Berhubungan Intim Saat Hamil

Ibu/Saudari yang Terhormat
Terima kasih telah menggunakan layanan e-konsultasi dari Klikdokter.
Kami memahami kekhawatiran yang Anda rasakan. Saat ini, nampaknya istri Anda memiliki masalah dengan gairah seksual.
Hubungan seksual boleh dilakukan pada saat hamil. Namun sebaiknya hubungan seksual dihindari pada kehamilan yang sudah tua/trimester tiga (dekat kelahiran). Selama kehamilan, tidak ada larangan untuk berhubungan seksual dengan pasangan selama tidak ditemukan masalah dengan kehamilan. Namun bila istri sedang tidak tertarik untuk berhubungan intim, jangan jadikan ini sebuah masalah.
Gairah seksual banyak sekali dipengaruhi oleh masalah psikis seperti depresi, kecemasan, stres, perasaan bersalah, perasaan takut akan keintiman, dll. Bagaimana dengan istri Anda?
Selain itu Kelelahan dapat mempengaruhi gairah seksual. Bila merasa terlalu lelah maka dapat menurunkan "mood" dan keinginan untuk melakukan hubungan seksual. Meningkatkan gairah, salah satunya dapat diciptakan dengan melakukan pemanasan yang baik. Anda dapat mengeksplorasi gaya baru dan juga melakukan hubungan seksual di tempat yang berbeda dari biasanya agar tercipta suasana baru dalam hubungan seksual Anda dengan istri.
Atau, adakah masalah yang belum terselesaikan antara Anda dengan istri?
Setiap individu memiliki wilayah sensitif yang berbeda-beda pada tubuhnya. Hal ini penting untuk diingat dalam melakukan pemanasan. Pemanasan pada wilayah sensitif yang "salah" dapat menyebabkan tidak timbulnya respon yang diinginkan pasangan ataupun Anda sendiri. Untuk itu kami sertakan artikel"Wilayah Sensitif" sebagai panduan tips untuk mengeksplorasi wilayah sensitif Anda dan pasangan untuk memaksimalkan hubungan seksual antara Anda dan suami Anda. Anda juga dapat mengunjungi Rubrik Seks dan Andrologi yang kami miliki untuk serba-serbi hubungan intim pasangan suami istri.Saya sarankan sebaiknya Anda mendiskusikan hal ini bersama suami dari hati ke hati terlebih dahulu untuk mengetahui sumber permasalahannya, atau melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis seks dan andrologi.
Demikian informasi yang dapat kami berikan. Semoga membantu.
Salam,
Tim Redaksi Klikdokter
0 Komentar