Pendarahan Pasca Menopause
:strip_icc():format(jpeg)/klikdokter-media-buckets/avatars/878855/original/057193400_1483446398-foto_dokter_Adithia_Kwee_Naga_Perkasa.jpg)
Terima kasih karena Anda telah menggunakan fasilitas e-konsultasi dari KlikDokter.com
- Peradangan pada serviks (leher rahim) dimana hubungan seksual dapat menyebabkan perdarahan. Kondisi ini disebut dengan erosi serviks, umum terjadi pada wanita muda, wanita hamil, dan mereka yang memakai kontrasepsi pil
- Polip serviks atau polip rahim. Umumnya polip ini jinak
- Infeksi oleh klamidia, gonorea, trikomonas, dan jamur (Infeksi Menular Seksual)
- Vaginitis atropi yang umum terjadi karena kekurangan hormon estrogen, terutama pada wanita post menopause. Kurangnya lendir pada vagina menyebabkan hubungan seksual menjadi nyeri dan dapat terjadi perdarahan
- Kanker leher rahim
- Displasia serviks. Perubahan pre-kanker pada kanker leher rahim. Risiko meningkat dengan riwayat infeksi seksual sebelumnya, berhubungan seksual sebelum usia 18 tahun, melahirkan anak sebelum usia 16 tahun
- Mioma rahim yaitu tumor jinak yang berasal dari dinding otot rahim
Oleh karena itu kami menyarankan Anda untuk mengajak orang tua Anda ke dokter spesialis kewanitaan dan kandungan guna mengetahui lebih lanjut kondisi yang dialami.
Kami lampirkan beberapa artikel untuk Anda baca terkait batuk dan pilek:
- Kaki Kesemutan
- Bercak Darah Setelah Berhubungan Intim
- Flek Coklat Setelah Berhubungan Intim
- Kesemutan di Kepala
- Kesemutan di Jari Tangan
- Kesemutan di Kepala Saat Tidur
- Kadar Tiroid dan Manifestasinya
Demikian informasi kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Salam,
Tim Redaksi Klikdokter
Silakan Klik “Tanya Dokter” Untuk Mengajukan Pertanyaan Anda
Tanya Dokter
0 Komentar