Dermatitis Seboroik di Kepala
:strip_icc():format(jpeg)/klikdokter-media-buckets/avatars/806486/original/085510600_1593747895-_NEW_-DoctorThumbnail---201x298-dr-Dyah-Novita-Anggraini.jpg)
Ibu / saudari yang terhormat,
Terima kasih atas pertanyaan Anda
Kami mengerti kekhawatiran yang Anda rasakan. Dermatitis seboroik merupakan kelainan kulit atau peradangan (inflamasi) di mana telah terbukti adanya peran kolonisasi jamur Malassezia furfur pada kulit yang terkena. Dermatitis seboroik merupakan kelainan kulit yang berlangsung kronik dan kambuhan. Dermatitis seboroik ditandai dengan kemerahan, gatal, dan kulit bersisik, paling sering mengenai kulit kepala (ketombe), tetapi juga dapat mengenai kulit pada bagian tubuh lainnya seperti wajah, dada, lipatan lutut, lengan dan lipat paha. Dermatitis seboroik memang tidak dapat disembuhkan sempurna namun dapat dikontrol.
Menjaga kebersihan memegang peranan penting di dalam mengontrol dermatitis seboroik. Membersihkan kepala secara teratur akan mengurangi tumpukan minyak di kepala. Aktivitas di luar rumah yang dapat memicu peningkatan produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak sebaiknya dihindari.
Pada dermatitis seboroik umumnya akan digunakan sampo yang berisi ciclopirox atau ketokonazol dan turunannya. Menurut American Academy of Dermatology, dermatitis seboroik pada anak-anak (cradle cap) ditangani dengan sampo atau lotion yang mengandung kortikosteroid lemah atau antijamur seperti ketokonazol. Orang dewasa membutuhkan preparat kortikosteroid yang lebih kuat. Selain itu, sampo yang mengandung tar, zinc pyrithione, selenium sulfida, ketoconazol, dan atau asam salisilat juga direkomendasikan.
Namun preparat yang mengandung kortikosteroid dapat memiliki efek samping. Krim/sampo/gel/lotion yang mengandung kortikosteroid sebaiknya dipakai menurut petunjuk dokter. Pada kasus kambuh yang tidak dapat ditangani dengan antijamur dan kortikosteroid, agen supresi seboroik seperti isotretinoin dapat digunakan untuk mengurangi aktivitas kelenjar sebasea.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat. (DNA)
Salam,
Tim Redaksi Klikdokter
Silakan Klik “Tanya Dokter” Untuk Mengajukan Pertanyaan Anda
Tanya Dokter
0 Komentar