komentar